Autor POV
Pagi ini, dengan keadaan cuaca cerah yang selalu menyelimuti kegiatan rutin seoang gadis cantik, Anindya Permata Adzani. Yang kini sedang memasuki sekolah SMAN NUSA BANGSA. Sekolah yang menjadi idaman oleh seluruh orang. Begitu pula dengan Amanda yang kini sudah berada di depan gerbang.
Jam sudah menunjukkan pukul 06.38 tetapi teman nya belum juga datang. Selang beberapa menit, ada seseorang yang menepuk pundak Anin dan menghilangkan lamunan nya.
"WOYY!!!" teriak nya, sontak Anin terperanjat dari tempat nya. Anin sangat tau siapa yang mengagetkan nya itu. "Anjir gua kaget bego!", balas Anin sambil menjitak sahabat nya itu.
Amanda Putri Deyani. Gadis berambut pendek sebahu ini adalalah sahabat Anin dari TK. Dari kecil Anin dan Manda sudah sangat akrab, bahkan dari TK sampai sekarang mereka satu kelas dan selalu bersama kemanapun mereka mau.
"Gua nungguin lu lama tau Man!" gerutu Anin sambil berdecak kesal, lalu Manda membalas nya dengan cengiran yang memperlihatkan gigi putih dan rapi nya itu.
"Udah gausah ngomel, kantin yuk! gua laper nih" ajak Manda sambil menarik tangan Anin menuju kantin.
Saat mereka sampai di kantin, tidak perlu membutuhkan waktu yang lama untuk mencari tempat duduk. Karena siswa-siswi pasti ada di kelas. Dan yang ada disini hanyalah orang-orang yang belum sempat makan seperti Anindya dan Manda.
"Nin, kali ini lo yang pesen ya!" ucap Manda
"Ih ogah, kali ini kan giliran lo yang pesen" ujar Anin ketus
"engak ah! entar aja pas istirahat, sekarang lo aja yang pesen, gua mager" ucap Manda yang tidak mau kalah debat dengan Anin.
"iya bawel!"
Dan akhirnya Anin lah yang memesan makanan nya. Saat Anin menuju ke tukang somay, dia bertubrukan dengan laki laki yang bertubuh tegap. yang dia yakini pasti kelas 12.
"Awww!"
"Eh sorry ya gua ga sengaja, sumpah!" ucap laki laki itu.
"Dimas?!"
"Anin? kok lo disini?"
"lah gua sekolah disini, kok lo disini sih Dim?"
"gua baru pindah Nin" ucap Dimas sambil meminum green tea nya, minuman favorit Dimas.
Andika Dimas Saputra. Nama lelaki itu. Lelaki yang pernah ia sukai dulu. Lelaki yang pernah meninggalkan nya ke German. Setelah 15 tahun ia menunggu lakilaki itu kembali, dan harapan untuk memilikinya kembali terbuka. kuharap, semesta tidak memisahkan kita.
YOU ARE READING
Backstreet
Teen FictionKetika persahabatan diselingi dengan cinta, tak akan ada yang bisa dipertahankan dari hal itu. Jika memang semesta mempertemukan kita kembali, mengapa semesta tidak menyatukan kita? Banyak orang berkata, bahwa orang yang paling hebat menyakiti ada...