Hari demi hari bergulir, kisah kasih ini sudah tak terpisahkan lagi. Keinginan mereka semakin kuat untuk menuju pelaminan setelah menamatkan kuliah. Cinta yang murni dan suci yang terjalin antara Li dan Tri selama ini memang telah menyingkirkan begitu banyak perbedaan yang ada diantar mereka.
Suku dan asal yang berbeda mungkin tak seberapa menjadi soal. Tetapi agama yang berbeda baru terasa menjadi masalah, karena ini menyangkut prinsip hidup yang mendasar. Li yang berasal dari keluarga buddhis yang taat sedangkan Tri sebagaimana layaknya orang Sumatra Barat adalah pemeluk islam yang taat juga. Jelas-jelas kedua keluarga menentang hubungan ini berlanjut sampai ke pelaminan, kecuali bila ada yang mau mengalah.
Begitu pula prinsip yang ada pada diri Li dan Tri yang sepenuhnya yakin dengan ajaranNya. Tentunya juga berharap menemukan pasangan yang seiman. Namun jodoh kehidupan berkata lain, Li dan Tri dipertemukan dalam keadaan berbeda dalam cinta. Mungkin tak menjadi masalah bagi kedua pasangan ini yang telah sehari dan pemikirannya yang terbuka untuk hidup dalam keyakinannya masing- masing bila berumah tangga.
Tetapi kedua keluarga besar mereka dengan tegas menentang dan berharap mereka mau menerima kenyataan yang ada. Li dan Tri berdoa untuk bertanya kepada tuhan, Apakah memang sebuah dosa bila mereka harus bersatu dalam agama yang berbeda. " Belum ada kemajuan Li, masih sama seperti sebelumnya. Kedua orang tuaku tetap berkeras dengan pendapat mereka". Ungkap Tri saat mereka makan siang bersama. "Entah bagaimana membuat mereka mengerti, semuanya terasa rumit." Tri menarik nafas dalam, Seakan ingin melepaskan beban berat yang menghimpit di dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Cinta Dua Agama
RomanceDikutip dari buku "Satu Cinta Dua Agama" @Fitri Yenti dan Katedra M.Rajewan Diterbitkan oleh Penerbit : Layar Kata Gombang Tirtoadi Mlati Sleman - Yogyakarta ISBN : 978-602-18956-2-0