1 - Pemeran

509 38 0
                                    

Don't forget to Vote and Comment
 Sorry for Typo and Happy Reading^

.
.
.
.

#1 - Pemeran
.

   Musim semi akan segera usai. Beberapa dedaunan meggantung dengan rapuh dari tangakainya, bagaikan sepasang kekasih yang tak mau lepas dari pasangannya. Seulgi berjalan melewati beberapa ruko kecil dan terus berjalan menuju tempat kerja paruh waktunya, di Istana Gyeongbok sebagai model dan berfoto bersama pengunjung.

     Stasiun kereta bawah tanah saat ini sudah di padati pengunjung, ada yang pergi bekerja, sekolah, atau hanya untuk bermain. Sebelum sampai ke Istana, Seulgi menyempatkan diri untuk mampir sekedar membeli secangkir Coffe latte hangat dari cafe di dekat Istana. Terlihat beberapa keluarga duduk di sebuah taman dekat Istana sambil bercanda gurau. Di samping taman terdapat papan nama bertuliskan "Taman Kita". Sepertinya, hari ini akan ada perayaan lagi.

    Seulgi kembali pada pekerjaannya, pekerjaan sebagai model putri korea di kerajaan. Gadis itu memakan jubah tradisional dan mahkota seakan dia baru saja naik mesin waktu
-milik doraemon- dan kembali ke masa lalu. Berubah menjadi seorang putri kerajaan, begitulah peran Seulgi demi mendapatkan uang. Setiap akhir pekan para pengunjung sengaja menyempatkan diri untuk bertamasya di Istana Gyeongbok hanya untuk berfoto bahkan ada yang meminta tanda tangan Seulgi, rasanya ia seperti artis.

"Saatnya bertamasya dengan Puteri Korea" merupakan Slogan yang terdapat di spanduk khusus yang di pasang di tembok Istana. Menampilkan gadis itu tengah berpose elegan. Orang-orang tengah mengantri di depan gadis itu dengan perasaan gugup dan tegang, seakan sedang berada di depan puteri sungguhan. Foto seharga 5.000 won merupakan bukti bahwa mereka sudah pergi ke masa lalu dan berfoto dengan Tuan Puteri Kerajaan. Sungguh ironis.

Alarm handphone milik Seulgi berbunyi, gadis itu melirik jam yang setia berada di pergelangan tangannya, lalu mengirim sinyal pada MC, senior Seulgi di kampusnya. Sebenarnya ia penerus bisnis ini, dan dia juga yang menawarkan peran sebagai seorang Tuan Puteri di Istana Gyeongbok pada Seulgi.

    Tawaran yang sangat tidak bisa ditolak oleh Seulgi, tapi jika di ingat lagi, gadis itu memiliki banyak pekerjaan paruh waktu, seperti menjadi pelayan cafe dan penjaga kasir. Ia melakukan itu karena ia butuh uang dan melanjutkan study nya. Pekerjaan sebagai Tuan Puteri hanya pada akhir pekan. Selain itu, bayarannya cukup lumayan, walaupun harus berdiri selama hampir delapan jam dan terseyum manis pada pengunjung. Bukan hal yang mudah, mengingat dirinya yang sangat jarang tersenyum.

    Cukup lama waktu berlalu semenjak alarm ponselnya berdering, MC itupun tak kunjung datang. Ini sudah saatnya Seulgi ke Kampus dan dia masih berdiri di Lapak Puterinya sembari terus memperhatikan jam.
Seulgi melambaikan tangannya seraya memanggil "Unnie" pada MC.

"Kenapa? Mau ke toilet?"

"Tidak, Ini sudah jam pulang kerjaku"

"Tapi, antriannya masih panjang Seulgi-ahh.... tiga puluh menit lagi, okke!!"

"Tidak bisa. Aku harus segera ke kampus, Dosen Kim akan membunuhku hidup-hidup jika aku sampai telat masuk"

"Baiklah. Aku akan segera mencari penggantinya, kau tunggu disini" Ucap gadis sebagai MC acara itu.

Belum sempat gadis MC itu berbalik, Seulgi sudah menahan pundaknya dan mendudukkan gadis itu dikursi.

"Ini penggantinya. Ya ampuunnn, Irene Unnie sungguh cantik" ucap Seulgi sembari melepas mahkota yang ia kenakan lalu memasangkannya pada kepala Irene.

-Princess-[SeulMin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang