1

13 3 3
                                    

Langit masih gelap. Udara pagi yang segar menerpa rambut panjang shilla. Diselipkan nya sehelai rambut nya kebelakang telinga. Langkah nya terhenti ketika ia sudah sampai didepan pintu kelas nya.

Dibuka nya pintu itu perlahan lalu ia melangkah masuk kedalam. Setelah itu ia duduk manis dibangku nya. Tangan nya sibuk memasangkan earphone ketelinga nya.

Matanya terpejam. Ia menikmati alunan demi alunan musik yang didengarkan nya.

Terdengar suara pintu dibuka. Alvin, sang ketua kelas pun lalu melangkah masuk. Ia melewati shilla begitu saja tanpa menegur ataupun menyapa nya.

Shilla sudah terbiasa seperti ini. Bahkan tak ada satu orang pun yang menganggap kehadiran nya. Tapi baginya itu bukanlah masalah besar. Selama ia masih bisa hidup sendiri ia tak mempersulit masalah ini.

Shilla melirik jam tangan mungil yang melingkar manis di pergelangan tangannya. Earphone nya kini sudah dilepas nya. Ia mengeluarkan buku yang akan dipelajari di jam pertama karena sebentar lagi bel akan berbunyi.

Dari arah pintu kelas terdengar suara heboh milik rasya. Rasya sang ratu di sekolah ini. Bukan karena dia pintar, tapi hanya karena kecantikan nya. Ditambah lagi papa nya adalah pemilik sekolah ini.

"Iya ganteng banget, gue aja sampek pangling." Ujar rasya

"Wow bakalan heboh nih disekolah kita ada cogan baru."

"Liat aja gue pasti bakalan dapetin dia!"

"Ayo semangat sya, gue dukung elo nih."

Beberapa siswa tengah berkumpul membicarakan si 'anak baru'. Entah seganteng apa wajahnya sampai sampai membuat rasya terdengar begitu menyukai nya.

Selama ini banyak sekali cowok yang meminta rasya untuk menjadi pacarnya. Tapi tak satupun dari mereka yang berhasil merebut hati rasya. Dan sekarang anak baru itu tampaknya yang akan menjadi pemenang nya.

Bel berbunyi, tanda bahwa sebentar lagi jam pelajaran pertama akan segera dimulai. Siswa yang tadi bergosip ria pun kini mulai duduk dibangku nya masing masing.

Pak adi, guru sejarah yang akan mengajar di jam pertama pun memasuki kelas. Dan dibelakang nya ada si 'anak baru' yang barusan dibicarakan para siswa.

Sontak rasya dan siswa lainnya pun berteriak histeris. Shilla tampak nya tak begitu tertarik. Ia lebih memilih meletakkan wajahnya diatas meja. Rasa nya ia malas memandang wajah orang baru.

"Harap tenang." Pak adi akhirnya buka suara untuk menenangkan murid murid nya.

Seketika kelas menjadi hening.

"Ayo perkenalkan nama kamu." Ujar pak adi kepada anak baru itu.

Anak baru itu pun mengangguk.

"Nama saya Alex Odriyan. Biasa dipanggil alex."

"Udah punya pacar belum?" Teriak salah satu siswa berkaca mata yang langsung mengundang gelak tawa seisi kelas.

"Rasya jomblo loh, daftar gih jadi calon pacar!" Teman rasya pun ikut berteriak seraya menunjuk nunjuk rasya.

"Harap tenang kembali! Alex ada yang mau kamu sampaikan lagi?" Tanya pak adi.

"Enggak ada pak" jawab alex cepat.

"Yasudah kalau gitu kamu duduk disebelah shilla." Ujar pak adi seraya menunjuk bangku shilla dengan dagu nya.

Rasya merasa jengkel karena alex duduk sebangku dengan shilla. Tapi ia kembali menenangkan dirinya. "Tenang sya, gak mungkin alex bisa suka sama cewek aneh kayak shilla." Batinnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 13, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Forbidden LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang