PKH01 - Pedang Kayu Harum (3)

861 4 0
                                    

Pedang Kayu Harum (Bagian 3)

Oleh Asmaraman S Kho Ping Ho

"Cia Keng Hong! Karena mendengar engkau masih berkeliaran di sini, aku memang

sengaja datang untuk memancingmu keluar dari tepat sembunyimu. Sekarang dapat

masuk ke pondok ini akan tetapi jangan harap akan dapat keluar sebelum

meninggalkan nyawa!"

Keng Hong tersenyum, mengerling ke arah pemuda tampan yang kini mundur-mundur

ketakutan dan berdiri di pojok ruangan. "Sobat, seorang terpelajar seperti

engkau tidak semestinya dapat terpikat oleh wanita iblis ini!" Kemudian Keng

Hong memandang Cui Im dengan sinar mata tajam penuh teguran, "Bhe Cui Im,

agaknya setelah engkau mati baru engkau akan menghentikan perbuatanmu yang

selalu berlandaskan nafsu! Semua perbuatanmu yang telah engkau menjatuhkan

fitnah atas diri Biauw Eng menipuku dan berusaha membunuhku di Kiam-kok-san,

membunuh gurumu sendiri, membunuh tokoh-tokoh kang-ouw yang tidak berdosa,

sungguh membuktikan bahwa engkau bukanlah manusia, melainkan iblis! Akan tetapi,

masih belum terlambat bagimu untuk sadar dan bertobat."

"Heh-heh-heh, Keng Hong manusia sombong! Engkau memaki aku jahat seperti iblis,

apakah engkau sendiri suci dan bersih seperti dewa? Dahulu aku cinta padamu dan

bersumpah untuk membasmi semua wanita yang berani mencintamu. Dan Biauw Eng

ternyata cinta kepadamu! Perbuatanku itu ada dasarnya, yaitu dasar cinta padamu.

Apakah kau sendiri tidak sadar bahwa engkau pun seorang yang tidak mengenal

cinta dan budi? Lupakah engkau betapa kita bersama menikmati cinta kita?

Kemudian engkau malah menghinaku! Dan aku membunuhi tokoh-tokoh besar, apa

hubungannya denganmu? Kalau aku tidak membunuh mereka, mana bisa aku disebut Ang-kiam

Bu-tek, dan apa gunanya pula susah payah mempelajari semua ilmu, hidup tersiksa

selama lima tahun di dalam neraka bersama seorang pria macam engkau yang tiada

ubahnya sebuah arca batu? Huh, engkau sekarang mau apa, Keng Hong?"

"Cui Im, mengingat bahwa engkau, biarpun secara tidak resmi, adalah murid guruku

juga, biarlah aku mengampunimu asal engkau suka memenuhi dua syaratku!"

"Hi-hi-hik! Keng Hong, engkau benar-benar sombong bukan main. Akan tetapi

biarlah aku mendengar dulu apa syaratmu itu?"

"Pertama, sekarang juga engkau harus mengembalikan semua pusaka peninggalan suhu.

Aku tidak ingin benda-benda itu, akan tetapi benda-benda itu menjadi hak milik

orang-orang dan partai-partai persilatan lain, tidak boleh kau rampas dan curi

begitu saja. Ke dua, mulai detik ini engkau harus bertobat, menghentikan

perbuatan-perbuatamu yang jahat. Kurasa, dengan bekerja di istana, apalagi di

bawah pengawasan pembesar-pembesar-pembesar sakti bijaksana seperti The-taijin,

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 30, 2010 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

PKH01 - Pedang Kayu  Harum (3)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang