1

29 0 1
                                    

Tahun berganti tahun,membuat seorang anak kecil yang tadi nya lugu,ramah,baik hati,dll beranjak menuju tahap pendewasaan dimana Sintya sekarang sudah duduk di bangku SMA.Sintya termasuk murid yang pandai walaupun ia tidak secantik atau seheboh teman teman perempuan lainnya.Sintya juga sudah mulai masuk ketahap tahap sulit dimana ia menyukai teman sekelasnya.
Minggu ini Sintya sudah mulai melaksanakan UTS.Di hari senin ini,pagi pagi sekali ia sudah bangun dan langsung bersiap siap kesekolah.

"Bu,hari ini aku di antar ayah ya??" pinta Sintya

"Ayah kamu kecape an baru pulang kerja sayang,kamu berangkat sendiri saja ya.." jawab ibunya.

"Yaah ibu.."sahut Sintya lagi sambil memanyunkan bibirnya.

"Mau bagaimana lagi?lagian kamu udah besar toh nak,berangkat sendiri aja,biasa ny juga gitu kan?"

"Iya iya deh bu,ya udah aku berangkat ya bu.."mencium tangan ibunya.

"Hati hati ya nak.."

"Iya bu,Assalamualaikum.."pamit Sintya

"Walaikumsalam.."

Dalam perjalanan menuju sekolah,kebetulan ia melihat Fadly,teman sekelas  yang di sukai Sintya mengendarai motornya menuju arah sekolah juga melewati Sintya yang berjalan di pinggir jalan.

"Huh,mana mungkin aku di tawari untuk di bonceng dia..aku kan cuma temen biasanya doank.."gumam Sintya.

Sesampainya di sekolah,Tina teman sebangku  Sintya langsung menyambut Sintya.

"Hai Sintyaaaaa.."sapa Tina.

"Hai juga Tin.."jawab Sintya.

"Ehh kamu tau ga Sin?gebetan kamu tuuh,pagi ini boncengin Vivi sampe sekolahan.."kata Tina.

"Hah??masa sih??Vivi anak Ipa 9 yang cantik itu??respon Sintya kaget.

"Iya Sin.."

"Tapi tadi aku ngeliat dia ngelewatin aku,dia ga bonceng siapa siapa tuh?"

"Iya,Fadly ngebonceng Vivi pas udah di depan Gang sana.. Kebetulan mereka ketemu,terus si Fadly kaya yang ngajakin gitu deh.."jelas Tina.

"Kok kamu tau Tin??"tanya Sintya

"Ya taulah,orang pas di gang itu ada aku ko.."jawab Tina.

"Ooo..gitu ya..hhmmm.."cemberut Sintya.

"Hahaa..udaah jangan jealous eelaah..kalo jodoh ga akan kemana kalii.."canda Tina

"Hehe iya.."

"Yodah ah ga usah ngebahas Fadly,btw kamu udah ngerjain fisika belum??"tanya Tina.

"Udah,mau liat??"tawar Sintya

"Hhee.. Kamu tau aja.."cengir Tina.

Tiba tiba Fadly yang duduk di pinggir Sintya menanyakan tugas fisika itu.

"Ehh Sintya,kamu udah ngerjain fisika belum??"tanya Fadly

"Udah ko Fad.."jawab Sintya

"Liat donk.. Hheee,boleh liat gak??aku ga ngerjain niih.."Kata Fadly.

"Sok aja sih,tapi lagi di pinjem Tina tuhh.."tunjuk Sintya dengan dagu nya.

"Tinaa,ituu liat Fisika siniii.."teriak Fadly beralih pada Tina.

"Bentar napa?ga liat kalo aku juga lagi nyalin?"timpal Tina kesal.

"Iiih sebentar doank.. Ceppeett.."paksa Fadly

"Udah napa kasihin dulu kek ke si Fadly Tin.."bela Sintya.

"Huh!untung Fadly geb.."

"Mm baik kali ya yang kamu maksud Tin.."pelotot Sintya ke Tina dengam gereget.

Cinta Butuh PerjuanganTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang