Prolog

495 18 0
                                    

Lelaki berbadan kekar itu duduk dipagar dibeton lantai teratas suatu bangunan.

Wajahnya yang kacau tersirat dengan jelas, mata yang sembab serta bulu tipis disekitar wajahnya nampak tak terurus.

Ada alasannya hingha mengapa ia ada disini. Duduk di pinggir pagar beton bangunan itu sambil menjulurkan kedua kakinya kebawah dari atas gedung yang lumayan membuat orang enggan menengok kebawah.

Cintanya tlah usai.

Ia mengeluarkan smartphonenya dari balik kantong celanannya dan menatap kedua sosok yang menjadi wallpaper. Dan mengayunkan smartphonenya kearah bawah.

Inilah saatnya mengakhiri segalanya.

My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang