1. Tania

12 2 0
                                    

Psssttt .. Ceritanya itu, Tania, dkk baru masuk ke sekolah setelah libur kenaikan kelas. Mereka sekarang kelas 11. Dari kelas 10 mereka udah satu kelas, dan saat naik kelas, murid-muridnya nggak ada yang diacak. Dan kelasnya juga tetap, yaitu IPS 2.-

So, Enjoy and Happy Reading!

○○○○○


Pagi yang cerah dan terbilang cukup panas untuk pukul setengah tujuh pagi. Gadis berambut panjang itu tengah mengeringkan rambutnya, untuk ia ikat seperti buntut kuda.

Tania namanya. Tania Aleffa Marclie, begitu lengkapnya. Gadis yang ceria namun terkadang cuek dengan sekitar ini selalu mengikat rambutnya seperti buntut kuda, katanya sih panas kalau nggak kuncit. Dia anak dari orang yang berada, dan kedua orangtua yang selalu bekerja. Tetapi ia merasa ia bukan anak broken home atau semacamnya. Karna baginya kedua orangtuanya pergi juga untuk dirinya sekolah dan masa depannya.

"Non Tania!" Teriak Bi Surti, asisten rumah tangga yang sudah hampir 17 tahun bekerja di rumah ini.

"Iya Bi! Tania otw." Serunya sambil berlarian menuruni tangga dengan tas yang sudah ia sampirkan di bahu kanannya.

"Non, ini bekalnya. Sarapannya dimakan dulu non." Ucap Bi Surti sambil menyerahkan kotak makan. Tania hanya menganggukkan kepala sebagai tanda bahwa ia akan melakukan apa yang dikatakan Bi Surti.

"Oh ya non, sebelum bibi lupa. Tuan bakalan pulang malam ini." Tutur Bi Surti.

"Oh ya? Papa bakalan pulang. Bagus deh. Tapi, mereka pulang gak?"

"Kayaknya sih enggak pulang non. Soalnya kata Tuan dia bakalan pulang, udah itu aja gak ada bilang soal mereka."

"Semoga aja lah, mereka gak pulang. Capek kalo mereka pulang." Ucapnya lalu melahap habis nasi gorengnya.

"Yaudah ya Bi. Tania pergi dulu. Babayy!" Seru Tania.

°°°

"Sumpah parah!! Demi apapun! Panas banget sih!" Gerutu Tania. Pasalnya sekarang ia harus berjalan keluar komplek rumah untuk menaiki bus.

Dia memang tidak di antar oleh Pak Doni, supir di rumahnya sekaligus suami Bi Surti. Dia bilang dia bisa pergi dan pulang sendiri tanpa di antar, dia akan minta di antar saat dia akan telat. Hanya itu.

"Gue berdoa supaya gue langsung dapet bus, amin!" Ujarnya sambil terus mempercepat langkah untuk mencapai Halte.

Dan, doa Tania pun terwujud, baru sampai di Halte dia langsung mendapati Bus yang akan melintasi sekolahnya.

"Masih ada tempat deket jendela." Gumamnya sambil berjalan menuju kursi yang dekat jendela.

°°°

Wuss.. pintu bus terbuka dan terpampanglah Halte yang berada cukup jauh dari sekolah Tania.

Tania pun langsung turun dari Bus tersebut, setelah turun dari Bus dan meninjakkan kaki di Halte, dia langsung berlari menuju sekolahnya. Bus yang ditumpanginya itu melewati sekolah Tania terlebih dahulu baru Halte.

"Untung gak telat." Leganya saat ia masih melihat pintu gerbang yang masih terbuka lebar. "Jam 6.50, lebih cepat dari biasa." Ucapnya bangga.

Setelah dia meninjakkan kakinya ke lapangan sekolah, ia langsung berjalan santai menuju kelasnya di lantai 2 itu.

"Haloo Tania!!" Seru perempuan cantik yang rambutnya di gerai ini.

"Tumben gak telat, biasanya telat." Sindir gadis yang mempunyai rambut sebahu lebih sedikit ini.

"Ehh, gue itu gak pernah telat, kepepet telah mah iya, tapi gak telat." Ucapnya bangga lalu duduk di bangku miliknya.

"Iya deh iya." Pasrah Fanya, yang mempunyai rambut sebahu lebih sedikit ini.

"Tu bocah satu belom dateng?" Tanya Tania.

"Belom. Kayak gak tau dia aja." Jawab Cindy, yang rambut panjangnya digerai.

"Hoaaammmm.." Gadis dengan rambut acak-acakan dan juga dengan mata yang sudah berkantung dengan hitamnya itu datang memasuki kelas.

"Astaga Sandra!" Seru Cindy saat melihat Sandra datang dengan tampilan yang err-- acak-acakan.

"Apasih? Hoammm.." Sandra langsung duduk tepat di belakang bangku milik Tania, dan langsung menelungkupkan kepalanya di antara dua tangan yang sudah dilipat di atas meja.

"Lo, main game online lagi?" Tanya Fanya.

"Nggak."

"Terus?" Tanya ketiga sahabatnya kepo. Tania langsung berbalik menatap Sandra yang sudah mengangkat kepalanya itu.

"Gue main game, tapi di handphone. Abang gue ada kasih tau gue soal game, udah lama sih katanya. Namanya mobile legend. Bagus tu game, gue ketagihan jadinya ya gue maen sampe malem dan gak inget kalo udah jam 4 pagi. Terus gue dibangunin Bunda Hani tersayang jam 5 pagi. Gue tidur sejam!" Jelasnya panjang lebar.

"Lo tuh ya, kebiasaan. Ada game baru aja langsung lo main dan lupa waktu." Ucap Tania sambil menepuk tangan temannya itu.

"Gue gak jamin pas lo dibangunin sama Bunda Hani lo langsung bangun." Curiga Fanya sambil menunjuk muka Sandra.

"Nggak. Gue langsung bangun. Terus-" Sandra menjeda sejenak ucapannya.

"Terus apa? Gak usah gantung deh." Kesal Cindy, karena dirinya sudah teramat penasaran.

"Gue ketiduran di kamar mandi." Ucapnya sambil menggaruk kepalanya.

Mendengar pengakuan Sandra, Tania, Fanya, dan juga Cindy membelalakkan mata mereka masing-masing dan 1 detik kemudian mereka kompak tertawa bersamaan.

"Ketawa lo pada! Ah, nyebelin."

"Lagian sih, elo gila. Tidur di toilet yang bener aja lo!" Cindy meredakan tawanya.

"Ckck.. Lo tu udah tua, masih aja suka lupa waktu." Ucap Fanya mengingatkan.

"Enak aja! Gue tu masih muda, masih 16 tahun juga." Dengus Sandra.

"Yaudahla." Ucap Tania meredakan tawanya. "Ohya, kalian berdua kan dateng pagi, wali kelas kita siapa?" Tanya Tania sambil menunjuk Cindy dan Fanya.

"Wali kelas kita Bu Rena." Mendengar itu Tania dan Sandra kompak mendengus. Kenapa? Karena Bu Rena itu adalah guru BK, yang pasti kelas mereka akan bosen karena harus selalu tertib.

"Mampus, kalo gue telat mati gue." Itulah kalimat pertama Sandra saat mengetahui dirinya berada di kelas terkutuk -menurutnya-.

"Udahla, biasa aja. Bu Rena kan baik." Ucap Tania.

"Itu sama lo dan juga Cindy ama Fanya. Kalo sama gue, beuhhh galak banget tu emak-emak satu."

"Lagian elo, telat mulu. Salah siapa dong? Elo lah." Ucap Fanya yang semakin membuat Sandra kesal.

○○○○○

Makasih udah baca! Baca terus ya, jangan bosen-bosen. Dan, jangan lupa Vote. Kalian juga bisa Comment kalo misalkan ada kekurangan..

Makasihh..

Copyright, 23Maret2017.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

MemoriesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang