Pernah gak sih selalu deg-degan jika berada dekat dengan seseorang?
Apa yang dia lakukan kamu selalu ingin tahu.
Dari sosial media, mantan, makanan hingga hal sekecilpun yang dia lakukan, kamu cari tahu!
Tanpa sadar perasaan selalu muncul secara tiba-tiba tanpa kita ketahui!
••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••••
PING!!!
Lea: Mau ikut taekwondo gak? Coba dulu aja bareng gue.
Eryn memang sangat suka aktifitas olahraga apalagi bela diri. Ia pernah mengikuti beberapa bela diri diantaranya karate, wushu dan taekwondo walaupun terbilang sangat sebentar, hanya sebulan.
Eryn: Di mana? Klo w sih mau bangetttt. Tapi, W bilang ortu dulu.
Lea: Di sekolah. Banyak cogan loh. Sekolah buka pendaftaran formulir. Murah kok.
Eryn: Sip w bilang mak dulu. Iya aja kalau soal cogan.
Lea: Makasyongg erynzzz :*
Eryn: Emot lu bikin merinding.
Lea: HEHEH ...
Eryn begitu senang ketika mendapat pesan dari Lea Andrea–teman TK sekaligus teman di sekolah barunya—ia tidak sabar untuk mengikuti kegiatan taekwondo di sekolah barunya, sekolah Harapan Bangsa.
"Mah, cantik deh," kata Eryn memuji dengan menampilkan deretan gigi yang belum gosok gigi itu, baca: sambil cengir.
"Ada apa nih? Pasti ada maunya. Tuh kan cengar-cengir ga jelas," jawab mama Eryn–Dila
"Hehe ... Mama tahu aja hati seorang anaknya. Eryn mau ikut taekwondo di sekolah baru. Boleh beliin formulir, Ma?" pinta Eryn.
"Ada syaratnya."
"Apa syaratnya, Ma? "
"Hem ..., beliin Mama gorengan di depan dulu. Buat cemilan sama lauk di rumah. Cabenya banyakin, sekilo juga gapapa. "
Keluarga Eryn sangat menyukai cabe, bisa sekilo habis (kalau gorengannya banyak HEHE)
••••
Eryn dan keluarganya baru pindah ke Jakarta seminggu yang lalu. Karena itu, Eryn belum begitu tahu dan kenal dengan tetangga barunya.Sunyi, senyap, dan gelap, itulah suasana malam di perumahan ini. Banyak pohon besar yang menghiasi perkarangan rumah di perumahan lama Baru Harapan. Siapa saja yang lewat pasti akan was-was. Takut ada kejadian yang tidak diinginkan.
"Kebiasaan nih mama selalu kesempatan dalam kesempitan kalau anaknya minta sesuatu. Udah jam setengah delapan pula, di sini langit udah gelap banget," gerutu Eryn di jalan menuju tukang abang gorengan.
Beberapa langkah setelah menggurutu, Eryn pun tiba di tempat tukang gorengan yang terletak di bawah pohon dengan redupnya lampu jalan.
Eryn segera memesan gorengan. Ia harus mengantri pesannya karena ada beberapa pelanggan yang harus dilayani. Ia menunggu pesanannya di bawah pohon.
Tersengat bau sedap gorengan menusuk hidung Eryn. Baunya sedap, gumam Eryn. Sambil menunggu dan menghilang kebosanan di bawah pohon, Eryn melihat sekitarnya sambil bernyanyi dalam hati.
Tetapi ada sesosok bayangan yang mendekat ke arahnya, tidak terlihat jelas mahluk apa yang mendekat ke arah Eryn karena hanya disinari beberapa lampu jalan yang redup.
Eryn memang indigo jadi ia hampir biasa jika melihat setan."Ke puncak gunung... Tinggi-tinggi sekali..., eh apa itu? Setan? OMG! Be calm, Eryn. Jangan teriak!" nyanyian Eryn dalam hati terhenti karena melihat sesosok bayangan tak jelas, ia berusaha tenang.
Tiba-tiba sesosok bayangan itu makin terlihat jelas.
Dan semakin jelas.
BRUK!!!
Samar-samar bayangan itupun jatuh dan harus mencium tanah air tercinta.
"Cogan!!! " teriak abang gorengan tanpa sadar, keadaan sudah sepi pelanggan, jadi giliran Eryn yang dilayani.
"Hahaha, cogan kok jatuh." ngakak Eryn dan abang gorengan yang tidak membantu sama sekali.
Ternyata, bayangan itu adalah cogan kawan-kawan.
"Eh bentar tadi kok abang bilang cogan? Jangan-jangan ... " tanya Eryn heran dan mulai menyelidik.
Cowok yang dikatakan cogan itu pun bangkit dari polisi tidur yang membuatnya jatuh alias mencium tanah air tercinta kita.
"Jatoh dek gegara lihat eneng cantik ini? Haha..." goda abang gorengan.
"Ihh apa sih bang. Cogan mulu. " kata Eryn tidak terima.
Hemm, alisnya tebal, ada lesung pipi, tinggi ga pendek, badannya tegap dan atletis. Tanpa sadar Eryn memperhatikan cowo tersebut."Hehe, jadi malu saya bang. Kalo orang jatuh pasti nomor satunya adalah ketawa dulu ya." cowok itu tersipu karena malu.
Cogan itu pun mendekat ke arah Eryn.
"Orang baru ya?" Tanya cowok itu."Iya," jawab Eryn singkat.
"Pantes gue baru lihat. Btw yang lu liat itu lupain aja ya. Jangan pernah cerita ke orang lain. Remember it!" kata cowok itu sambil menampilkan mata yang mengancam. Setelah berkata itu, ia pergi dan makin menjauh.
Iih ga jelas banget sih itu orang, gila kali ya? pikir Eryn.
"Nih neng gorengannya. Eh, yang tadi eneng denger pas saya teriak, hiraukan aja ya. Eneng belum tahu aja sih. Kalo eneng orang lama pasti tahu. Nih ambil keburu dingin gorengan sama pesanan cabenya yang buanyakk," kata abang gorengan.
"Eh, iya bang. Makasih," jawab eryn.
Kok abangnya bilang cowok itu cogan ya? Padahal dia juga cowok. Apa jangan jangan abang gorengan...?
Entahlah, Pikir Eryn yang segera meninggalkam tempat itu.Tetapi Eryn merasa menginjak sesuatu di mana cowok itu terjatuh, tepatnya di polisi tidur. Sebuah gelang bertulisan Erick berwarna pink. Ia pun segera menyimpan gelang itu di saku celananya.
Gelang pink? Hemm... fix harus dikembaliin.
Jangan lupa tinggalkan komentar dan vote jika suka,
Maklum masih baru. Semoga suka hehe. Terima kasih untuk waktunya. Maaf masih banyak yang typo. Hehe (´∀`)
KAMU SEDANG MEMBACA
STALK-er
Teen FictionPernah gak sih kalian suka seseorang? Apa yang dia lakuin kamu selalu kepoin. Dari sosmed, makanan kesukaan hingga hal sekecilpun kamu stalk! Kisah Eryn bermula dari pertemuan tak terduga. Eryn baru tinggal di Jakarta dari beberapa hari yang lalu...