"Begini, Sar." Kuswadi menghirup udara ambang sore itu dan menghembuskannya dengan lembut. "Tadi siang, kepala sekolah - Pak Suwardi -memanggilku. Meminta bantuan padaku untuk mencarikan seseorang yang mau bekerja sebagai petugas jaga malam di sekolah. Jika kamu mau, aku akan mengajakmu ke sekolahku besok pagi. Mempertemukanmu dengan pak Suwardi. Bagaimana? Kamu mau?"
"Gaji per bulannya berapa?"
"Soal itu, kamu tanyakan nanti kepada pak Suwardi."
"ehm...." Sartono sejenak berpikir. "Baiklah. Akau bersedia kamu ajak untuk menghadap Pak Suwardi."
"kalu begitu, aku pamit. Sampai ketemu besok pagi."
Sartono melepas kepergian kuswadi sampai ditepi gang yang membelah perkampungan. Setelah sampai di rumahnya, sartono menyampaikan kabar baik dari Kuswadi kepada Surti, istrinya. Mendengar kabar kalau Sartono akan mendapatkan pekerjaan di sekolah tempat Kuswadi mengajar, wajah Surti berbinar.
~•~•~Tidak seperti hari biasanya, Sartono bangun pagi. Mandi dan sarapan. Menjelang pukul setengah tuhuh, Sartono meninggalkan rumah bersama Kuswadi. Memasuki ruang kepala sekolah. Duduk di kursi sofa dengan sikap sopan sebagaimana orang-orang desa.
"Benarkah Anda bernama Mas Sartono?" Pak Suwardi membuka pembicaraan dengan nada ramah. "Benarkah Anda teman Mas Kuswadi sewaktu masih sekolah di SMA?"
"Benar, Pak?"
"Apakah mas kuswadi sudah bilang kepada Mas Sartono, kalau sekolah kami membutuhkan seorang jaga malam?"
"Sudah, Pak?"
"Apakah Mas Sartono bersedia disekolah kami sebagai petigas jaga malam?"
"Maaf, Pak." Sartono menghela napas. "Gaji perbulannya berapa,ya??"
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekolah Bekas Kuburan
HorrorSelamat membaca mungkin ini tidak terlalu menarik buat kalian