BAD LUCK
Hoaahmm....
Woah..woah..soudah poagi.., ucap Tria sambil menguap setengah sadar.
Pagi itu masih sepi, yang terdengar hanya suara ayam jago berkokok dan kicau burung yang membangunkan Tria dari tidurnya yang singkat. Berjalan menuju lemari pakaiannya, setelah menemukan lemarinya Tria memilah-milah setiap celah pakaian di lemari mencari sesuatu yang akan dikenakannya saat berangkat sekolah nanti. Beberapa menit kemudian apa yang dicarinya berhasil ditemukan, tapi ada sesuatu yang membuat Tria tidak dapat mengeluarkan seragam sekolahnya itu dari dalam lemari pakaiannya. Dengan paksa Tria terus mencoba mengeluarkannya, tidak berhasil. Mencoba berpikir apa yang membuat seragamnya tidak dapat dikeluarkan, sambil garuk-garuk kepala Tria berpikir. Lalu saat Tria mencoba mengeluarkannya dengan lebih pelan dan hati-hati, tiba-tiba...
Grubrak...jduk...!! Ada yang terjatuh.
Aduuhh.....sakit! sambil memegang kepalanya karena terantuk bagian samping lemari yang terbuat dari kayu jati.
Setelah sedikit lebih sadar, Tria memeriksa seragamnya. Diputar-putarnya seragam itu berkali, untuk benar-benar memastikannya tidak ada yang rusak. Diperiksa lagi, takutnya saat terlanjur dikenakan ada yang berlubang atau robek. Merasa benar-benar tidak ada yang rusak Tria menganggukkan kepalanya.
Right! Tidak ada yang rusak. Masih aman dipakai! He..he.., ucap Tria tersenyum puas.
Lima belas menit kemudian, muncul seorang gadis dari kamar tidur dengan mengenakan seragam biru-putih lengkap dengan sabuk, dasi, dan sepatu hitam yang terpasang dikakinya tidak lupa jaket hitam kesayangannya, hari ini dingin sekali. Tria sudah siap dengan semua yang dia butuhkan untuk melaksanakan kegiatannya hari ini. Sedikit minum teh manis hangat dan memakan roti Tria siap berangkat sambil menenteng tas hitamnya. Disepanjang jalan Tria ditemani sepeda hijaunya dengan benda hitam kecil diikuti kabel pendek terselip dikedua telinganya, ternyata dia sedang mendengarkan mp3 player pengganti hiburan dalam perjalanan menuju sekolah. Beberapa saat kemudian Tria tiba ditempat penitipan sepeda diluar kawasan sekolah, tempat penitipan itu tidak jauh jaraknya dari sekolah. Tempat itu masuk kedalam lorong, kadang juga bukan hanya Tria yang menitipkan kendaraan disana. Tria sengaja menitipkan sepedanya ditempat itu karena Tria tidak ingin sepeda pemberian ayahnya mengalami hal buruk, mungkin ban sepeda dikempesin, ada mur yang hilang atau apanya yang hilang, dan juga Tria banyak mendengar kasus-kasus murid kehilangan sepeda. Demi keamanan sepeda dan keuntungannya sendiri Tria memutuskan menitipkan sepedanya hanya sesekali saja diparkiran sekolah. Setelah turun dari sepeda dan meletakkan sepedanya, seorang pria dengan postur badan tinggi, terlihat seperti atletik mengenakan kaos oblong dan celana jeans dengan rambut rapi menghampiri Tria.
Tria, kemarin kenapa tidak datang kesini?, tanya pria itu.
Oh..kemarin ada acaranya istighozah, jadi kemarin berangkat ke sekolah dijemput teman. Lagian berangkatnya pagi-pagi, disini juga pasti belum dibuka. Ada apa, Bang Aji?, jawab Tria ramah kepada pria itu yang biasa dipanggil Bang Aji.
Kemarin ada yang mencarimu, katanya ada yang ketinggalan. Tapi entahlah, orangnya tidak kembali lagi kesini?!, terang Bang Aji.
Yaahh...ya sudah?! Saya berangkat dulu kalau begitu, titip sepedanya ya?!
Ya, jangan sampai ada yang ketinggalan lagi disepeda!
Ya, Bang! Trims!
Sambil berjalan dengan santai meninggalkan tempat itu Tria menuju sekolah dan berpikir.
Siapa yang mencariku kemarin?! Lagi pula, aku rasa aku tidak meninggalkan sesuatu. Kemarin pulang sekolah aku kewarnet mengerjakan tugas, uhm..apa yang ketinggalan ya?!
YOU ARE READING
Bad Luck
Historia CortaGa terlalu yakin dengan tulisan lama ini, tapi....anggap saja ini kurang lebih uneg-uneg yang selama ini bisa dikeluarkan dengan cerita tanpa plot dan tanpa alur~ PS: Gonna continuing this story or maybe fix it when I got that mood