Kisah Shalawat Nabi - Mukāsyafatul Qulūb Imām Abū Hāmid Al-Ghazāli rahimahullāh

461 11 1
                                    

Rasulullāh shallallāhu 'alaihi wa sallam dawuh:
"أَكْثِرُوا الصَّلاَةَ عَلَىَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ فَمَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
"Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari Jum'at dan malam Jum'at. Barang siapa yang bershalawat kepadaku satu kalim niscaya Allah bershalwat kepada sepuluh kali." (HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubrā).
أَكْثِرُوا عَلَىَّ مِنَ الصَّلاَةِ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ فَإِنَّ صَلاَةَ أُمَّتِى تُعْرَضُ عَلَىَّ فِى كُلِّ يَوْمِ جُمُعَةٍ ، فَمَنْ كَانَ أَكْثَرَهُمْ عَلَىَّ صَلاَةً كَانَ أَقْرَبَهُمْ مِنِّى مَنْزِلَةً
“Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti”. (HR. Al Baihaqi dalam Sunan Al Kubrā)
Didalam Kitab Mukāsyafatul Qulūbnya Imām Abū Hāmid Al-Ghazāli menceritakan suatu kisah :
حكى : ان رجلا كان غافلا عن الصلاة على سيدنا محمد
Bahwa ada seorang laki-laki yang lupa membaca shalawat kepada Baginda Nabi Muhammad shallallāhu 'alaihi wa sallam
فراى النبى صلى الله عليه وسلم ليله فى المنام ولم يلتفت اليه ، فقال : يا رسول الله أأنت على غضبان قال : لا ،
Lalu pada suatu malam ia bermimpi melihat Rasulullāh shallallāhu 'alaihi wa sallam yang tidak menoleh kepadanya, ia pun lalu bertanya; “Ya Rasulallah, apakah engkau marah kepadaku?” Beliau menjawab, “Tidak.”
قال فلم لا تنظر الى قال : (لانى لا اعرفك )
Dia pun bertanya lagi, “Lalu sebab apakah engkau tidak memandang kepadaku?”
Beliau menjawab, “Karena aku tidak mengenalmu.”
فقال : كيف لا تعرفنى وانا رجل من أمتك و قد روى العلماء انك اعرف بأمتك من الوالدة بالوالد
Laki-laki itu bertanya, “Bagaimana engkau tidak mengenaliku, sedang aku adalah salah satu dari umatmu? Padahal para ulamā' telah meriwayatkan bahwa: "Sesungguhnya engkau lebih mengenali umatmu dibanding seorang ibu mengenali anaknya sendiri?”
فقال :(( صدقوا ولكن انك لا تذكرنى بالصلاة وان معرفتى بأمتى بقدر صلاتهم على ))
Rasulullāh shallallāhu 'alaihi wa sallam menjawab, “Mereka (Para Ulamā') benar, tetapi engkau tidak pernah mengingat aku dengan shalawat. Padahal kenalku dengan umatku adalah menurut kadar bacaan shalawat mereka kepadaku"
ثم انتبه الرجل وأوجب على نفسه أن يصلى على النبى صل الله عليه وسلم كل يوم مائة مرة ففعل ذلك ، ثم رآه بعد ذلك فى المنام فقال : (( أعرفك الان واشفع لك )) .
Terbangunlah laki-laki itu dan ia pun mewajibkan atas dirinya untuk bershalawat kepada Rasulullāh shallallāhu 'alaihi wa sallam, setiap hari sebanyak seratus/100 kali. Dia selalu melakukan itu, hingga dia melihat Rasulullāh shallallāhu 'alaihi wa sallam lagi dalam mimpinya.
Dalam mimpinya tersebut Rasulullāh shallallāhu 'alaihi wa sallam bersabda :
“Sekarang aku mengenalmu dan akan memberi syafa’at kepadamu".
لأنه صار محبا لرسول الله صلى الله عليه وسلم .
Imām al Ghazāli rahimahullāh memberikan komentar:
Hal itu terjadi karena orang tersebut telah menjadi orang yang cinta kepada Rasulullah -shollallohu 'alaihi wa sallam- dengan memperbanyak shalawat kepada beliau ...
فيأ اخوتى واخواتى اكثروا الصلاة على النبى صل الله عليه وسلم كى يعرفكم ويشفع لكم صلى الله عليه وسلم
"Maka wahai saudara/ku barangsiapa yang ingin dikenali dan di"syafa'ati" oleh Rasulullāh shallallāhu 'alaihi wa sallam, hendaklah ia memperbanyak bacaan shalawatnya"
Shollū ‘Alan-Nabiyyil Musthafā Muhammad... !!!

Turābul Aqdām
(Tahta Filaya Firdaus Fadhlullah)
*) Source: Kitab Mukāsyafatul Qulūb Imām al Ghazāli rahimahullāh

Fatwa RinduTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang