Chapter 1

31 6 11
                                    

( 06.45 )

Remaja 17 Tahun ini buru-buru menghabiskan Sarapannya setelah Ia melihat jam sudah menunjukan pukul Tujuh Kurang Lima Belas Menit.
Sedangkan jarak rumah  kesekolahnya kan menghabiskan waktu 10 Menit, itupun kalau tidak macet.

"Mah, papa mana?" Tanya Alycia saat Dirinya baru sadar kalau Papanya tidak ikut sarapan bersama.

"tadi katanya ada keperluan dikantor, jadi berangkatnya agak cepat" jawabnya dengan Nada santai.

Mata Alycia membulat."oke, jadi yang anter Lycia siapa?"

"Motor kamu nganggur, pake aja dulu buat sehari mah kan?"

Alycia Mendecak sebelum akhirnya Cewek itu berpamitan pada Sang Mama pemilik Nama Ryes Rimandita itu.

Alycia bergegas menuju garasi dan mengeluarkan Motor Scopy miliknya ini.
Untung saja Alycia ditakdirkan untuk bisa mengendarai Motor, jadi Dia tidak perlu nyari Taxi jika Papanya tidak bisa mengantarnya kesekolah.

BREMMM..

******

BRAKK !

Sebuah motor Sport berwarna Merah itu tiba-tiba saja Terguling Keaspal, Membuat Si Pengendara motor terjatuh, sedangkan orang yang diboncengnya terpental meskipun tidak jauh dari tempat motor itu terguling.

Memang sejak tadi Motor Sport ini terlihat oleng.
Entah memang ada masalah yang terjadi dengan Motornya atau Manusia yang mengendarainya ini yang ada masalah.
Yang jelas Motor ini hampir saja Nyungseb Keselokan kalau Si Pengendara tidak membanting Setir kearah berlawanan.
Padahal Mau Jatuh kekanan atau kekiripun sama saja terasa sakit.
Mungkin bagi Si Pengendara, Jatuh ke aspal lebih Berwibawa dari pada jatuh Ke selokan.

"Elo ga bisa nyetir atau gimana Van, gila lo!! sakit Bokong gue nih" Rintih Alex pada temannya yang bernama Revan itu.

Revan meringis Ketika Cowok itu berusaha Mengeluarkan Kaki kanannya yang Tertindih Motor.
"Sorry Lex, Tangan gue tiba-tiba Kram. Sumpah ! kayanya ini jalannya angker "

Alex Meninju pelan Bahu Revan."Tiap hari kita jalan sini, Baru sekarang Jatoh dan lo malah nyalahin ini jalan? Udah tau lo yang salah Kampret!!" Ejek Alex pada akhirnya.

Revan malah cekikikan, meskipun jelas sekali kakinya itu tengah terluka akibat tertindih Motor."eh tapi lo ga papa kan sayang?"

"Najis lo cuih! " Ingin mual rasanya Saat Revan memanggil Alex dengan Sebutan sayang.
Alex buru-buru bangkit, menjauh dari Revan dan Membenarkan Posisi Motor Revan yang tergeletak tak berdaya ini.

"Kaki lo kegencet, Sakit van?" Melihat Revan yang tengah mengurut-ngurut kaki kanannya membuat Alex bergegas Melupakan Motor sport itu dan beralih pada Revan.

"Enak Lex, kaya Makan Biskuit Ah "

"Bercanda mulu lo ! Udah sekarang biar gue yang bawa motor lo, lo dibelakang" Titah alex sambil membopong Revan yang jalannya sedikit Pincang.

Saat Alex menyalakan Staternya. "lah kok ga nyala Van?" Berulang kali Alex menyalakan motor itu tapi tetap saja tidak menyala.
Sampai akhirnya Alex menyerah."Motor lo murahan sumpah! Jatoh kaya gini aja langsung Koid"

"Ya, mungkin Dia lelah"

Lagi-lagi Alex menepuk Jidatnya "Kita udah telat ! Bodo ah gue mau naik Angkot aja,toh lo mah udah jadi langganan dihukum sama guru sedangkan gue kagak, gue duluan ya van"  Tanpa Basa-Basi lagi, Alexpun langsung berlari menuju Jalan Raya untuk mencari Angkot yang mangkal disana.
Meninggalkan Revan yang masih mematung ditempat dengan Motornya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 18, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ALYCIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang