HOSHI POV till end~
Dan aku berjalan masuk sambil berfikir apa yang di katakan woozi barusan apa yang di maksud woozi sebenarnya penantian apa?apa yang dia nanti dan siapa yang menantinya? Aku melihat rumah yang sudah bersih dan bau wangi lekas aku memanggil woozi , tanpa menjawab panggilan ku ia masuk dan menuju kamarnya aku melihat punggungnya itu masuk ke kamar , entah sepertinya perasaan ku menjadi bimbang dan cemas
++ MALAM++
Aku mengerjakan soal matematika ini begitu susah dan ini menguras otak dan juga perutku aku keluar menuju dapur dan menengok jam menunjukkan pukul 20.00 kemana perginya orang-orang rumah ini batinku sambil melihat sekitar, aku mengambil gelas menuangkan air dan meneguk air sampai habis dan kembali ke kamar, namun saat aku melewati balkon aku mendengar suara mama menangis
'' apakah tidak ada cara lain.. aku tidak mau kehilangan dia... '' ucap ibu sambil terisak
'' aku sudah mencoba berbagai cara, dan berusaha menemui segala macam orang sakti namun tidak ada yang bisa'' ucap ayah sedih
'' oh..tuhan tolong bantu kami, suratan takdir ini begitu memilukan , andai saja aku tidak mempunyai anak pasti aku tidak akan memisahkan mereka''
Ada apa dengan mereka tidak seperti biasanya apa yg terjadi kehilangan siapa? Orang sakti untuk apa? Pikirku sambil mengerutkan dahi lalu tiba- tiba aku teringat ucapan woozi, aku merasa cemas dan berlari menuju kamar woozi dengn cepat dan membanting pintunya
'' woozi yaa.. ! ''
'' ( menoleh dengan santai dan wajah datar di telinganya ada hanset ) ''
'' woozi yaa..
'' ya tutup pintunya! Nyamuk ''
'' oke '' menutup pintu dan kembali menghampirinya
'' apa ? ''
'' woozi ya dengarkan aku, tadi mama menangis dia mengatakan bahwa ia tidak mau kehilangan seseorang dan dia menyalahkan dirinya, ada apa dengannya ?
'' mana kutahu, tanya lah sendiri dan ada apa kau tadi membanting pintu ku?'' tanyanya sambil melotot
'' ha kau baru tau, bodoh ! dan oh maafkan aku ''
'' sudahlah aku sedang tidak ingin berdebat denganmu, jika kau mengganggu pergilah saja ! ucap woozi kesal sambil mendorongku keluar
Tak lama suara pintu berketuk terdengar woozi langsung membukanya ternyata itu adalah seorang bapak2 tua yg kedinginan dan memninta makan papa dan mama yg di balkon langsung turun
'' siapa ini ?''
'' tak tahu, dia meminta makan aku iba melhatnya '' ucap woozi
''kalau begitu kamu ambil burger di dapur kasih kan orangnya''
woozi berjalan menuju dapur dia mengambil burger dan minum gelas dan berjalan keluar memberikannya kepada bapak tua tadi, aku berfikir sepertinya bapak itu tidak asing aku melihatanya di sekolah tadi dan kadang aku menemukannya melihat kearah rumah ini seperti mencari sesuatu batinku sambil berjalan hendak ke dapur, entah mengapa cuaca dingin sekali hingga menusuk tulang tak lama terdengar suara woozi mengerang, dan ibu,ayah dan aku mengampiri suara tersebut tak lama aku melihat woozi terlempar dan terbanting jatuh di depan pintu
'' woozi yaa.. '' teriakku
'' siapa kau !!'' teriak ibu
'' hahahaha... kau tak tahu ha'' ucapnya suaranya dan badannya berubah besar seperti monster matanya merah dan kuku dan giginya berubah menjadi panjang seperti taring )
'' kau pergilah jangan ganggu keluarga kami !'' sentak ayah
Mohon votenya, commen kritik dan sarannya ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
SoonHoon { Still Same }
Fanfictionorang yang paling berharga di dunia ini adalah keluarga kita sendiri sayangilah mereka selagi kau masih bisa melihat orang tersebut, hargailah mereka selagi ada orang yang masih menginginkan pengertianmu