Part 1

140 11 1
                                    

"Aakkhh... kumohon jim." Pekik Yoongi begitu lidah jimin dengan lihai memainkan nipplenya yang sudah tegang.

"Apa? Kau memanggilku apa?" Jimin menggigit keras nipple yoongi yang terang saja membuat yoongi berteriak.

Yoongi mengerang merasakan Jimin yang semakin membuatnya hilang kendali. Dadanya dibusungkan merasakan sakitnya ketika Jimin menggigit nipplenya. Apadayanya ketika kedua tangannya sudah dalam cengkraman Jimin. Ya, tepat diatas kepalanya.

Jimin kembali merangsang mangsanya. Tangannya yang kekar menggenggam penis Yoongi yang juga menegang dan menekannya keras, mencoba memaksa Yoongi untuk memenuhi keinginannya.

"Katakan baby?" Tegas Jimin dengan suaranya yang terdengar begitu

Ya, Jimin memang egois. Seperti itu lah dia. Apapun yang dia inginkan, dia harus mendapatkannya.

Merasakan dadanya sesak akan siksaan nikmat yang diberikan Jimin padanya membuat Yoongi hilang kontrol. Matanya terpejam erat. Jimin kembali mengerjai penisnya yang membuat Yoongi memekik tertahan.

"Master, I want you enghh... I want your cock. Please.." Yoongi setengah mengerang karena bibir Jimin di bawah sana tak henti-hentinya menciumi perut rata Yoongi.

Jimin menarik wajahnya untuk melihat wajah Yoongi yang teramat kacau sekarang.

"Do you say something baby? I don't hear you." Jimin kembali menenggelamkan wajahnya pada dada Yoongi. Kini bibirnya tak hanya menciumi setiap inci dada telanjang pria manis dalam rengkuhan ya. Jimin yang sudah diliputi nafsu mulai menggigit kecil bagian dada Yoongi dan menyesapnya mencari rasa nikmat yang bisa ia dapatkan.

Jimin tahu ulahnya akan menciptakan sebuah tanda yang akan membekas dan memang itulah yang dia harapkan. Meninggalkan jejak-jejak hubungan mereka malam ini.

"Eekkkhh...." Yoongi menahan desahannya.

"Come on, baby."

"I want your cock inside me. Ngghhh... Fill me." Yoongi meracau. Badannya meliuk-liuk tak kuasa menahan setiap serangan Jimin pada tubuhnya.

Jimin menghentikan aktivitasnya pada dada Yoongi dan mulai mendekati wajahnya. Tangan kirinya meraih dagu pria manis dalam cengkramannya, sedang satunya lagi masih setia mengikat tangan Yoongi di atas kepalanya. Mata Yoongi terbuka dan melihat kearah mata cokelat Jimin yang begitu dalam. Tersungging senyum tipis seakan menghina pria yang ditatapnya, yang kemudian disusul tangan kirinya membelai lembut pipi Yoongi, membuat si mangsa memejam merasakan kenikmatan yang tangan Jimin berikan.

Perlahan Jimin mendekat pada telinga kiri Yoongi dan mulai menggigitnya pelan. Yoongi pun menggigit bibir bawahnya merasakan sensasi pada titik lemahnya. Diakuinya, ini begitu nikmat untuk di akhiri.

"Of course, baby. That's what I'll do" Jimin berbisik seakan memberikan hembusan hangat pada telinga Yoongi.

"Fuck me, please..."

*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
*
To be continued

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 22, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Call Me...Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang