***
Saat itu matahari bersinar menembus jendela kamar seorang perempuan membuat perempuan tersebut sedikit terusik dengan cahaya tersebut. Perempuan tersebut pun terbangun dengan mata yang merah seperti habis menangis namun memang kenyatannya dia menangis semalaman. Dia bangkit dari ranjang dan berjalan perlahan menuju kaca di kamarnya. Perempuan itu memandang pantulan wajahnya di kaca sambil mengingat-ingat kejadian semalam.
***
Flashback on
Malam itu terdapat seorang perempuan yang sedang duduk di taman sambil membawa sebuah kotak yang sudah dihias . Ditengah turunnya salju perempuan tersebut terlihat seperti sedang menunggu seseorang, namun seseorang yang ditunggunya sedari tadi belum juga menampakkan batang hidungnya sedikitpun.
"Huh, kemana dia, kenapa belum datang juga, padahal ini sudah 1 jam aku menunggunya"ujar perempuan tersebut sambil melihat jam yang melingkar dipergelangan tangannya. Dia merapatkan mantelnya sambil sesekali mengusap telapak tangannya agar tidak kedinginan.
"Yoong sebaiknya kita pulang, kau lihat disini benar-benar dingin"ujar seorang lelaki tidak jauh dari tempat perempuan tersebut duduk tadi.
'Bukankah itu seperti suara Luhan' batin perempuan itu senang karena orang yang ditunggu akhirnya datang juga. Perempuan tersebut pun langsung mencari arah dari sumber suara tersebut. 'Aku sangat yakin itu suara Luhan' batin perempuan itu lagi. Perempuan itu terus mencari sampai akhirnya dia menemukan keberadaan lelaki yang bernama Luhan. Tapi ada yang aneh, kenapa Luhan membawa seorang perempuan ke tempat perjanjian dia dengan Luhan. Saat dia ingin mendekat untuk mengetahui yang sebenarnya dia langsung menghentikan langkahnya karena ucapan perempuan yang sedang bersama Luhan sekarang.
"Tapi aku masih ingin disini, sudah lama sekali kita tidak ke tempat ini. Terakhir kita kesini 8 tahun yang lalu saat aku mau berangkat ke Jepang. Lagipula aku masih ingin merayakan ulang tahun mu"ujar perempuan yang bersama Luhan.
"Iya aku tahu Yoong, tapi besok siang kita bisa kesini lagi, lihatlah ini benar-benar sudah malam dan disini benar-benar dingin sekali"ucap Luhan.
"Huh baiklah, tapi sebelum kita pulang aku punya satu permintaan, kau harus tutup mata dulu"ujar perempuan yang bernama Yoona.
"Apa, buat apa, kenapa aku harus tutup mata?"
"Sudahlah Lu, ikuti saja permintaan ku atau kita tidak akan pulang"
"Aishh, baiklah aku akan tutup mata"
Akhirnya Luhan pun menuruti perkataan Yoona untuk menutup matanya. Yoona pun langsung mencium Luhan tepat dibibirnya. Luhan yang kaget pun langsung membelalakkan matanya dan dia berusaha melepaskan ciumannya, namun Yoona langsung mengalungkan tangannya ke leher Luhan dan semakin memperdalam ciumannya agar Luhan tidak bisa melepaskannya. Akhirnya Luhan pun pasrah dengan apa yang dilakukan Yoona dan juga membalas ciuman Yoona.
"Luhan"ujar seorang perempuan yang sedari tadi hanya menyaksikan kejadian di depannya.
Luhan pun tersentak dengan suara yang sangat familiar ditelinganya dan langsung melepaskan ciumannya itu.
"Seo-hyun"ucap Luhan dengan terbata-bata. Perempuan yang dipanggil Seohyun hanya diam saja, ketika Luhan berjalan mendekatinya Seohyun pun langsung mundur.
"Seohyun aku bisa menjelaskannya"lanjut Luhan.
"Tidak perlu, aku sudah melihat semuanya"jawab Seohyun sambil berusaha menahan tangisnya.
"Tapi kau salah paham"
"Lu, siapa gadis itu"ucap Yoona yang sudah penasaran.
"Di-a kekasihku Yoong"ucap Luhan sedikit terbata-bata.