Bias warna bagai kuas menyapu kepenatan
Kepenatan seusai air mata tak tertahan
Setetes demi setetes mencuar-ruah bagai keikhlasan
Keikhlasan untuk melepaskanTerisak terus terisak
Kemudian berhenti
Kubertanya segeraSecepat itukah untuk berhenti
Tak mau bertahan demi tegaknya nurani
Melengoskan ketentraman hatiLalu si Dia hadir
Sang pencerah jiwa yang mahir
Untuk membentuk senyuman yang terukirMelambung sangat hati yang terdalam
Nikmati alunan sambil terpejam
Sungguh indah kau melebihi sang malamOh......
Namun mengapa kau pudar
Meninggalkan jejak menyayat cakarJangan tinggalkan ku sendiri lagi
Aku ingin hidup dekat nadi
Menyalurkan kehangatan hati
Suka duka untuk seribu tahun lagi
![](https://img.wattpad.com/cover/103163559-288-k910795.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika Aku Bosan
PuisiBerisi tentang puisi yang dimana kubuat ketika aku bosan. Dan menurut riset penelitian olehku, 99,99% berkat kamu aku dapat membuat puisi ini.