(c.) Pelangi

256 7 0
                                    

Bias warna bagai kuas menyapu kepenatan
Kepenatan seusai air mata tak tertahan
Setetes demi setetes mencuar-ruah bagai keikhlasan
Keikhlasan untuk melepaskan

Terisak terus terisak
Kemudian berhenti
Kubertanya segera

Secepat itukah untuk berhenti
Tak mau bertahan demi tegaknya nurani
Melengoskan ketentraman hati

Lalu si Dia hadir
Sang pencerah jiwa yang mahir
Untuk membentuk senyuman yang terukir

Melambung sangat hati yang terdalam
Nikmati alunan sambil terpejam
Sungguh indah kau melebihi sang malam

Oh......
Namun mengapa kau pudar
Meninggalkan jejak menyayat cakar

Jangan tinggalkan ku sendiri lagi
Aku ingin hidup dekat nadi
Menyalurkan kehangatan hati
Suka duka untuk seribu tahun lagi

Ketika Aku BosanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang