Satu

39 12 6
                                    

 
   Mata Connie melebar ketika melihat sang ibu menyandarkan sebuah cermin besar ke pojok ruang keluarga.Ia mengerak - gerakan hidungnya dan wajahnya yang masih bersih dan mulus.Di cermin itu juga terlihat bahwa dibelakangnya terdapat sofa keluarga yang berwarna merah dan benda - benda kuno lainya,seperti radio dan kursi antik.
   
"Bagaimana menurutmu, sayang?"tanya ibu Connie pada anak gadisnya itu.

"Kurasa.....cukup bagus bu,"jawab Connie singkat, lalu mulai menatap tajam cermin itu kembali.

   Connie dan keluarganya baru saja pulang bepergian setelah berlibur di desa.Ketika orang tuanya melihat papan bertuliskan 'MENJUAL BARANG - BARANG ANTIK', segera saja mereka memutuskan berhenti dulu.Sebenarnya Connie tidak ingin singgah di tempat kuno seperti itu,di otaknya terus saja memikirkan bahwa seakan akan rumah itu milik nenek sihir yang sering ia lihat di film - film fantasi milik kakanya itu.
   Lagi pula, Connie tak pernah habis fikir mengapa orang tuanya selalu senang membeli barang - barang rongsokan seperti itu.

...

   Dilihatnya ibunya menyapu debu - debu dari permukaan cermin kuno itu dengan tanganya."Menurutku cermin ini bagus sekali,"ucap ibu penuh rasa puas.

  Connie memaksa dirinya melihat ke cermin itu lagi.Cermin itu lebih tinggi darinya dan memiliki bingkai kayu gelap dengan ukiran - ukiran yang aneh.Dilihatnya ada ukiran - ukiran ular,burung gagak, peri - peri dan mahluk - mahluk lainya sedang menari nari dan bermain main di tengah hutan yang gelap.Diujung bingkai bagian atas ada mahluk yang lebih besar dari yang lainnya.Mahluk itu tampak bertubuh setengah kuda dan memiliki rambut keriting serta telinga yang tegak dan tak lupa kuku - kuku kakinya yang lebih menyerupai kuku kambing dari pada kuku manusia.Anehnya, tak peduli dari arah mana saja Connie melihatnya, pandanganya yang gelap seakan akan selalu mengikutinya.

  Tubuh Connie mengigil.Ia mundur selangkah dan tepat menubruk tubuh ayahnya itu.Ayahnya baru saja berkeliling melihat - lihat bersama kaka Connie atau yang lebih tepatnya kembarannya,Nick.

"Hei...hei...!"teriak ayah terkejut seraya mengelus - elus rambut Connie yang pirang dan bergelombang,kemudian menoleh ke arah ibu.
"Ada yang menarik?"

.



.






.

Jelek?iya..
Pertama nulis cerita ...
Mohon dimaklumi ya..
Jangan lupa vote dan comentnya..

                           

MirrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang