2.2

1.9K 229 89
                                    

Aku berjalan menyusuri jalanan pertokoan di Tokyo, aku janji bertemu Karma dan Reiko disini, sebenarnya aku tidak ingin ikut karena mereka berkata mereka ingin fitting baju pernikahan mereka. Ini membuat ku dilemma.

Aku menatap Reiko yang sudah melambaikan tangannya tak jauh dari tempat ku berdiri. Disebalahnya Karma memasukan tangannya pada saku celananya dan tersenyum sekilas menatap ku yang datang.

"Maaf menyuruh mu datang [y/n]-chan" ucap Reiko. Aku menggeleng pelan dan Reiko menarik tangan ku memasuki butik yang sudah mereka survei. Aku melihat punggungnya yang bergoyang seirama dengan larinya yang kecil-kecil.

Aku tidak tau apakah punggung itu akan sama saat dia mengetahui kebenaran yang akan di ketahuinya ntah cepat atau lambat.

Setelah ia dan Karma berbicara pada sang desainer dan mereka mulai mencoba satu persatu baju pernikahan di butik tersebut, aku hanya duduk di bangku melihat mereka berdua dengan tatapan miris milikku.

Aku sungguh ingin berada di posisi milik Reiko, boleh kah aku bertukar?

"[y/n]-chan! Kau harus mencobanya juga, kau bisa menyakinkan pilihan mu saat kau sudah punya calon!" Ucap Reiko. Aku hanya tersenyum.

Bagaimana aku mau punya calon jika calon ku saja ada padanya?

"Hm, baiklah." Jawab ku lalu berdiri ke arah fitting room. Aku menatap gaun yang dipilih oleh Reiko. Gaun yang sangat manis bahkan aku tidak akan cocok dengan ini. Namun aku memakainya dan merasa itu sangat cocok pada tubuh ku.

Aku melangkah keluar dan bertemu dengan Karma yang menatap ku dalam, ia tidak melepas pandangannya dari ku bahkan saat Reiko berdiri di sebelahnya. Reiko menganggukan kepalanya dan berlalu ke arah kasir.

Karma berdiri di sebelah ku dan menatap kaca.

"Bukannya ini cocok?" tanyanya. Aku terdiam berusaha menahan air mata ku agar tidak jebol.

"Kau tau, kau berusaha melanjutkan ini padahal kau tau ini tidak akan mungkin." Ucap ku. Ia menatap ku tanpa kedip.

"Kenapa tidak mungkin?" tanyanya. Aku meringis.

"Kau lihat sendiri Karma? Apa yang akan berhasil bahkan jika kau lanjutkan hal ini?" tanya ku. Ia terdiam aku mendorongnya keluar.

"Bahkan.. aku tidak yakin kau tau mengapa kau masih melanjutkan ini. Aku hanya mengikutimu dalam bayangan, hanya bayangan."

***

Aku terbangun pada pagi hari yang tenang setelah semalam memutar lagu dari Demi Lovato yang berjudul Shouldn't Come Back, aku merasa lagu itu begitu mengena dalam benakku. Bahkan aku sampai menetes kan air mata.

Aku baru terbangun dari tempat tidur saat mendengar pintu apartemen ku di ketuk atau lebih tepatnya di gedor dengan kasar.

Aku membuka pintu dan langsung menampangkan wajah Akabane Karma yang sangat terlihat panik.

"Ada apa?" tanya ku.

Ia menatap ku begitu dalam, aku hanya terdiam menatap wajahnya yang begitu menyiratkan ke khawatiran.

"Reiko tau."

TAK!

Dunia ku runtuh.

"Tau?"

"Dia tau."

"Mati aku." Gumam ku.

"Semua keluarga ku tau."

"Mati aku."

"Tau dari mana?"

"Dari aku."

Ebb & Flow [Karma x Reader] [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang