Ada lelah disini, dihati yang berpura pura kuat menanti dan dihari yang selalu kuselesaikan sendiri hingga pagi. Kau tau benar perempuan adalah mahluk yang tak ingin memulai segalanya lebih dahulu, lantas apa yang kau tunggu? Haruskah aku berteriak dihadapanmu agar kau mengerti RINDU? Mungkinkah kau belum mengerti apa yang dihasilkan jarak dan waktu? Bahkan untuk membayangkan perasaanku saat ini, kau boleh membayangkan sepucuk surat yang tak pernah sampai atau sebuah lirik lagu yang tak pernah dinyanyikan...
Kau jelsa mengerti kita terpisah oleh jarak dan waktu, lalu rinduku yang mana lagi yang kau dustakan(?). Rindu ini bisakah kusebut seni mendewasakan diri? Sebeb hanya bisa kurasakan tanpa bisa kupahami, kini aku merasa menemukanmu dalam satu waktu, setelahnya merindukanmu tanpa kenal waktu. Lantas APA YANG DIHASILKAN JARAK DAN WAKTU? Selain prasangka, curiga, dan rindu. Kini aku menyimpan rapi rindu ini didalam selimut, sampai suatu hari lenganmu mengantar matahari. Bukankah kita pernah sepakat menjemput matahari diujung cakrawala(?), karna aku percaya batara surya tidak akan mengingkari cahaya disetiap rindunya...
Tahukah kau? Adalah aku pemilik takut paling tidak masuk akal, akan perihal pergimu. Kau jawabanku, terserah tentang apa pertanyaannya. Bahkan Adam dan Hawa juga pernah terpisah jauh sebelum bersatu(lagi). Dekat atau jauh darimu, doaku akan tetap sama "Semoga kau bahagia".
Kumohon, kau tidak perlu repot repot mengajariku rasa kehilangan karena aku sudah hafal betul seperti apa rasanya. Tolong ajari aku bahagia saja, karena perihal merelakanmu adalah kepura puraanku yang paling sok. Sekali lagi kumohon, jangan buat aku meragukan kesucian cinta, karena aku sangat percaya akan hal itu. Seperti titik disetiap ujung kalimat, denganmu pencarianku tamat...
Percayalah, perasaan ini lebih dari sekedar kata "AKU MERINDUKANMU".
KAMU SEDANG MEMBACA
Apa Yang Dihasilkan Jarak dan Waktu?
RomanceKetika hubungan terpisah jarak dan waktu