"Kita putuuuuuussssss!!" (Glegerr) suara geledek mengiringi keputusan Dara untuk mengakhiri hubungannya dengan Oni, malam yang sangat mencekam bagi Oni saat itu, hatinya hancur lebur tak karuan, tak pernah disangka oleh Oni hubungannya yang sudah berjalan dua tahun kandas begitu saja, tanpa sebab yang jelas Dara mengakhiri hubungannya, Dara langsung masuk kedalam rumah dan membanting pintu. Oni hanya tertunduk lesu tak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya saat itu, dengan langkah pelan Oni menghampiri motornya yang terparkir di depan rumah Dara, hujan masih turun, mungkin langit pun tahu kegelisahan hati Oni pada saat itu, Oni menyalakan sepeda motornya dan bergegas memacunya membelah deras air hujan.
Tak beberapa jauh Oni memarkir motornya di warung pinggir jalan untuk berteduh.
"aduh, sial kuyup deh gue, bu kopi dong." Oni memesan segelas kopi sambil menunggu hujan reda, di ambil ponsel dari saku celananya, Oni melihat foto-foto ketika bersama Dara, sedang merenung tiba-tiba telepon berbunyi, ternyata Kiong sahabat Oni yang menelpon.
"Halo"
"Ni dimana lu?"
"Lagi diwarung neduh, ujan bro, Ada apa Ong?"
"Ni ayo jalan."
"Kemana Ong?"
"Udah deh gak usah banyak tanya, lu kerumah gue ya Ni."
"Oke oke, tapi masih ujan Ong."
"Ya nanti tunggu reda, Oniiiiiii."
"Oret deh heheh." mereka pun mengakhiri pembicaraan di telepon, Oni memasukan ponselnya dalam saku dan menikmati kopi yang tadi ia pesan. Tak beberapa lama hujan pun reda, Oni bersiap untuk menuju rumah Kiong.
"bu berapa?" Tanya Oni kepada ibu warung.
"Dua ribu mas."
"Oh, neh bu."
"Ya mas terima kasih ya."
"Sama-sama bu." Oni langsung tancap gas menuju rumah Kiong.Sesampainya didepan rumah Kiong, dilihat Kiong sudah siap untuk jalan.
"Tin tin!!!" Teriak Oni
"Dasar orang gila klakson pake mulut." sahut Kiong
"Heheh, abisnya klakson gue mati Ong."
"Udah buruan masukin motor lu digarasi."
"Oret, tapi ngomong-ngomong baju gue basah Ong."
"Yaelah Ni jadi ribett aja, emang parah basahnya?"
"Lumayan Ong, lihat tuh." Oni berputar sambil menunjukan dirinya yang basah "Yaudah masukin dulu motor lu entar gue siapin baju."
"Minyak wanginya sekalian Ong."
"Allahu akbar nih anak, buruan-buruan masukin motor lu." Kiong sedikit sewot. "Oyeeee." Oni pun mendorong motornya masuk kedalam garasi rumah Kiong. setelah itu Oni berganti pakaian dengan meminjam pakaian Kiong.
"Udah belum Ni?"
"Udah Ong."
"Buruan masuk mobil." mereka berdua pun masuk kemobil dan bergegas jalan.
"Setel musik dong Ong."
"Setel aja sih Ni, masih aja gue ajarin kan gue lagi nyetir, Ni."
"Heheh" suara musik pun terdengar mengiringi perjalan mereka, tiba-tiba Oni mengurangi volume musik
"Eh, Ong kita nih mau kemana sih."
"Dugem."
"Ini udah malem Ong."
"Dugem dimana-mana malem Ni, mana ada sih yang siang-siang."
"Oh iya Ong ya, Gue heran sama lu Ong jarang bener ngejelasin kalau mau pergi-pergi."
"Emang lu nanya Ni?"
"Ya Allah Kiong, dari tadi gue nanya kita mau kemana!"
"Kan tadi udah gue jawab Ni, dugem kita."
"Yaahh, iya tadi gue udah nanya, tapi gue kan gak bisa joget Ong."
"Udah gak usah joget, diem aja sekalian gue juga ada ketemuan Ni."
"Sama siapa Ong?"
"Cewek lah Ni yang pasti"
"Oke lah gue gak mau tau asal jangan sampe gue disono sengsara."
"Lu gak mau tau tapi nanya melulu Ni."
"Iye gue gak nanya lagi." Oni kembali menambah volume musik sambil ikut berdendang dengan suara sumbangnya, mobil Kiong terus melaju membelah keheningan malam.
Kiong dan Oni bersahabat lama mereka selalu jalan berdua, suka duka mereka rasakan berdua
"Ong, sebenernya gue neh lagi galau Ong"
"Haah, galau?, ahahahahahah."
"Kok lu ketawa Ong?"
"Ni, Ni, emangnya lu bisa galau?, Ahahahah."
"Liat neh muka gue, kaya orang galau kan?"
"Ah gak, biasa ja."
"Serius lu Ong, muka gue gak kaya orang galau?"
"Enggak, biasa aja."
Oni melihat kaca spion tengah mobil
"Iya ya Ong."
"Emang kenapa lu galau?"
"Masa tau-tau gue diputusin sama Dara Ong."
'Lah aneh Ni, apaan sebabnya?"
"Gak tau Ong, aneh gue."
"Udah lah gak usah dipikirin Ni."
Beberapa lama perjalanan akhirnya mereka sampai disebuah club malam, Kiong memarkirkan mobilnya, setelah itu mereka berdua jalan menuju pintu masuk, Kiong mengeluarkan hpnya dan menghubungi seseorang, tak berapa lama seorang gadis cantik keluar dari dalam club malam.
"Heeeyyy, Kiong ya" dengan senyum manis dan ramah gadis itu menyapa.
"Ya, pasti sandra ya kan." jawab Kiong dengan ramah pula.
"Iya, ayo masuk."
"Oke, oh ya kenalin ini temen ku Oni" Oni dan Sandra pun berjabat tangan
"Heey, sandra"
"Hey juga, Oni" Sandra mengajak Kiong dan Oni masuk mereka bertiga jalan beriringan menuju lantai dansa. Sesampainya didalam suara musik menggelegar dengan kerlap kerlip lampu berwarna warni, Kiong dan Oni diperkenalkan oleh Sandra kepada teman-temannya, sepanjang malam Oni, Kiong dan Sandra serta teman-teman Sandra asyik menikmati dentuman musik dan canda tawa. Hari sudah larut club malam itu pun sudah mau tutup. Kiong, Oni, Sandra dan beberapa teman Sandra berjalan keluar club malam itu bersama-sama diiringi canda tawa
"Terima kasih Sandra udah mau ketemu sama kita berdua." kata Kiong
"Sama-sama Ong, terima kasih juga." sambut Sandra
"kita berdua pamit dulu ya, daaahh semua."
"Daaaah" Sandra dan teman-temannya melambaikan tangan kepada Kiong dan Oni, tapi Oni hanya senyum-senyum sambil sempoyongan, Oni mabuk karena terlalu banyak menenggak alkohol. "Ayooo Ni" Kiong menuntun Oni menuju mobil, "dasar nyusahin, dibilang jangan banyak-banyak minum gituan, haduuuuhh" gerutu Kiong sambil menuju mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
GAGAL GALAU
HumorOni, yang baru saja diputuskan oleh dara hanya bisa terdiam menerima keputusan yang dibuat oleh Dara, kekasihnya, tak ada kata yang bisa diucapkan oleh Oni malam itu, dimana cinta yang telah dibinanya selama dua tahun kandas. belum lagi seekor kucin...