PROLOG

76 1 1
                                    

"sayang, aku ngak nyangka bisa menjadi pacarku".
"loh, emang kenapa rupanya".
"iya... masaan iya orang seperti aku, wajah pas pasan, bisa mendapat seorang bidadari seperti dirimu".
"hahahah...sudahlah. cinta itukan buta sih mas. tidak penting sejelek apa wajahmu. jika hati kita saling mencintai, yang pastilah aku mau sama kamu"

begitulah percakapan kami di taman Shinjuku Gyoen, tokyo. bersamaan punjaan hatiku, Lia.  aku tidak percaya, perasaan baru kemarin aku bermimpi ingin pergi kejepang, kuliah disana. rasanya baru kemarin juga daftar SMA. itulah kebingunggan aku yang membuat aku terus melamun.......       

"sayang....sayang.....bangun...." teriak mamak"
"hah....hah....,sudah pagi ya...

Akupun mematikan Alarmku yang kusteel pukul 5 pagi. tetapi sejak awal alarm itu tidak berguna. karna mamakulah yang selalu membangunkanku. itu bukti bahwa kasih sayangnya begitu tidak terbatas. bahkan saat ia sudah tiada
        
Saat usiaku 5 tahun, mamaku pergi hilang tanpa jejak. menyusul kepergian bapakku yang pergi sebelum aku lahir. tetapi sampai saat ini, aku tidak tau apa penyebab meninggal mamaku. setiap aku tanya kepada pamanku dan selalu meminta kepada pamanku untuk berziarah,  pamanku selalu bilang mamaku meninggal akibat serangan jantung, dan enngan mengabulkan permohonanku.

Aku selalu berkata setiap aku bangun tidur  "ma......terimah kasih sudah bangunin aku meskipun aku tidak tau mama dimana...kita jauh belum tentu kita berpisah. kita pasti akan ketemu kok meskipun dialam yang berbeda".

Saat ini aku duduk dikelas XI di sekolah swasta dekat rumahku. kawan kawanku menghinaku, lantaran aku masuk sekolah yang tidak terkenal sambil membanggakan diri dengan sekolah sekolah Negeri favorit mereka.

aku masuk sekolah itu, bukan karena aku tidak lolos seleksi SMA Negeri. tetapi beberapa alasan, diantaranya pamanku yang menyuruhku untuk sekolah disitu. aku pun cerita sama pamanku tentang kejadian tadi..

"Vin, kamu tidak sekolah di Negeri,bukan berarti menghancurkan harapanmu untuk jadi sukses. yang penting kamu selalu baik, selalu baik. kamu akan menjadi putih meskipun disekitarmu  hitam.  yang terpenting kamu harus gigih, dan jangan pernah  bilang " aku menyerah"."

Sebenarnya nasihat paman tadi masih belum menutupi kekecewaanku. tetapi setelah aku masuk sekolah itu, aku sepertinya beruntung masuk sekolah itu. karena........
      
     
   
      
      
             
         

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 27, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BE(LIA)VE ITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang