IMAGINE | MinYoon

459 46 3
                                    

(MINYOON)
Rating : R
Warning: Explicit
Jangan Baca kalo d bawah 21th, kalo bandal tanggung sendiri jangan malah protes d kasi beginian 😆😆

Mulailah membayangkan...

Jimin menaiki kasur yang sudah ditempati oleh seorang pemuda pucat dengan bibir merah yang merekah, begitu mengundang untuk d lumat. Pemuda pucat itu memang tidur seperti batu, bahkan saat jimin bergerak mendekati Yoongi, ia masih tak bergeming dan asik melanjutkan tidurnya.

"nghh... jim..." bibir tipis itu bergerak, menyebut satu nama

Jimin terdiam sebentar, desahan halus yang keluar dari bibir Yoongi mau tak mau membuat bagian selatannya sedikit menegang. Baiklah ia akui hormonnya susah dikendalikan ketika ia ada didekat pemuda yg lebih tua dua tahun darinya itu. Awalnya Jimin hanya ingin tidur di samping Yoongi sambil memeluknya, tapi jika begini ceritanya...

Jimin menggelenggkan kepalanya pelan, berusaha mengembalikan kesadarannya.

"Jim..hhh..." kembali, suara serak itu kembali menyebut namanya. Jimin melirik Yoongi kemudian menatapnya, melihat bagaimana Yoongi bergerak gelisah dalam tidurnya. Mungkin memang otaknya yg selalu kotor apabila itu menyangkut Yoongi, tapi dia hanya ingin memastikan

Tangan jimin bergerak perlahan menuju selangkangan Yoongi, mencari sesuatu yang dapat ia gunakan untuk memastikan mimpi apa yang d alami Yoongi

ah....

penis Yoongi menegang sempurna. Jimin menyeringai kecil, mengetahui kekasihnya sedang bermimpi kotor tentangnya

Jimin ada dua pilihan, membangukan Yoongi atau membuat Yoongi merasakan hal yg sesungguhnya dripada hanya sekedar bermimpi

Pilihan Jimin jatuh pada yg pertama, membangunkan Yoongi akan lebih baik, ia bukan lelaki brengsek yang mengambil kesempatan dalam hal seperti ini

"Hyung" Jimin menepuk pelan pipi Yoongi, berusaha membangunkannya

Yoongi yang masih menggeliat gelisah sedikit terusik merasakan tepukan pelan pada pipinya. Melihat hal itu Jimin kembali menepuk pipi Yoongi sembari memanggil namanya

"Hei hyung, Cherry sayang bangunlah. Kau berkeringat banyak sekali" Jimin kembali bergumam, usahanya tak sia sia memang, mata sayu itu membuka perlahan, memperlihatkan netra yang biasanya jernih begitu d penuhi kabut napsu

"Jim..in..hh..." kata yang terputus keluar dari bibir tipisnya kembali membangunkan penis Jimin d bawah sana. 'Sialan' Jimin mengumpat dalam hati

"Hyung, kau tak apa? kau ber-hmpt.." pemuda pucat itu segera menerjang Jimin d kala ia tahu bahwa Jimin yang dihadapannya bukanlah mimpi semata. Yoongi melumat cepat dan tergesa, menggesek keras bibir Jimin dengan bibirnya, menjilat dengan liar seperti orang kehausan

Jimin tersenyum dalam ciuman panas itu. bukan sekali dua kali Yoongi akan menjadi agresif seperti ini. Yoongi yang terlalu lelah akan menjadi sangat frustasi dan jalan terbaik melepasnya adalah dengan sex dan Jimin selalu siap untuk kekasih nya

Jimin mengangkat tubuh Yoongi dan mendudukan Yoongi di atas pangkuannya, masih dalam posisi berciuman yang belum juga mau d lepas Yoongi. Jimin menarik pantat Yoongi dan mempertemukan dengan kejantanannya yang sudah menegang d bawah sana

tegang dan haus, haus dengan rasa nikmat yang selalu ia dapatkan saat memasuki lubang senggama Yoongi yang ketat dan panas

Jimin memang berkata kalau dia tidak mau menjadi lelaki brengsek tapi ia bukan seorang gentleman yang akan melewatkan penawaran indah yang ada dihadapannya.

kembali menarik pantat Yoongi dan membuat penisnya tepat mengenai lubang senggama Yoongi

menghasilkan desahan tertahan dari Yoongi. Yoongi melepas ciumannya, memandang lelaki bersurai merah muda itu dengan mata sayunya. membuat Jimin ikut mengerang tertahan, merasakan bulu halusnya merinding

Yoongi memang tiada tandingan dalam hal seperti ini. Mungkin bakat terpendam, Jimin selalu berpikir seperti itu

"Jim...aku..."

"Aku tahu hyung, aku tau"

Jimin kembali melumat bibir Yoongi, tangannya tidak tinggal diam, tapi bergerak mengelus pelan perut Yoongi

Jimin sangat menyukai tubuh Yoongi, Jimin tidak munafik, ia terkadang menonton Gay Porn yang di berikan Namjoon padanya. Tapi ia tidak pernah tertarik

Perut kotak kotak bukan pilihannya, itu menjijikan, seperti membayangkan kau menyetubuhi dirimu sendiri. dan Yoongi yang memiliki perut rata dengan sedikit lemak d sana yang sangat menggodanya. Tidak seperti wanita yang menginginkan perut sangat rata, bukan begitu

Tubuh Yoongi begitu sempurna, indah dah menggairahkan

tangan Jimin kemudian bergerak ke atas, mencubit pelan puting susu yang sudah menegang d balik kaos putih itu

tangan satunya bergerak ke bawah, mencari lubang hangat yang selalu belum siap menerima kejantanannya. Ya lubang itu sebanyak apapun Jimin gagahi, rasanya tetap sama, tetap sama saat pertama kali Jimin memerawani Yoongi. karenanya jimin harus selalu mempersiapkan lubang itu sebelum ia masukki, ia tidak mau menyakiti kekasihnya.

walau kadang raw seks dengan Yoongi membuatnya semakin menggilai tubuh ramping itu

memang bakat

jari jimin masuk tanpa aba aba, membuat Yoongi yang asik dengan kegiatan melumat bibir tebal Jimin memekik kecil

tubuhnya yang sudah dalam rangsangan keras mendapat stimulasi kembalu membuatnya hampir kehilangan akal sehatnya

Jimin bahkan belum mulai, hanya pemanasan dan itu sudah membuat Yoongi belingsatan di atas pangkuan Jimin

Jimin hanya tersenyum

Jalang kecilnya memang yang terbaik

"jim.. ahh.. jimin...gerakkan jarimu jim..."

"apa begini?" Jimin bergerak menggesek bagian dalam lubang panas itu, mencari titik nikmat pemuda d atasnya. prostat

Yoongi mendesah desah banyak kali, menyebut Jimin dan berteriak ketika Jimin menekan keras prostatnya

oh itu sangat enak

terlalu enak

Yoongi ingin lagi, ia ingin banyak dan ia ingin penis Jimin, bukan jarinya,

jari Jimin memang gemuk, tapi Yoongi memilih diisi oleh penis Jimin, itu gemuk, gemuk sekali, memenuhi lubang Yoongi dengan baik, penuh sekali sampai sesak napas

"jim..jimin, ahhh... aku.." Yoongi merancau, susah payah mengutarakan keinginannya

ia ingin penis Jimin skr, air matanya mengenang, terlalu frustasi untuk berbicara, hanya menatap Jimin dengan tatapan memohon yang begitu memikat

Jimin mengerti dan ia mencabut jarinya, mencari pelumas untuk mempermudah memasuki lubang senggama Yoongi

tapi Yoongi yang tidak sabar menarik wajah Jimin

"tidak perlu pelumas, masuki aku sekarang jim. aku ingin penismu, dalam lubangku"

Jimin hanya bisa mengalah pada hormonnya yg menggebu ketika mendengar jalang kecilnya memohon

"kau jalang, begitu manis saat memohon"

-END-

-day

p.s: terima aja jangan protes 😆😆
p.s.s: unbetaed

A Short Story | BTSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang