Part 2

253 0 0
                                    

Hai, melihat mu hanya diam membuatku kehilangan akal untuk membuat mu kembali seperti dulu. tapi aku yakin suatu saat nanti kau akan kembali walau itu butuh waktu yang aku sendiri tidak tau kapan itu akan terjadi.

Hai, aku selalu menyapa mu dengan pangilan itu karna aku tak tau apakah kamu bisa merasakan kehadiran ku. jujur aku ingin memangil nama mu lagi seperti dulu "ALVIONA ARHYENDRA MUTTHA" cepat lah sembuh Ry disini aku merindukan mu. dia tlah lama pergi ry lalu kenapa kau masih menyiksa dirimu seperti ini. aku juga merindukan mu. disini masih ada aku ry yang akan selalu menjaga mu. ya aku "ALVION RADITYA MUKHLISYN". bagi ku kau bukan hanya sahabat ry tapi kau adalah satu-satunya saudara sekaligus adik yang ku punya. aku tak perna menganggap mu hanya sekedar sahabat. kita tumbuh di lingkungan yang sama dari keluarga yang sama. kita sama-sama anak tunggal, kedua orang tua kita bersahabat maka kita dari dulu selalu bersama. ry haruskah aku menyalahkan dia atassemua yang terjadi pada mu, tapi aku sadar dia pun disana tak ingin kau seperti ini. ku mohon iklasin kepergiannya ry!!!! kembalilah menjadi ry yang ku kenal dulu. ry yang selalu mengangkat kepalanya tegap walau luka selalu menghampirinya. aku tau aku egois menyuruh mu melupakan dia yang sudah mengorbankan nyawanya untuk mu. tapi kau harus sadar dia melalukan itu demi menjaga mu, melindungi mu jadi tolong bangkitlaH ry jangan sia-sia kan pengorbanan yang "KEYANDRA KHAZUYA"  lakukan untuk mu setidaknya kau harus berjuang membuatnya bangga telah mengorbankan nyawanya untuk mu.

"VION POV"

Hari ini aku datang lagi kesini kerumah sakit ini untuk menjengguknya, ya dia sahabat sekaligus adik buat ku, sudah 2 tahun ini dia berada di sini. dia dirawat disini setelah kepergian tunangannya. sadis bukan melihat orang yang kau sayang mengorbankan nyawanya untuk melindungi mu, mungkin itulah yang dia rasakan saat ini. melihat tunangannya melawan maut demi melindunginya dari bencana itu. bencana yang merenggut semua orang yang disayanginya. ayah, ibu, adik dan tunangannya meninggal disaat kebakaran itu terjadi. setlah itu dia larut dalam dunianya sendiri dan menyalahkan diri sendiri atas kepergian semua orang yang dia sayang dari hidupnya.

"TIDAAAAAAKKKKKKKKKKKKKK KEY JANGAN PERGI......KEY...

AYAH....

IBU.....

RIAN......

JANGAN TINGGALIN RY SENDIRI DISINI....................

KEY.......RY TAKUT KEY...................

" aku berlari ke lorong dimana ry dirawat mengikuti para suster penjaga yang datang menanganinya.

"maaf nak vion" ucap dokter dion saat keluar dari ruangan ry untuk memberinya suntik penenang agar dia tidak lagi berteriak histeris." Nak " ry nya kumat lagi dia menjerit memanggil key". ini yang pertama kalinya setelah kejadian itu dia histeris seperti ini sebelumnya dia sudah mulai berangsur pulih. saya tidak tau apa yang menggangu pikirannya sehingga dia kembali tertekan ucap dokter dion menjelaskan keadaan ry saat ini." Nanti vion cari tau om ucapku". setelah om dion pergi aku melangkah perlahan memasuki ruangan yang di tungguin ry hampir dua tahun ini.

"Hai ry aku datang lagi ni, kamu apa kabarnya? tadi aku dengar kamu ngamuk lagi ya! kenapa apa ada yang membebani fikiran mu" ucap ku sambil mengelus lembut tangannya, namun dia hanya diam tanpa suara. jangankan untuk menjawab menoleh pun dia nggak.

"Tuhan..... sampai kapan dia akan seperti ini?" Aku tidak ingin mengeluh tapi aku sungguh tak kuat melihatnya seperi ini terus" ucapku lirih sambil terus membelai lembut tanggan ry.

"Hai ry, aku pulang dulu ya besok aku kesini lagi untuk menemani mu. aku mengecup lebut puncak kepalanya dan pergi beranjak menahan air mata yang hampir jatuh dari pelupuk mataku. "maaf ry aku bukan cengeng tapi aku ngak sanggup lihat kami begini terus.

Ini Kisah Ku, Ceritaku, Dan Hidup KuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang