prolog

37 4 3
                                    

Suara adalah sebuah pernyataan untuk mengungkap segala hal. Suara juga dapat melambangkan perasaan. Bahkan beberapa orang di karuniai suara merdu nan indah. Namun, ada pula yang kurang beruntung. Mereka adalah seorang yang tak bisa lancar mengeluarkan suaranya atau mereka yang tak bersuara.

Dari sekian banyaknya orang, aku tidak masuk dalam golongan mereka. Aku memiliki suara, tapi aku terpaksa menyembunyikan suaraku.

Aku adalah gadis SMA tahun ketiga di sebuah sekolah swasta. Banyak yang bilang aku cantik bak model. Aku selalu mengurai rambut panjang hitamku. Bahkan aku selalu memekai sedikit make up agar wajahku fress. Aku seperti gadis kebanyakkan. Sepintas tak ada keanehan dalam diriku. Tapi sebenarnya ada satu keanehan dalam diriku. Suaraku adalah kutukan. Semua yang aku katakan akan menjadi kenyataan. Itu yang mereka katakan. Oleh karena itu, tak ada yang berani mendekat padaku. Bahkan keluargaku pun menghindariku.

Jika di sekolah. Aku hanya duduk di bangku belakang pojok. Aku selalu tak di anggap oleh mereka. Bukan hanya itu, semua guru juga takut padaku. Mereka tak pernah menyuruhku menjawab soal secara langsung. Jika aku datang terlambat, aku tak pernah di hukum. Aku seperti bebas di sekolah. Karena mereka tak akan pernah memarahiku.

Jika di rumah. Aku hanya tinggal di kamar atau paviliun kecil di luar rumah. Aku tak pernah satu rumah dengan ayah,ibu dan adikku. Di pavilun kecil itu semua perabotan sudah lengkap. Ini seperti rumahku. Jika uangku habis, aku tinggal mengirim masseges ke keluargaku lalu mereka akan segera mentransfer uang padaku. Keluarga memang tak miskin, bisa di bilang keluarga berada. Tapi kekayaan tak berarti apa pun. Nyatanya aku tak punya teman di sisiku.

Beginilah hidupku. Yang asing dan di asingkan. Aku selalu sendiri dan akan selalu begitu. Semua orang selalu menganggapku monster tapi namaku adalah Violet atau panggil saja Vio.

Hari ini seperti hari biasa. Aku keluar dari paviliunku dan menguncinya. Sesekali ku intip rumah di belakang paviliunku. Sedikit rasa rindu hanya bisa aku pendam. Setelah puas ku pandangi, aku berjalan menuju mobil merahku tak jauh dari sana. Aku masuk ke dalam lalu menyalakan mesin mobil dan ku tekan gas.

Aku sangat menikmati perjalanan di pagi hari ketika berangkat sekolah. Udara langit masih fress. Aku sengaja membuka jendela mobilku sampai angin mengehempaskan rambutku dan itu membuatku tersenyum.

Tiba-tiba seorang anak melintas di depan mobil. Aku terlonjak terkejut melihatnya. Tapi mendadak seorang pria berjubah hitam muncul di depanku. Aku menatapnya. Tapi anehnya mobilku berhenti seketika tepat di depan anak itu. Aku menoleh melihat sekeliling. Kulihat semua orang berhenti seperti mematung. Ku tatap jam yang ada di pergelangan tanganku. Jam itu tak bergerak. Aku dan pria itu saling menatap terkejut. Karena hanya aku dan dirinya yang bergerak. Kulihat pria itu menyingkirkan anak itu di tepian. Sementara ia langsung berdiri di sisi jalan. Lalu waktu pun berjalan kembali. Ku tekan pedal rem dan segera keluar mobil mencari pria itu. Tapi pria itu seakan lenyap.

Iriando Pov.

Aku adalah sang penghenti waktu. Aku hidup dari jaman Majapahit sampai sekarang. Umurku 250tahun. Tapi aku tak pernah menua sedikit pun. Aku bukan hantu atau monster. Tapi aku hanya manusia biasa. Ini adalah kesalahanku waktu dulu. Aku tak sengaja meminum sebuah serbuk dari empu Gandring. Serbuk itu yang membuatku menjadi awet muda dan tak pernah mati. Bahkan serbuk itu membuatku menjadi penghenti waktu. Sekali lagi aku tegaskan. Aku hanya manusia biasa. Bukan monster.

Aku hidup di satu tempat dari jaman dulu sampai sekarang. Bahkan aku bisa merasakan perubahan jaman. Dari jaman non canggih sampai sekarang semua serba canggih. Tempat tinggal yang aku tinggali pun perlahan menjadi hotel. Dan aku pun tinggal di sini sekaligus pemiliknya.

Bukan hanya ini yang aku miliki. Masih banyak usaha yang aku kembangkan. Dari makanan, kosmetik dan game yang baru-baru ini aku luncurkan.

Namaku pun selalu berubah-berubah. Dari Galih, Dani, Joe, Jonas, dan masih banyak lagi. Aku hanya mengganti nama depanku. Sementara nama belakangku masih sama, Yamato. Seperti pada saat ini. Namaku adalah Iriado Yamato. Yah, pada jaman dulu ibuku adalah seorang pribumi asli. Sementara ayahku adalah seorang pedagang dari Jepang. Yah begitulah kisahku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Beautiful Monster (New)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang