a friend like you

660 84 18
                                    

song: • Taeil(NCT)-Because of you•Kim bo hyung-Today

I can't let you go, you're more precious than my own life
i hope someday i will able to have a friend like you

Sudah 3 hari sejak upacara kelulusan,Mingyu belum mengucapkan sepatah katapun sejak hari itu. Aku tidak pernah membayangkan upacara kelulusan menjadi sangat tidak berarti untukku.

Setelah aku bicara seperti itu,Mingyu hanya diam dan mengacuhkanku.

Saat yang lain asik berfoto,Mingyu memilih langsung kembali dan mengantar Minkyung entah kemana.Bahkan ia tidak berpamitan.

Mungkin dia marah karna aku dengan mudahnya mengatakan mimpi kami konyol.

Aku menatap kosong koper-koper didepanku. Apartemenku sudah kosong,ini adalah hari terakhirku di Seoul.

Aku memandang setiap sudut apartemen,ruang besar minimalis yanh begitu nyaman. Sebuah film pendek seperti dokumenter terputar di depanku. Hari dimana Mingyu membantuku menata apartemen,mengeluarkan barang-barangku dari kerdus dan menatanya di buffet-buffet putih.

Tidak terasa sudah tiga tahun sejak hari itu,aku memejamkam mataku. Menghilangkam semua gambaran dan kenangan tentang aku dan Mingyu. Kakiku melangkah keluar,melewati pintu dan berjalan terus menuju ke lift.

Hari-hari terasa sulit untukku,kepalaku terus menunduk. Tak lama pintu lift terbuka,sepasang sneakers vans hitam lusuh melangkah keluar dari pintu lift.

"yak,kau mau kemana?" suara itu tidak asing di telingaku,dan sepatu itu,aku rasa aku mengenali siapa pemiliknya.

"kemana?" tanyanya lagi,aku mengadahkan kepalaku dan mendapatinya disana. Wajah seseorang yang sangat aku rindukan.

Kedua tanganku melingkar di pinggangnya tanpa kuperintah,sambil memendamkan wajahku ke dada bidangnya aku mulai menangis,lagi. Ribuan kupu-kupu yang lama tertidur di perutku,sekitika berterbangan mengisi dadaku,aku sangat merindukanya.

"Ya Kyulkyung-a,neo gwaenchana?" aku tidak bisa melihat ekspresinya,aku hanya merasakan kedua tanganya kini memelukku "Kyulkyung-a,kau kenapa?" sekarang tanganya bergerak lembut membelai kepalaku.

Aku hanya benar-benar merindukanya.

"gwaenchana" jawabku masih menyembunyikan wajahku.

"Ada apa dengan Kyulkyungie?" suara itu muncul diantara isak tangisku,aku melepaskan pelukan itu,menyeka air mata yang membasahi pipiku.

Ya,bodohnya aku melupakannya.Dia yang selalu ada didekat Mingyu,ani. Mingyu yang selalu berada didekatnya untuk melindunginya.

Minkyung memang tidak bisa melihat apa yang baru saja aku lakukan,tapi aku sungguh merasa bersalah karna memeluk Mingyu didepanya.

"ah,Minkyung eonni! neomu bogoshippo~ aku bahkan sampai menangis karna merindukan kalian heol" aku berlari kecil ke belakang dan memeluk tubuh Minkyung eonni yang begitu hangat.

"Mianhae karna pergi meninggalkanmu hari itu,aku tidak enak badan dan si hitam itu juga memaksaku untuk pulang padahal aku ingin berfoto denganmu" tutur Minkyung.

"ah gwaenchana,kajja" aku menuntun Minkyung menuju apartku.

--
Kami sempat berbincang sebentar,awalnya aku hanya gusar melihat Mingyu yang terus menggoda Minkyung sambil bercanda dan mengatakan bahwa aku ingin ke supermarket sebentar.

Tapi Minkyung malah menyuruh Mingyu untuk menemaniku,sedangkan Minkyung menunggu di apartku.

Hmm ya sudah lama sekali aku tidak keluar berdua denganya,suasana malam itu begitu hening. Jalanan masih basah karna baru saja turun hujan disini,aroma khas air hujan juga masih segar tercium.

Aku berjalan di sebelah Mingyu,hanya ada hening diantara kita. Tidak ada yang memulai membuka percakapan.

Hingga kami sampai di sebuah playground kecil dekat supermarket,dan Mingyu menghentikan langkahnya.

"Apa kita perlu duduk-duduk sebentar aish kenapa jarak apartemenmu dan supermarket itu semakin jauh" keluh Mingyu sambil menunjuk supermarket yang sudah terlihat jelas didepan kami.

"Ya! bahkan dari sinipun kita masih bisa melihat apartku"

"bisakah kau sedikit lebih peka?" Mingyu bertolak pinggang "kkaja!" Tanganya melingkar di leherku tanpa permisi,kemudian menggiringku masuk kedalam playground dan duduk di sebuah ayunan yang berdampingan.

"sudah lama sekali kita tidak seperti ini" lanjut Mingyu
"seperti apa?" tanyaku polos
"aigo! kenapau kau.." Mingyu mengerutkan dahunya "aish" lanjutnya
"hahaha ne,kita sudah lama sekali tidak bicara berdua seperti ini kan?"
Mingyu hanya mengangguk

"apa kau marah padaku?kemudian kau memilih untuk pulang dan meninggalkanku?" lanjut Mingyu tiba-tiba.Aku memelankan ayunanku,mulai mengerti ke arah mana pembicaraan ini.

"Aniya,aku tidak berfikir sependek itu"
"lalu? bukankah kau pergi ke korea juga untuk debut?"
Aku hanya mengangguk.
"kenapa kau menyerah begitu saja?kau pasti punya alasan yang cukup kuat untuk berhenti saat ku sudah hampir berhasil"Mingyu menatap lekat mataku.

"tidak,aku hanya ingin pulang saja" dustaku

"aku tidak mengenalmu kemarin,atau minggu lalu,aku mengenalmu..tidak" Mingyu berfikir kata apa yang akan ia ucapkan "kita bahkan tumbuh bersama,kau tidak bisa berbohong dengan mudah padaku"

"aniya!aku tidak berbohong" aku mulai tidak nyaman dengan paksaanya.

"kyulkyung-a aku hanya ingin tau kenapa kau berhenti. itu saja"

"aku berhenti karna aku ingin,aku lelah.aku ingin pulang!" nadaku mulai meninggi

"ya!aku tau semua tentangmu,kau tidak mungkin berhenti dengan alasan konyol seperti itu"

aku menggeleng "tidak semua tentangku harus kamu ketahui,ada hal yang ingin aku simpan sendiri" tegasku

"apa?"

"itu bukan urusanmu,kenapa aku berhenti dan ingin pulang. kamu tidak perlu tau"

Mingyu berdiri,tanpa memberi respon apapun pada kata-kataku "kkaja" dia berjalan mendahuluiku menuju supermarket,aku melihat punggungnya yang semakin menjauh.

Aku seperti melihat Mingyu yang terus menjauh dariku,terus menjauh sampai aku tak bisa lagi bersamanya. Aku sedikit melamun sampai aku tersadar karna lampu sorot kendaraan begitu menyilaukan pandanganku.

Aku menyipitkan pandanganku saat aku hendak menyebrang

tunggu

itu

"Minkyungg eonni!" aku berlari semampuku,disana Minkyung yang mencoba menyebrang tapi tidak menyadari sebuah mobil melaju dengan kecepatan tinggi,bunyi klakson berulang kali membuat Minkyung panik dan tidak mengerti harus bergerak ke arah mana untuk menyelamatkan dirinya.

Kejadian itu begitu cepat,dan..

'bruaakkk'

"Aniyaa!!" suara Mingyu masuk ke dalam indra pendengaranku,

hatiku bergetar lagi,beberapa kali kata-kata itu menyelinap ke pendengaranku.

Kemudian dia meraih tubuhku,meneriakan kata-kata itu berulang kali. Kemudian lampu mobil itu redup

tidak

semua cahaya telah redup

Even if it hurts, it's alright, because I love you

---------tbc---------

halaww readersseu~ give vomment juseyo biar author semangat lanjutin ceritanya💖i know banyak bgt kekurangan dr semua ff yg prnah saya post. so,i need a vomment,kritik dan saran apa aja bwt ff ff yang mau saya buat kedepan 👌🏼 ditunggu next ffnya yahh,sama ditunggu juga spc partnya Because its you hehew thanks before

BECAUSE IT'S YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang