Aksi sampah

173 4 0
                                    

Tak semua yang ada beraksi dan berekspresi dari rasa dan keinginan. Namun, ada seorang pengecut yaitu seorang yang bertopeng pada kenyataan.

Beraksi tanpa alasan yang tepat dan manis, Dari aksi keyakinan seseorang berbeda. Ada keyakinan keturunanya dan ada pula keyakinan yang tumbuh pada hati,pikiran dan aksinya.

Terkadang hal yang tak pernah kita undang datang dengan sendirinya karena takdir juga bisa bertolak belakang pada keinginan seseorang. Hal itupun terjadi pada diriku.

Laki-laki (1)

" aku ingin bercerita tentang keyakinan." (rasa antusiasnya )

Laki-laki (2)

" apakah keyakinan itu sebuah kepastian?."

Laki-laki (1)

" tentu!, karena kata yakin berarti sudah pasti. Apa keyakinanmu yang abadi?."

Laki-laki (2)

" agamaku." (sambil memegang letak hatinya)

Laki-laki (1)

" agamamu?"

Laki-laki (2)

" ya, agamaku. Karena agamaku mengajarkan arti ada dan bisa." (dengan penuh percaya diri)

Laki-laki (1)

" apa yang kamu maksud arti dari kata ada dan bisa?." (bertanya-tanya)

Laki-laki (2)

" keinginan dan keyakinan kita akan ada dan bisa jika kita berusaha dan berdoa pada sang pemilik kehidupan." (berdiri dan melihat kearah atas)

Laki-laki (1)

" Memangnya kepada siapa kau yakin?." (ekspresi bingung)

Laki-laki (2)

" kepada jawaban hati yang dianugrahi tuhan."

Laki-laki (1)

" lantas siapa tuhanmu itu?."

Laki-laki (2)

" yang diatas sana." (sambil menunjuk kearah atas dan tersenyum harapan)

Laki-laki (1)

" siapa?. Langit?, yang luas itu. Atau awan yang banyak dan indah itu?, atau..... matahari? Yang sinarnya tak pernah terkalahkan. Ya! pasti matahari yang cerah itu tuhanmu.iya kan?. (ekspresi kebingungan dan menebak-nebak kebenaran)

Laki-laki (2)

" ( tertawa). "

Laki-laki (1)

" tapi tuhanmu tidak abadi. karena akan pergi ketika malam mulai menjemput." (merasa benar)

Laki-laki (2)

" ya bukanlah! Tuhanku hanya satu dan abadi." (yakin)

Laki-laki (1)

"Memangnya siapa tuhanmu itu?." (bertanya-tanya)

Laki-laki (2)

" ALLAH SWT."

Laki-laki (1)

" siapa itu ALLAH?."

Laki-laki (2)

" tuhanku." (penuh keyakinan)

Laki-laki (1)

" kamu yakin?."

Laki-laki (2)

" yakin."

Laki-laki (1)

" Memangnya kamu sudah melihat wujud tuhanmu itu?." (memastikan)

Laki-laki (2)

"tidak pernah." (sambil menggelengkan kepalanya)

Laki-laki (1)

"lantas bagaimana kau meyakininya. Sedangkan kamu saja belum pernah berjumpa."

Laki-laki (2)

" aku yakin!, karena keluargaku mengenalkanya."

Laki-laki (1)

" keputusanmu memang tidak salah. Tetapi, kamu bodoh. Jika kamu seperti itu sama saja kamu itu sampah yang benar-benar busuk." (senyum-senyum)

Laki-laki (2)

" kenapa kamu bisa berpikiran seperti itu?." (merasa kesal)

Laki-laki (1)

" karena aksimu tidak beralasan dan tanpa tujuan." (menuduh)

Laki-laki (2)

" aku punya tujuan."

Laki-laki (1)

" apa tujuanmu itu jika ada?."

Laki-laki (2)

" mencari ridhanya."

Laki-laki (1)

" suci sekali tujuanmu itu. Tapi apa kau pernah mensiasati ridhanya?."

Laki-laki (2)

"tidak pernah." (ekspresi tersadarkan oleh kata-katanya)

Laki-laki (1)

" maka aku katakana sekali lagi. Aksi kau itu sampah yang benar-benar busuk. Karena kau tak pernah mensiasati anugrahnya dan mensiasati amalan baik seperti apa yang kau lakukan itu." (berdiri dan langsung pergi)

~~selesai mimpi~~

Serentak membuka mata dan sadar. Tanpa berbicara apapun ia langsung pergi untuk mengambil air wudhu dan melaksanakan shalat tahazud di samping jendela yang terbuka.

~~shalat~~

Suara dubing ketika shalat...

"tuhan maafkan hambamu yang tak pernah mensiasati anugrahmu. Beraksi tanpa alasan dan tujuan hanya karena sebuah aturan sesamaku.

Terimakasih atas hidayah yang kau berikan pada mimpi semata. Yang akan aku ingat untuk lebih peduli pada sebuah aturan yang harus terlaksanakan."

~~selesai shalat~~

Doa...

" Tuhan... izinkan aku lebih merasa cintamu yang abadi."

Setelah berdoa ia langsung sujud diatas sejadah sucinya itu.

~~END ~~

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 26, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Aksi sampahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang