Duhai Dewa Lotus,
Kabulkanlah permohonanku...
Aku ingin memiliki kisah indah seperti di negeri dongeng.Permohonan dikabulkan.
Pada zaman dahulu kala, ada seorang gadis yang memiliki paras luar biasa cantik. Setelah kematian kedua orangtuanya, ia pun hidup bersama ibu tiri dan dua putrinya yang sangat jahat.
"Eh? Aku yang berperan menjadi ibu tiri? Astaga, apa ini mimpi?" Kiara langsung melompat senang dan menepuk-nepuk pipinya sendiri bagai orang gila.
"Master Kiara, eh ... maksudku ibunda, kenapa aku harus menjadi adik dari wanita sialan ini?" ucap Asheera tak suka sambil melirik Aurel yang sejak tadi berwajah dingin sambil melipat kedua tangannya di dada.
"Ah, biarkan saja. Yang penting kita bisa memainkan peran kita dengan baik, karena kalau tidak...." Agak takut Kiara melirik sang narator yang sudah menyeringai.
Suasana pun menjadi hening. Ibu dan kedua putrinya itu kini kembali berdiri dengan anggun dan berjalan menuju taman belakang untuk menikmati jam minum teh.
Takdir terkadang memang tak adil, di saat ibu dan kedua putrinya itu hidup senang dengan gaun yang indah, si gadis yatim piatu itu justru dijadikan pembantu dengan pakaian lusuh yang sudah compang-camping.
"Ini sungguh tak adil," isak gadis itu sambil mendorong troly makanan yang berisi satu set peralatan minum teh beserta kue-kue lezat, "semua harta ini peninggalan orangtuaku, tapi kenapa justru aku yang dijadikan pembantu?"
"Itu sudah nasibmu, jadi terima saja Xinderella," ucap Aurel dingin sambil menyesap teh yang baru saja dituang oleh Xinderella.
Brak!
Tiba-tiba Asheera langsung menggebrak meja, marah. "Jaga ucapanmu, Aurel! Apa kau tahu sedang bicara dengan siapa?"
"Siapa?" tantang Aurel sambil menaikkan sebelah alisnya. "Dia kan hanya "adik tiri kita", yang memang seharusnya kita bully, bukan begitu?"
Asheera mengerutkan dahinya. Ia sebenarnya sangat tak suka dengan perannya kali ini. Tapi, apa dia punya pilihan?
"Sudah, sudah, kalian tak usah ribut lagi. Daripada ribut, bagaimana kalau kita bahas pakaian apa yang akan kita kenakan pada pesta dansa nanti malam?" ucap sang ibu melerai, "Dan kau Xinderella, cepat lanjutkan pekerjaanmu lagi di dapur! Kalau sudah lelah, istirahat saja ya...," bisik Kiara diakhir kalimat sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Ba-baik Ibunda," ucap Xinderella sambil berbalik ke belakang.
Baru saja beberapa langkah, tiba-tiba terdengar suara bedebum yang cukup keras. Xi, maksudnya Xinderella jatuh tersungkur saat ia akan menaiki tangga di pintu belakang.
"Xi!"
"Tuan Muda!"
"..."
"Hiks, Kak Ren memang jahat. Kenapa aku memainkan peran sebagai gadis miskin? Aku 'kan laki-laki. Huaaa...."
KAMU SEDANG MEMBACA
Erstle World
Short StoryHanya kumpulan short story di dunia Erstle. Salam hangat Ren