OH YA AMPUN

45 2 2
                                    


PROLOG

Hirup pikuk kota terhempas oleh sayup gemetar 2 orang anak remaja.
Ia adalah Tri Arya dan Dika yang lemas gemetar di karenakan di tilang polisi. Bahkan,Dika sampai lemas bagaikan tak makan 1 windu .Maklumlah,baru kali ini berhadapan dengan pak polisi .
" Hei mau kemana kamu " tanya pak polisi.
"Mau...mau...mau...ke toko plastik pak " sahut Tri Arya.
" Iya mau beli se..sendok buat praktek " jawab Teguh.
Mereka berdua pun ibarat di terjang badai besar kala itu. Apalagi mereka tidak membawa apapun.
" Bagaimana ini aku tidak bawa apa-apa" gumam Teguh.
" Aku juga " sahut Tri Arya.
" Sini dulu dek kalian bapak tilang" kata pak polisi.
"Mengapa kamu tak memakai helm,kamu sayang nggak sama kepalamu" lanjutnya ( sambil mengelus kepala kita berdua ) .
" Kami lupa pak !! " celoteh kami.
Keadaan semakin kacau di saat mega mendung menutupi sinar mentari yang menerangi kota tersebut. Selepas ituhujan pun turun dengan derasnya. Kami pun bingungakan kemana kita berlindung.
"Gimana ini jika Mamahku dan marah" tanya Teguh.
" Sebentar saya telepon dulu Pamanku,mudah-mudahan Pamanku juga tidak marah " Gumamnya( sambil mengetik nomor telepon Paman) .
" Halo Paman ini aku Tri Arya,Paman tolong saya ada di pos Polisi di kena tilang , tolong paman kesini ya!!! " Celetusnya.
" Iya ,Paman segera kesana,tapi sabarya disini hujan deras sekali " Desisnya.

Beberapa jam kemudian , tibalah Paman Tri Arya dari sebelah utara pos polisi tempat kita di tilang.

" Paman...paman...paman....!!!" Sorak Tri Arya sambil melambaikan tangan kepada pamannya.

Pamanpun menghampiri kita berdua . Sambil menanyakan apa yang sebenarnya terjadi kepada pak Polisi.

"Apa yang sebenarnya terjadi pak? " tanya Paman.
" Keponakan Bapak tidak memakai helm" Jawab Pak Polisi.
" Kalau begitu saya minta maaf ya pak atas keponakan saya ini " Ujar Paman .
"Iya tidak apa-apa, tapi jangan ulangi lagi ya dek " ( sambil mengelus kepala kami berdua kembali ).
"Baik Pak" Sahut kami berdua.
Seusai itu kami berdua beserta paman pulang kerumah dengan basah kuyup , pada keadaan seperti itu pamanpun kembali meningatkan.

" Ingat jamgan ulangi lagi " Ucap Paman.
"Iya..iya..paman" Sahut kita

EPILOG

Dari kejadian tersebut kami berdua pun tersadar jika keselamatan adalah nomor satu,dan betapa berharganya sebuah nyawa.

TAMAT

#teguhpunyacerita
#tolongbacaya
#duniaseru
#pliskerenkok
#pastiseru

MASUKAN DAN SARAN YANG BERSIFAT MEMBANGUN SANGAT DIPERLUKAN UNTUK MENJADIKAN CERITANYA LEBIH BAGUS!!!

KIRIMYA!!!!!

OH YA AMPUNTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang