MERINDUKAN TUBUH KEKASIH

9 0 0
                                    

Aku tak perlu lagi mencarimu di dasar laut, di rimbun rumpun bambu, di pelosok kota, di atap-atap bangunan tua ataupun di lingkar cahaya lampu sebagaimana laron-laron yang kerap berputar
Kau bisa menjadi apapun
Di pagi hari aku mendapatimu menari-nari di atas mangkuk bubur ibuku
Memperlihatkan senyum dan rona merah pipimu
Jika tidak kutahan hampir saja ibuku memasukkanmu ke mulutnya
Ia tidak bisa membedakan mana putih bubur dan mana putih mulus kulitmu

Kau bisa berubah jadi segelas es kelapa saat siang hari
Menenggelamkan dahaga
Kau pun bisa menjadi secangkir kopi saat cerimis gerimis menghantam genting-genting dan dedaunan yang jauh di tengah hutan
Dan kau bisa menjadi lubang pohon
Agar setiap saat aku bisa membisikan rahasia kepadamu
Bukankah kau suka rahasia?

Aku suka ketika kau menjadi langit-langit kamar
Agar setiap akan tidur aku bisa leluasa memandangimu
Kau memanggil setiap cecak dari gedung-gedung tua yang jauh entah dimana
Lalu merelakan tubuhmu dirayapi tungkai kecilnya

Aku suka ketika kau menjadi apapun sesukamu

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 28, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Manusia Yang Tercipta dari Secangkir KopiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang