Pulang

93 9 3
                                    

Aku berjalan keluar bandara dengan kedua bodyguardku yang sedang mengawaliku. Aku berjalan dengan santainya seperti tidak terjadi apa-apa.

Menarik koper mungilku yang berisikan oleh-oleh untuk keluargaku.

Aku menariknya dan mengubah jalan santai ku tadi menjadi larian kecil dan mengampiri mobil pribadiku.

Aku begitu tak sabar untuk segera sampai di rumah mewahku.

Saat aku sampai tepat didepan mobilku, salah satu bodyguardku membukakan pintu dan mempersilahkan ku masuk.

Aku menyuruhnya untuk berjalan cepat. Aku tidak sabar melihat keluargaku yang melihat kedatanganku secara tiba-tiba. Yah, aku datang secara tiba-tiba.

Tiga tahun aku bersekolah di perancis. Aku bosan dengan negara itu.

30 menit aku menghabiskan waktu didalam mobil dengan rasa tak sabar, akhirnya aku sampai.

Aku meminta kepada kedua bodyguardku untuk tidak mengawaliku lagi.

Aku berjalan melewati taman-taman kecil yang aku rangkai bersama ayahku sebelum aku pindah ke perancis.

Aku masuk melewati pintu belakang rumahku agar tidak ada yang mengetahui kedatanganku.

Aku berjalan menuju ruang tamu dan mendapati keluarga besarku yang sedang berbincang mengenai bisnis mereka.

Sengannya melihat semua kembali seperti semula. Sudah banyak yang aku lewatkan saat pindah ke Perancis.

Aku berjalan tanpa suara mendekati mereka. Mereka begitu sibuk dengan bisnis meraka sampai tidak menyadari keberadaanku.

"Apa kalian tidak rindu padaku?" Tanyaku tiba-tiba dengan suara yang cukup besar.

Hening.

Semua mata tertuju padaku. Aku melihat ibuku yang tadi ingin pergi ke dapur, kini berdiri mematung.

Ayahku lantas berdiri, lalu berjalan menghampiriku dan memberikan pelukan hangatnya.

"Oh..My sweetheart" katanya sambil memelukku.

"Yes, dad"

"Kapan kau kembali honey?" Tanyanya sambil melepaskan pelukannya.

"Tadi dad. Aku sengaja tidak memberi tahumu, aku ingin memberikanmu kejutan. Dan kau lihat sekarang? Huhh.. kau begitu terkejut" jawabku dengan konyol.

Semua keluargaku tertawa mendengar perkataanku. Maksudku, apakah itu lucu?

"Apa kau belajar melawak saat kau di Perancis?" tanyanya lagi.

"Uh dad, yang benar saja" jawabku datar.

Aku memberikan pelukan hangat kepada keluargaku.

Aku mengedarkan pandanganku, mencari seseorang yang telah aku rindukan saat di Perancis.

Aku berjalan menaiki tangga dan mencari di setiap kamar. Aku tidak menemukannya.

"dimana dia?" batinku.

Saat aku ingin berjalan turun dan menghampiri keluargaku, mataku mendapati sebuah kamar yang tertutup rapat.

Saat aku ingin melangkahkan kaki ku menuruni anak tangga itu lagi, rasa penasaranku seperti menyuruhku membuka kamar itu.

Aku tidak bisa melawan rasa penasaran ku. Aku lantas berbalik dan menghampiri kamar itu.

Aku mengetuknya. Aku mengetuknya beberapa kali. Aku tidak mendapati suara seseorang dibalik pintu itu.

Aku memegang knop pintu itu, dan membukanya.

Seketika aku membulatkan mataku dan membungkam mulutku dengan kedua telapak tanganku, mendapati seseorang yang sedang tidur diatas ranjang empuk itu.

Itu DIA.

Orang yang selalu membuat aku bertanya-tanya saat aku di Perancis.

-----
.
.
.
.
.

Salken Qaqa

Oke Sampai sini dulu aja yah.

Semoga kalian suka.

Jangan lupa Vomment yah💕


About MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang