Zwei

2.9K 49 2
                                    

"Huaaaa...." aku terbangun dari mimpi indah ku, aku langsung melihat sekeliling ku.
'loh, ini bukan kamar ku, bukan apartment ku juga' pikir ku
"Oh ya ini ruang kantor ku" ucap ku sambil menepuk jidat ku.
Aku berfikir sejenak, bertanya tanya kemana pergi nya Valen, Adi, dan Iqbal? Aku melihat jam di komputer ku, ternyata ini sudah lewat dari jam pulang kerja.
"Aduh kenapa Valen ga bangunin aku" keluh ku sambil merapihkan barang barang ku.
Setelah semuanya ku rasa sudah masuk kedalam tas ku, aku pun keluar dari ruangan kantor ku.
"Tingg..." Suara lift berbunyi menunjukan aku sudah sampai di lobby. Aku melihat sesosok pria sedang berdiri di depan pintu keluar, aku pun mendatanginya.
"Iqbal?" Ucap ku, dan Iqbal hanya mengangkat kedua alisnya, tetapi sepertinya Iqbal sedang mencari-cari sesuatu didalam sakunya.
'apa yang dia cari? Ah peduli setan aku tanya juga nanti dia ga jawab' ucap ku dalam hati.
Aku langsung membuka tas ku, mencari handphone ku, ya untuk memesan ojek online.
'aduh sepertinya handphone ku tertinggal di meja kerja ku' ucap ku dalam hati sambil menepuk jidat ku.
"Kenapa?" Ucap Iqbal
"Hah? Tidakk..." Balas ku sambil membuka pintu kantor ku, lalu aku bergegas ke ruang kerja ku.
"Ah ini dia handphone ku" akhir nya aku mememukan handphone ku.
Saat aku ingin keluar ruang kerja ku, aku melihat buku diary di meja Iqbal, tanpa basa basi karna aku penasaran aku mendekat ke meja Iqbal. Sayang nya buku itu digembok.
"Lucu sekali hahaha" ucap ku terkekeh.
"Apa nya yang lucu" tiba-tiba ada suara dari belakang. Aku pun dengan spontan membalikan badan.
"Iqbal.." ucap ku
"Iya kenapa, kau terkejut? Kau tertangkap sedang mengobrak-abrik meja orang lain?"
"Hah? Tidakk... A..ku... Hanya..ee..."
"Hanya apa?" Ucap Iqbal sambil melangkah maju ke diri ku. Aku hanya bisa terdiam, mencari alasan yang tepat. Makin lama semakin dekat. Kurasa hanya sisa sejengkal. Aku melangkah mundur.
"Tokk" bagian badan belakang ku terpentok meja kerja Iqbal. Aku ingin berjalan keluar. Tiba-tiba tangan Iqbal terjulur ke meja nya. Alhasil aku tidak bisa bergerak atau pergi kemana-mana lagi.
"Kau mau apaaa" teriak ku.
"Kau pikir apa lagi?" Ucap dia sambil tersenyum nakal.

Hayoo.... Lanjut ga?

Tunggu banyak yang liat baru dilanjut yaaa. Vote kalo bisa

My Boyfriend Psikopat (?)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang