🔹Ini cerita pertamaku➰
Kalau seluruh perasaanku udah aku kasih buat dia, tolong jangan salahkan aku. Dia adalah cintaku yang baru, setelah kamu. Maaf karena aku menodai hubungan kita dengan mencintai orang lain selain kamu, meskipun kamu tak pernah tahu. Tapi tahukah kamu bahwa aku menderita mendengarkan mereka?
Semua ini bukan salahmu. Membuatku merasa begitu dekat dengan dia, ini salahku. Oh tidak, kamu tak tahu bagaimana sakitnya hatiku ketika mereka selalu membandingkan aku denganmu dan kamu pun tak pernah menyangkal itu semua. Sungguh maafkan aku, aku telah mencintainya.
Dia telah mengajarkan aku tentang bagaimana caranya mencintai dengan hati, bukan seperti kamu yang selalu mengandalkan materi dengan mengatasnamakan cinta diatas segalanya. Aku sadar, siapa sih diriku ini. Aku lelah, sungguh aku sangat lelah denganmu.
Karena denganmu, aku harus menjadi apa yang mereka mau. Aku lelah, karena kamu selalu mengkritikku dan seolah menganggapku tak sebanding denganmu. Karena bagi aku lebih baik menyudahi, dan memulai dengan orang baru lagi. Aku cape, karena kamu belum juga mau ngerti.
Saling memendam emosi, kita tak bisa terus seperti ini. Kamu hebat, aku kalah. Apa sebenarnya yang kita pertahankan? Rasa sayang? Rasa-rasanya, perasaan sayangpun bisa dikalahkan oleh semua ini. Aku ingin tanya, kenapa kamu seolah mendukung pernyataan mereka dengan kata-katamu?
Jika kamu benar mencintaiku, tak akan pernah kamu merendahkanku. Harusnya kamu selalu mendukung apapun yang sedang aku jalani, bukan seolah menghinaku. Kamu bilang itu untuk kebaikanku didepan mereka, tidak. Aku memang orang bodoh yang dicintaimu.
Aku tak tahu diri masih mendengarkan mereka. Karena kamu sangat mencintaiku, aku juga mencintaimu. Aku tidak bisa melakukan apapun, selain tetap bersamamu untuk membahagiakan perasaanmu dan perasaanku.
Namun aku keliru ternyata selama ini aku hanya perempuan bodoh yang tetap berusaha bertahan bersamamu, si lelaki pintar kaya dan memiliki segalanya. Aku bukan orang yang seperti itu, yang bisa sehebat kamu. Aku tidak bisa menemukan keadilan, dengan orang seperti kamu.
Percuma saja, kita saling mencintai. Kamu tidak akan mengerti walau aku menjelaskannya sekalipun, karena kamu selalu menganggap aku baik-baik saja. Kamu ingatkan saat aku dan saudara-saudaramu bertemu di acara itu? Dan dirumahmu mereka tak mengatakan apapun padamu.
Lalu kamu? Kamu menganggap mereka menyukaiku namun sebenarnya kamu keliru. Kamu tahu kenapa? Karena mereka menganggapku tak cocok denganmu namun mereka tak mengambil pusing karena kita masih anak smp. Kaulah peganganku, tapi kamu tak bisa aku andalkan.
Dan saat aku memutuskan pergi, kamu begitu hancur. Aku tidak bisa tinggal aku harus pergi, sungguh maafkan aku. Aku memutuskan hubungan kita, bukan karena sudah tidak mencintaimu lagi.
Dengarkan aku, sampai aku menuliskan kata terakhir di pesan singkatku untuk meninggalkanmu aku masih menyayangi kamu. Kamu terus membujukku untuk bertahan, temanmu berkata kalau kau sampai menangis saat aku putuskan. Saat itu aku dilema.
Namun aku memutuskan untuk mencoba bertahan dengan hubungan kita. Sayang, ah masih pantaskah aku memanggilmu sayang disaat aku mengatakan ingin meninggalkanmu. Jagdhis, maafkan aku karena telah melukai perasaanmu.
Sekarang aku dihadapanmu, namun semuanya terasa hambar. Jagdhis, benarkah kita telah merasakan titik paling jenuh di hubungan ini? Beginikah rasanya patah hati? Bukan karena disakiti namun karena harus menyakiti.
Apa kamu kira aku akan senang bila kamu memberikan segalanya namun tidak persetujuan mereka? Sungguh aku tersiksa. Hanya ingin kamu tahu satu hal, aku bahagia kamu mencintaiku namun aku hanya manusia biasa yang sakit hati dengan semua perkataan itu.
Kamu bilang tidak mampu, untuk bertahan tanpa aku. Karena itu, aku mengabaikan rasa sakitku sendiri. Sekarang, saat kamu mulai berpaling apa yang harus aku pertahankan? Aku punya pertanyaan baru, masihkah aku segalanya untukmu? Apa ketenangan hubungan kita masih sama? Entahlah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mencintaimu Adalah Bahagiaku
RomanceDuniaku. Dia. Aku mohon jangan biarkan dia pergi. Aku mencintainya, hidupku.