Esme menatap layar telepon genggamnya berkali-kali.
Sudah terlambat tiga jam dari waktu yang ditentukan.
Perempuan berambut hitam bergelombang itupun hanya menghela napasnya sambil sesekali menyesap kopi hitam yang dipesannya dari kedai kopi langganan ia dan tunangannya.
"Esme?"
Gadis itu menoleh dan menemukan sepasang mata gelap dan dalam, mata yang dulu membuatnya hanyut di dalamnya.
"Kamu sendirian?" Suara berat itu kembali menyadarkan Esme ke dunia nyata.
Setelah berpikir cukup lama, akhirnya Esme mengangguk dan mempersilahkan laki-laki berambut keriting itu untuk duduk di mejanya.
"Lama ya kita tidak berjumpa. Senang melihatmu lagi."
Senyum dengan lesung pipit di sebelah kiri itu membawa Esme ke masa-masa dulu, dan kehadiran laki-laki ini entah harus Esme syukuri atau ia keluhkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reasons
RomanceAku akan membawa kalian bertemu dengan Esme dan Noah. Bersama keduanya, aku akan memberikan kalian sebuah cerita cinta. Tentang sakit hati, amarah, ketulusan, dan arti kepercayaan. Tidak, aku tidak akan menjanjikan kedua tokohnya begitu sempurna hi...