For Your Daughter

For your daughter Chapter 2

SiWon of POV

Aku memandangi Sooyoung yg tengah berjalan menuju Mobil merah Changmin dengan Ye eun  digendongannya. Segera saja mereka masuk Mobil merah itu dan mobil itupun terlihat mulai berjalan. Aku segera kembali kekamarku lagi untuk bersiap siap. hari ini aku akan bertemu dengan Keluarga Im. terutama pertemuanku dengan 'Musuh tercinta' yg akan dijodohkan denganku. Im YoonA, lama sekali aku tidak bertemu dengannya, mungkin sekitar 10 tahun yg lalu. Aku kembali turun kebawah dan menuju Mobil Audi hitamku yg masih terparkir didalam garasi, aku segra masuk mobilku dan aku meninggalkan rumah. aku pergi ketempat pertemuan seorang diri, karena Eomma dan Abeoji sudah berangkat Setengah jam yg lalu.

Tiba tiba ada sesuatu yg terlintas dalam pikiranku. 'Sepertinya aku akan membawakan sesuatu untuk YoonA , tapi aku tidak tau akan membawakannya apa' Pikirku.
''Bagaimana jika bunga...?'' desisku sambil tersenyum saat aku melihat sebuah Flower shop di sebelah kanan jalan. Aku menghentikan Mobilku tepat didepan Flower Shop tersebut. Aku memilih 7 tangkai bunga mawar merah yg sudah dirangkai dengan indah. setelah mendapatkannya, aku melanjutkan perjalananku. tak lama kemudian aku sampai ditempat pertemuan yg sudah dijanjikan. tempat yg tidak asing lagi bagiku. yah sebuah Restaurant Mewah milik Keluarga Yesung teman sekolahku dulu. setelah memarkirkan mobilku aku segera masuk kedalam restaurant tersebut.
Aku membawa rangkaian bunga yg tadiku beli untuk YoonA dan kusembunyikan dibelakangpunggungku. Mataku langsung tertuju pada 5 orang yg tengah asik ngobrol. aku mulai berjalan menghampiri mereka yg masih belum sadar kedatanganku.
"Annyeong Haseyo..." Sapaku kepada mereka sambil membungkukkan sedikit badanku. "Mianhae.. Sudah menunggu terlalu lama" sesalku sembari tersenyum, tiba tiba mataku menangkap seorang yeoja yg begitu sempurna, 'benarkah itu YoonA? sekarang dia terlihat lebih cantik' Batinku. kemudian mata kami bertemu. ini begitu indah, aku tak ingin melepaskan pandangan ini, tapi tiba tiba saja YoonA menundukkan kepalanya.aku tau dia menghindarinya.

End of POV

YoonA of POV

Aku sedang berada dalam sebuah perbincangan yg sangat membosankan antara kedua orang tuaku dan Tn serta Ny Choi. tapi untuk menghormatinya aku berusaha ikut ngobrol dgn mereka.
" YoonA kau benar benar gadis yg baik, ku dengar sekarang kau mempunyai butik, apa benar?" tanya Choi ahjumma padaku.
" Ne... hanya butik biasa ahjumma, tidak terlalu mewah.." jawabku tersenyum.
"Annyeng Haseyo..."tiba tiba Kudengar suara seorang namja di sela sela perbincangan kami,suara itu tidak asing bagiku. "Mianhae.. Sudah menunggu terlalu lama" Ya itu Choi Siwon, aku mendongkakan wajahku ke arahnya.'Ya Tuhan benarkah itu Choi Siwon? Kenapa dia begitu tampan, bahkan sekarang dia telah menjadi seorang Ayah' batinku, sepertinya aku ingin mengatakan bahwa aku senang dengan pertemuan ini tapi itu akan membuatku seperti orang bodoh, bukankah dia orang yg ku benci? kenapa jantungku berdebar debar seperti ini? kini ia menatapku, matanya begitu teduh dan banyak misteri didalamnya seperti maghnet yg menarik .
aku merasa nyaman dengan tatapannya. ' Sadar yoong, kau ini bodoh, kenapa kau jadi seperti ini' pikiranku menarik keluar dr tatapan Siwon Oppa. segera aku menundukkan kepalaku untuk menghindarinya.
"Ah SiWonnie.. kau sudah datang?" Seru Appa
kepadanya.
"dimana Putrimu??" tambahnya lagi.
"Dia sedang pergi bersama Sooyoung" jawab Siwon Oppa tersenyum.
"Oh... Silahkan Duduk..." Appa menyuruh Siwon Oppa duduk disebelah Choi ahjumma dan berhadapan dgnku. Kulihat dia tersenyum mengangguk pada Appa.
"Wonnie...!!" Choi ahjumma memandang putranya Heran."Apa yg kau bawa?" Choi ahjumma terlihat penasaran.
"Oh..." kulihat Siwon oppa memutar lengannya."aku membawakan sesuatu untuk Yoongie, Aku harap kau
menyukainya.." dia membawakan bunga untukku. 'Ya Tuhan.. aku tak menyangka dia akan melakukan ini padaku, kenapa dia begitu romantis' batinku dalam hati.
"Mwo? Untukku...?" dia mengangguk dan segera kuambil bunga itu dari tangannya."Go-gomawoyo Oppa.." kata kataku gugup. "Aku menyukainya.." tambahku lagi.
"Ne..." jawabnya tersenyum.