Bagian 2

13 4 0
                                    


Rabu itu Ata berangkat seperti biasa ke sekolah menggunakan motor matic kesayangannya. Sampai saat sudah dekat dengan gerbang sekolah,semua hal yang ia impikan tadi malam untuk masuk kelas dengan tidak terlambat pada jam pertama pun GAGAL. Karena ia harus berurusan dengan seorang siswa,yang dari seragamnya Ata tau bahwa ia satu sekolah dengannya bahkan satu angkatan karena bet hijau yang cowok itu pakai di lengan seragamnya.

Pada saat ia sedang mengendarai motornya,tiba-tiba cowok dengan sepeda gunung menyebrang begitu saja padahal Ata sudah membunyikan klakson dari motornya.

"eh woi,kalo nyebrang liat liat dong!"

"lah kan gue emang udah tengok kanan-kiri. Lo nya aja kali,nyetir motor kaga liat-liat!"

ata merasa geram,ia pun langsung menaikan kaca helm nya. Dan ia merasa tidak asing dengan wajah itu,namun Ata lupa pernah bertemu dimana.

"lah ko malah gua yang disalahin,gimana sih yang ad ague juga nyalahin lo. Gara-gara-lo-gue-telat!"

"gara-gara lo juga gue telat masuk sekolah di hari pertama"

"bo-do a-mat"

Kemudian Ata berlalu meninggalkannya,yang tentu saja ia sudah ditunggu guru piket karena telat 2 menit masuk sekolah.

"ah sial banget gue,kenapa meski ketemu tuh cowok ngeselin sih. Mana dia yang salah gue yang dikatain pula hh"

Ata merutuki dirinya sendiri yang kini tengah berkumpul dengan siswa siswi lain yang senasib dengannya yaitu telat pada saat guru piket adalah guru ter-killer di sekolahnya. Sanksi yang biasa sekolah berikan adalah keliling ke setiap kelas untuk meminta absensi. Dan tentu saja itu pertama kali buat Ata,karena biasanya ia tak pernah sekalipun telat semasa SMA.

Ketika ia mulai keliling meminta absen,ia pun bertemu dengan Abinaya Alexi. Ya dia! Cowo yang membuat Ata telat sekolah. Ia lihat bahwa Abi dari arah ruang wakasek,mungkin untuk mengurusi kepindahannya. Tanpa sengaja Ata berjalan di lorong wakasek,dan mendekati Abi.

"enak banget ye lo,telat tapi kaga dihukum "

"elah lo lagi,doyan amat nguntit gue"

"idih woy,najis ye gue ngikutin lo. Kuker banget hh"

"ye buktinya tiap gue jalan,pasti ada lo"

Dan ketika mereka mulai berdebat tak sengaja pak Haris selaku wakasek pun muncul dengan tiba tiba tanpa tau arah datangnya. Merasa aura lain mulai muncul, Ata pun berniat meninggalkan Abi. Namun ,tentu saja harapan tak seindah realita itu benar adanya. Ketika mulai membalikan badan,suara bass khasnya mulai terdengar

"hei kamu yang perempuan sini!"

Setelah memastikan bahwa di lorong itu hanya ia seorang siswi,maka mau tidak maupun Ata menjawab pertanyaan itu.

"ah bapak manggil saya pak?"

"ya iya,kamu pikir siapa lagi yang perempuan disini"

"ah iya pak ga ada lagi hehe. Ada perlu apa ya pak sama saya?"

"kamu sekarang antar murid baru itu ke kelasnya,saya ada rapat mendadak pagi ini"

"lah pak,ko malah saya sih?"

"disini kan ga ada orang lagi apa kamu mau menggantikan saya hadir dalam rapat wakasek sekarang juga ?!"

"ah engga pak,dia bakal saya anterin kok hehe"

"jadi saya dianter sama dia pak?" abi mulai membuka suara

" iya,mohon maaf ya"

"iya pak,tidak perlu sungkan"

AgataTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang