Pada suatu malam di hari april mop, ada suara yang dapat membuatku cukup takut. Suara itu seperti kaki atau mungkin tubuh yang diseret mengelilingi altar rumahku. Awalnya aku mengira itu hanyalah sebuah kejahilan yang dilakukan saudariku di hari april mop, namun setelah beberapa detik semenjak aku mendengarkan suara itu,...... Dobraakkk!!!.. " Oh ya tuhan, ada apa ini??!! ", pintu kamar mandiku terbuka lebar..., dan ya, pada saat itu juga aku baru mengingat kalau aku sendirian di rumah. saudaraku beserta yang lainnya sedang menjenguk pamanku yang kebetulan sedang sakit. Aku mendengar suara orang yang sedang menggunakan kran air kamar mandi. "Krucuk..krucuk..kricik...kricik", ya seperti itu lah. Aku pun reflek berlari ke kamar dan bersembunyi di dalam lemariku yang kurasa dapat menyembunyikan diriku darinya, ya...kuharap begitu. Namun takdir berkata lain." Deg deg deg deg deg deg" hanya suara itu yang dapat kudengar. Detik terasa seperti menit, menit terasa seperti jam, dan jam terasa seperti hari. Tapi aku mulai merasakan hal yang ganjal. Seperti ada orang yang berdiri di depan lemari tempatku bersembunyi. Dan membawa sesuatu yang baunya saja sudah dapat membuatku mual. Aku pun muntah dibuatnya. "Huek..whek..whuoakk, sh*t, aduuh kenapa harus muntah disaat seperti ini siiih", aduh sial orang itu denger gak yah...???. Aku menepuk nepuk mulutku sampai rasanya panas sekali. "Ckrik..ckrik". Aduuh sial orang itu mengunci lemari tempatku sembunyi.., "dwar.. dwar.." aku menggedor gedor pintunya dan dalam selang waktu yang tak cukup lama, ada orang yang berbaik hati membukakannya untukku, dan ternyata orang yang membukakan pintunya adalah pamanku yang kukira sakit itu. "Paman??!!", aku kaget beserta tak percaya, seseorang yang telah kulihat ini adalah pamanku, tetapi mengapa dia tembus pandang??, apa jangan jangan???!!!." Oh tunggu, paman..!!!paman.!!, mengapa paman tak bisa kupegang??!", karena tubuh paman yang tembus pandang itu, aku jadi terlihat oleh seseorang yang telah menerobos masuk rumahku. Dan aku pun juga kaget dibuatnya, dia memegang tubuh pamanku yang memakai alat bantu pernapasan dihidungnya, dan kaki yang telah hilang dari tubuhnya. Aku tidak bisa berbuat apa apa, tubuhku hanya dapat terdiam kaku tak bisa bergerak, aku ingin sekali berteriak namun, mulutku sekarang menjadi bisu." Heii, kau mulutku kan??!!, kau kakiku kan?!, aku suruh kau lari dan berteriak, ayo!!!", tapi sebelum aku menggerakkan kakiku yang tiba tiba bisa bergerak, semua pemandanganku menjadi kabur seiring waktu, dan yang kulihat hanyalah ruangan hitam. Dan yang terakhir kuingat, bahwa seseorang itu adalah aku yang lain.