"Kring!! Kring!! Kring!!"
"Aduh! Siapa sih yang nyalain alarm pagi-pagi gini? Ini hari minggu dan rutinitas gue buat bangun siang!" Shannon ngedumel alarmnya berbunyi sepagi ia bangun ketika ingin berangkat sekolah.
"Oh iya! Gue lupa matiin tuh alarm semalem! Terus sekarang gue harus ngapain sepagi ini? Mau tidur lagi juga nggak bisa. Ini semua gara-gara.... Alarm sialan!" ternyata Shannon lupa mematikan alarmnya tadi malam, dan Shannon pun berpikir harus ngapain dia sepagi ini, kalau dilanjutkan tidurpun tidak bisa. Shannon bukan tipe orang yang jika sudah mendengar alarm akan tertidur lagi meskipun masih mengantuk.
"Nah! Mending gue lari pagi di sekitar komplek, mumpung gue bangun pagi kan. Mandi dulu deh!" Shannon turun dari tempat tidurnya dan membereskannya. Shannon tidak mau dibilang manja karena dia anak satu-satunya. Karena dulu, ayahnya pernah bilang, Shannon, anak satu-satunya, karena itu Shannon gak boleh manja dan harus mandiri, gak boleh nyusahin orang lain kalau masih bisa dikerjakan sendiri. Kata-kata ayahnya akan selalu Shannon ingat, walaupun ada pembantu dirumahnya Shannon gak boleh nyusahin. Karena bagi Shannon itu pekerjaan mudah.
Setelah selesai mandi, Shannon segera turun kebawah untuk mengisi perutnya sedikit.
"Eh, non, kok udah bangun sepagi ini? Terus mau kemana pake baju kaya mau olahraga?" Tanya bibinya heran.
"Iya bi, mau lari pagi sekitar komplek aja" jawab Shannon.
"Oh gitu, non, ya sudah makan dulu. Bibi udah siapin sarapan"
"Iya bi, ini Shannon mau sarapan. Makasih ya bi" jawab Shannon dengan sopan.
"Iya, non. Makan yang banyak biar lari paginya semangat. Bibi ke dapur dulu ya non"
"Hehe, oke bi"
Setelah selesai mengisi perutnya, Shannon pamit ke bibi.
"Bi, Shannon lari pagi dulu ya. Assalamualaikum!"
"Iya, non. Waalaikumsalam, hati-hati ya"
Shannon juga ingat dengan kata-kata ayahnya, kalau harus sopan kepada siapapun, mau tua ataupun muda, mau dia orang kalangan bawah atau atas. Karena ayahnya bilang, kalau mau dihormatin, hormatin dulu orang lain.
^^^
Setelah Shannon pamit dengan bibi, Shannon berlari kecil di sekitar komplek sambil mendengarkan lagu melalui earphone kesayangannya. Dimanapun dan kapanpun Shannon selalu membawa earphone-nya. Dan, Shannon tidak lupa membawa air mineral yang ia bawa dari rumah.
"Huft! Capek juga" kata Shannon yang sedang beristirahat ditaman, sambil mengelap keringatnya yang berkucuran dengan handuk kecil yang dia bawa dari rumah. Banyak juga yang lari pagi di sekitar sini kalau setiap hari minggu.
Shannon melihat sekeliling, ada yang sedang berlari kecil di tempat, ada anak kecil yang sedang belajar naik sepeda, dan masih banyak lagi. Shannon suka melihat di sekelilingnya, nyaman, begitu kata Shannon.Shannon pun melanjutkan lari paginya mengelilingi komplek. Setelah Shannon merasa capek dan merasa badannya sudah gerah dan bau keringat, Shannon memutuskan untuk pulang ke rumah.
"Assalamualaikum, bi, Shannon pulang!"
"Waalaikumsalam, iya non. Lemas banget non kayanya, mau makan ngga?"
"Iyaa nih bi capek, ntar aja deh bi sekalian makan siang."
"Yaudah non."
Shannon pun beristirahat diruang keluarga.
"Aduh, bau banget nih. Ah mandi dulu deh. Baru santai-santai." Lalu, dia beranjak ke kamarnya untuk mandi, karena Shannon sangat bau keringat dan ia tidak suka dengan bau keringatnya membuatnya gerah.
Setelah Shannon selesai dengan ritualnya, dia duduk di ruang keluarga sambil menyalakan tv, dan membawa novel dari kamarnya untuk dibaca di ruang keluarga. Shannon memang begitu, tv menyala tapi dia malah fokus membaca novel. Katanya, biar ramai aja.
Pagi pun berganti menjadi siang, Shannon pun masih betah dengan novelnya.
"Non, sini makan siang dulu." Kata bibi.
"Iyaa bi." Shannon menurut kata bibi.
"Bi, Bunda kapan pulang?" Tanya Shannon.
"Masih seminggu lagi bukannya ya, non? Emang, non ngga dikasih tau sama nyonya?"
"Dikasih tau sih, bi. Tapi, masih lama banget. Shannon kangen bunda bi, mau tidur ditemani sama bunda lagi." Jawab Shannon dengan lesu.
"Jangan sedih dong, non, kan masih ada bibi disini yang nemenin, non. Kalo, non Shannon mau cerita bisa ke bibi kok, hehe. Yaudah, non makan dulu." Bibi menenangkan Shannon.
"Iya bi, makasih ya"
Bibinya memang seperti itu, peduli sekali dengan Shannon, dan sudah dianggap keluarga sendiri bagi Shannon. Tapi, Shannon sangat jarang cerita kepada bibinya, hanya kadang mengadu dan bertanya kapan bundanya pulang. Sebatas itu saja, selebihnya dia pendam sendiri.
Setelah selesai makan, Shannon tidak lupa mencuci piringnya sendiri. Shannonpun pergi ke kamarnya dan menghabiskan sisa hari minggunya dikamar entah itu mengerjakan tugas, membaca novel, menonton film.
Begitulah minggunya Shannon, membosankan bukan?
~~~
Hallo, sori baru update lagi. Semoga suka ya😊
KAMU SEDANG MEMBACA
Shannon.
Teen FictionShannon Meysha Afsheen. Seseorang yang selalu akrab dengan kata kesendirian, kesepian, hampa, dan kesunyian. Semenjak kejadian yang ia lalui, Shannon sangat menutup dirinya. Shannon penyuka hujan. Shannon bilang, hujan dapat melindunginya.