1

14 1 0
                                    

-Happy Reading-

Musik dan Tari adalah bagian dari hidup aku, hanya dia yang bisa menemani di setiap hari ku yang nampak kelam. Tak semua orang lain tau bahwa si cupu ini ada sisi yang istimewa juga. 

-NADA-

Tatapan aneh saat melihat si cupu berjalan di sepanjang koridor menuju loker yang berada di ujung jalan koridor, hanya memandangnya saja sudah membuat semua anak sekolah males untuk mendekati untuk berteman dengannya.

Si Cupu yang bernama Nada Piers yang memakai seragam selalu kelewat rapi dan tidak dibentuk apapun, rambut selalu dikuncir satu, tidak memakai polesan make up yang terlihat natural, memakai kacamata dan selalu membawa buku apapun yang membuatnya terlihat seperti anak cupu dan kutu buku.

"Eh ada si cupu lewat nih." sindiran itu selalu terdengar di telinga Nada, Nada sendiripun hanya bisa menulikan telinganya dan dia menganggap angin lalu saja. Dia tidak tertarik untuk membuat masalah di sekolahnya.

Nada hanya berjalan terus kearah loker, sesampainya dia segera membuka pintu loker dan menaruh sesuatu di dalamnya. 

"Cup..Eh Nada.." seorang cewek yang terlihat cantik tapi juga centil sedang berada di samping Lokernya.

"Ada apa ?" Tanya nada yang sudah tau pasti ada maunya kalau sudah anak-anak mendekatinya.

"Bisakah loe bantu gue ? Pastinya mau ya. Loe bisakan ke kelas 3 IPS-2, Loe kasih makanan ini ke kak Daniel ya." suruh cewek yang seingatku bernama Cella. 

"Kenapa harus aku ? Kamu saja, kamu kan yang suka, kamu saja yang kasih makanan ini." kata Nada dengan datarnya. sambil menatap ogah ke kotak makanan tersebut.

"Heyy.. Nada lo tuh, gue cuma minta tolong doang kasih ini ke kak daniel, gue takut kalau makanan yang gue bawa gak enak dan kak daniel maki gue. So, Loe harus kasih ini dan suruh dia cicip jadi gue bisa ambil langkah selanjutnya kalau rencana ini gagal." Kata cella dengan tampak marah, bukannya dia minta tolong tapi kenapa sama seperti maksa, Nada hanya bisa pasrah saja kalau suasana seperti ini apalagi banyak anak-anak yang melihat mereka berdua.

"Sini aku kasih, sudah itu aja kan." kata Nada segera mengambil kotak makanannya dan berlalu dari sana menuju ke kelas 3 tempat kakak kelas yang selalu buat onar disekolah.

"Eh Cella, gila loe ya, suruh Nada ketempat kak Daniel bisa habis dia kalau kesana." Temannya menatap kaget melihat cella menyuruh Nada ketempat kakak kelas yang notebane nya seorang Pentolan sekolah.

"itu adalah rencana gue, gue mau bikin si cupu belagu itu ngadepin cowok kayak kak daniel biar mampus tuh anak." kata cella dengan menyeringai bahagia membayangkan rencananya itu berhasil.

"Kalau kak daniel suka sama Nada gimana ?" tanya temannya yang Imposibble banget bagi Cella.

"Helloww.. Putri. Loe ngertikan seorang Kak Daniel itu gak mungkin jatuh cinta sama cewek kayak Nada yang bosenin dan gak cantik seperti itu. gak mungkin banget lah, ngacoo loe." kata cella yang memarahi teman-temannya yang berkata seperti itu. temannya hanya mengangkat bahu mereka menandakan kalau mereka ndatau atau ndamau tau.

Nada sudah sampai ke depan kelas 3 ips-3. Dia menatap ragu pintu yang berada didepannya dan kotak makanan yang berada di tangannya.

Saat Nada mau mengetuk pintunya, tiba-tiba pintu itu terbuka dan muculah sosok laki-laki yang hampir menabrak nada.

"ups.. Loe gak papa kan ?" kata kakak kelas yang menurut Nada dia tampan dan senyumannya manis banget Nada sempat melihat batname yang tertempel di bajunya namanya itu David Erlangga.

"Eng..Enggak papa kak." Kata Nada sambil menatap David dengan memujanya.

"Gak papa kok muka loe merah ? Loe sakit ? Kalau sakit ngapain loe kesini kalau sakit tuh ke Uks." Kata David yang menyadarkan tujuanku kesini untuk menemui Daniel.

"Ah..Bu.Bukan itu kak, aku mau cari Kak Daniel apa dia ada ?" Kata Nada dengan nada ragu-ragu untuk menemui Daniel, Keringat Nada mulai bercucuran untuk menemui Daniel.

"Ahh.. Loe ngapain cari daniel ? Loe mau cari mati ?" kata David yang mengingatkan kalau daniel itu memang brengsek.

"Bukan urusan kakak. Ada kan didalam ?" Nada pengen ini semua cepet selesai jadi dia berkata seperti itu kepada David.

"Uji Nyali loe, yaudah bentar." David segera menoleh kebelakang dan berteriak.

"Woii, Daniel ada adek kelas cakep nyariin loe nih. katanya penting." teriak David dengan lantang membuatku mundur selangkah kebelakang saja.

"Tuh masuk." kata david dan segera menggeser badannya kesamping untuk mempersilahkan Nada masuk ke kelasnya.

Suasana yang ribut tadi mulai hening saat Nada masuk ke dalam kelas mereka, kagetnya saat tau bahwa Daniel bersama teman-temannya yang nongkrong di kursi depan kelas.

"bangsat lo David, gue kira se cakep dan sesexy gigi hadid." kata Daniel yang mengumpat kepada temannya, Nada mulai menggenggam kotak bekal yang ada di tangannya.

"Kenapa loe cariin gue ?" kata daniel yang menatap nada aneh. itulah memang pandangan orang-orang yang melihat nada pertama, aneh.

"Aku mau kasih bekal ke kakak." kata nada dengan gugup dan pasrah saja, suasannya bisa buatnya mati kalau begini.

"hah ? loe suka ke gue ?" kata daniel dengan remeh melihatku, Nada gak serendahan dipandang serendahan gini.

"Asikkk.. niel lo disukai sama adek kelas kayak gini ? hebat lo men, dari yang paling cantik sampai yang kayak gini ? parah banget lu." salah satu temannya menyoraki Daniel dan Nada.

"Diem lo, dan loe kasih gue bekal ya ? sini gue coba. mungkin pelet loe berhasil." kata daniel yang menohok hati nada. biarpun gaya nada seperti ini dia gak mungkin memakai cara seperti itu, tapi nada baru ingat kalau bekal yang dia pegang bukan buatannya tapi si Cella itu.

"Makasih kak. Saya pergi dulu, Makasih." Nada langsung ngicir keluar kelas tanpa mau menoleh kebelakang dan melihat raut wajah daniel yang sekarang ini tersenyum dikit, ya dikit aja sampai tak ada yang menyadarinya.

"Gimana niel, enak gak ?" kata temannya yang bernama gery si botak. 

"Enak, dan loe gak boleh minta, ini jatah gue." kata daniel yang sudah tau isi pikiran teman-temannya yang mau menyabotase makanannya yang di berikan oleh adek kelas yang menyukainya.

"Pelit loe niel, ada peletnya baru tau rasa loe." kata salah satu temannya yang bernama alex.

"penting gue kenyang bro." kata daniel dengan kekeh tak mau memberikan makanannya. ada di benakknya gak mau kasih ke teman-temannya hanya dia yang boleh memakannya, walaupun rasanya asin tapi daniel menghabiskan tanpa sisa. dan dia gak tau apa arti dari semua ini.

Nada capek berlari akhirnya berhenti di dekat tangga, dengan memegang dadanya berdetak kencang, dia takut kalau daniel membunuhnya saat itu juga di kelas, dia tak mau mati muda dengan memberikan makanan ke seorang kakak kelas.

Berbeda bertatapan dengan Kak David, kalau dengan kak david, jantung nada berdegup dengan kencang sedangkan bertatapan dengan seorang kak Daniel berdegup kencang bukan kagum dan suka tetapi takut untuk diterkam hidup-hidup.

-NADA-

VOMMENT

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2017 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

NadaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang