FIRST

319 20 4
                                    

***

"Kau harus berbaur dulu dengan para tamu lainnya. Dan pastikan kau menghindari kontak dengan orang lain" intonasi suara Alex yang tegas menggema di telingaku.

Aku menghembuskan napas ku dalam-dalam. Jujur, sebenarnya aku kesal dengan pimpinan ku itu. Dia tidak mempercayai ku dalam misi kali ini, itu terlihat jelas saat perjumpaan pertama kami. Namun dia tetap mengirimku bersama keponakan tersayang nya.

"Unni, ini aku" suara lainnya terdengar, kali ini lebih baik dari sebelumnya. "Don't make trouble, unni" tambahnya.

Aku tersenyum mendengar perkataan terakhirnya. Satu-satunya orang yang lebih mendekati kata manusiawi dari yang lainnya hanyalah Ayato, seorang gadis berusia 14 tahun yang memiliki darah Korea-Jepang dan lesung pipi. Dialah satu-satunya temanku dalam Agensi yang memuakkan ini.

Aku memperbaiki tatana gaunku. Gaun panjang berwarna krem keemasan itu pas di postur badanku, ditambah dengan hak tinggi serta kalung emas yang melingkari leherku membuat penampilan ku mengesankan. Aku benci berpakaian seperti ini, namun aku harus berdandan seperti seorang putri bangsawan untuk bisa menghadiri pesta berkelas milik jutawaan Arab.

Terdengar ketukan dibalik kaca mobil. Dari dalam aku bisa melihat bahwa laki-laki berseragam putih itu hendak mengatakan bahwa dia akan membuka pintu mobil. Sebelum aku sempat mencerna perkataannya, pintu pun terbuka. Karpet merah telah menungguku disertai dengan jeprekan-jeprekan kamera dari para wartawan yang hadir membuatku hilang akal. Seperkian detik, aku kehilangaan kesadaran, kecemasan membuatku ingin kabur dan kembali ke pulang. Namun sebuah suara telah memupuskan keinginan ku.

"Keluarlah! Kendalikan dirimu dan jangan buat kekacauan. Karna kau seseorang yang dipilih," dia menekankan kata-kata terakhirnya.

Aku paling benci jika diremehkan, apalagi di olok-olokkan dengan kata-kata dipilih dan terpilih itu. Aku paling muak dengan semua itu. Dalam waktu dua detik, aku mengubah sikapku, menaikkan dagu dan menegakkan pundak untuk memperoleh kepercayaan diri penuh. Try a power pose and tiny tweaks can lead to big changes.

Aku turun dari mobil dan berjalan di atas karpet merah. Aku menipu diriku untuk terbiasa dengan jeprekan kamera. Aku tersenyum dan melambaikan tangan dengan anggun. Sekali lagi, aku menipu diri untuk mahir memperankan karakter ini.

Aku berjalan menuju aula tempat pesta besar digelar sembari menekan alat yang dipasang di telinga ku dan berkata "Agen el mendekati target" entah apa yang ada dipikiranku tapi yang pasti aku harus membuat laki-laki culas itu menarik kembali perkataannya.

________________________________________________________________________________

Hai semuanya!
Aku menulis ulang cerita ini. Butuh waktu 6 tahun untuk aku kembali percaya diri menulis wkwkwkwk
Terima kasih bagi yang dulu sudah meluangkan waktu ataupun sekarang baru membaca lagi.

Doakan semoga aku komitmen untuk menyelesaikan cerita ini yah. Alea dan teman-teman nya udah menghantuiku beberapa tahun ini hahaha.

Kalau ada ide untuk karakter atau tempat, aku sangat menghargainya.
Banyak banyak terima kasih*kalo kata Pak Muh😜

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 19, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Story of AleaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang