Satu

11 1 0
                                    

Sejak hari itu, aku tidak pernah bertemu dengan Ditto lagi. Walaupun aku dan Ditto satu sekolahan,tapi aku melihatnya dari kejauhan. Karena sejak saat itu, kami semua, siswa kelas 9 SMP , sibuk menjalani UN.

Beruntunglah kesibukan ini membuatku lupa pada Ditto.

Selesai UN, sebulan kemudian aku dan teman-teman sekelasku pergi bersama-sama ke pantai untuk merayakan perpisahan dan kelulusan. Aku merasa sedih karena mengetahui sahabatku tidak akan satu sekolah denganku. Tapi, paling tidak, di sekolah baruku nanti, aku tidak akan bertemu Ditto lagi.

***

Aku memandang dari jendela kamar, di luar sana sedang hujan, Bunga Dahlia yang kutanam dibalkon ikut basah, aku ingat, dulu Ditto yang memberikan bibit bunga itu.

"Tuh kan, jadi inget Ditto lagi." kataku.

Kalau diingat-ingat,kenanganku dengan Ditto terlalu banyak ya,kulihat kamarku,banyak dengan boneka dan topi di lemari hias ku, yang salah satunya, Ditto lah yang memberinya.

Saat aku ulang tahun, Ditto lah yang memberiku sebuah boneka beruang putih, sedangkan aku memberi dia topeng Batman, aku tersenyum pahit saat mengingat kenangan itu.

Mengenai ulang tahun, aku jadi ingat lagi pertemuan terakhir kami di tempat itu saat Dia ulang tahun. Aku sangat malu karena saat itu, aku menangis lalu malah bermain hujan seperti bermain sinetron, aku lupa kalau besoknya seragamku masih dipakai, malamnya ibu ku memarahi ku.

Sekarang pukul 21.00, dari pada terus memikirkan ini, lebih baik aku menyiapkan perlengkapan untuk MOS, karena besok adalah hari pertama di sekolah baruku. Jadi aku harus bersemangat, iya kan?

~~~

Aku mendaftar disebuah SMA Negeri.
Sebagai murid baru SMAN 2 BudiKarya, tentu saja aku harus menjalani MOS terlebih dahulu.
Pada saat upacara penerimaan siswa baru di hari pertama MOS, aku berdiri di baris 3.

Ketika amanat upacara sedang berlangsung. Aku memdengar dibelakangku para panitia MOS sedang menghukum seorang siswa yang datang terlambat.

Setelah pemimpin upacara meneriakkan
"Bubar barisan, jalan!"

Aku melirik ke seseorang yang dari tadi ada di sebelahku, dan dalam sekejap rasanya jantungku berhenti berdetak.

Ya,orang dengan rambat spike berwarna hitam,badannya yang tinggi,dan mata coklat yang menatap dengan pandangan kosong.

Dia Ditto.

"Dit-Ditto" panggilku untuk menyakinkan diri sendiri.

Dia menoleh dan tersenyum tipis,dan dia berjalan meninggalkanku.

Mungkin, ini adalah alasan kenapa saat pertemuaan terakhir kami, dia tidak menjawab tanya ku.

Quotes :
"Terkadang kita harus tau diri,tidak semua hal bisa kita dapati,sekalipun dengan berlari."

Love Free DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang