Jika aku tidak pindah ke rumah ini mungkin aku tidak akan terlibat dalam misteri ini.
.
.
.
.
Pada pagi ini aku harus mengemas barang barangku . Aku akan berpindah ke rumah baru. Aku pindah karena aku ingin mencoba untuk hidup mandiri dan tidak menyusahkan orang tua. Ya, agak sedih sih berada jauh dari orang tua, tetapi aku sudah dewasa dan sudah saatnya untuk mandiri. Rumah yang akan kutinggalin ini sebenarnya adalah rumah yang dibeli oleh kakakku. Tetapi , karena kakakku membeli rumah lain yang lebih besar maka rumah ini pun diberikan untukku. Rumah ini dibeli oleh kakakku sekitar 3 tahun yang lalu. Rumah ini dan rumah tetangga sebelah merupakan satu rumah yang dibelah. Pemilik asli (tetangga) rumah ini membelahnya karena mereka membutuhkan uang tambahan untuk kehidupan sehari harinya.
*** 1Rumah ini sangat sederhana dan cocok untuk anak kuliahan sepertiku . Satu kamar , ruang tamu sederhana, dapur yang bersih dan kamar mandi yang sederhana sangat nyaman untuk ditempati. Ketika aku tiba di rumah ini aku disapa oleh tetanggaku. Kami pun saling berkenalan. Mereka adalah sepasang suami istri yang sangat ramah dan hangat. Mereka menyuruhku untuk memanggil nya Tante Inez dan Om Inez. Aku pun berpikir bahwa dengan tinggal dirumah ini aku akan hidup dengan baik- baik saja. Aku membutuhkan waktu dari siang hingga malam untuk menata barang-barang dirumah ini. Setelah selesai menyusun barang-barangku ,aku pun beristirahat disofa dan secara tidak sengaja aku tertidur.
*** 2Knock.. Knock.. Knock... Aku terbangun setelah mendengar suara ketukan pintu. Ternyata yang datang adalah tante Inez. Tante Inez menyapaku dan memberikanku sarapan yang ia masak. Aku pun berterima kasih dan meminta maaf karena penampilanku yang masih berantakan. Sarapan yang tante Inez berikan sangatlah enak. Aku sangat bersyukur karena mempunyai tetangga yang sangat baik dan perhatian. Hari ini adalah hari Minggu dan aku berniat untuk pergi berbelanja beberapa persediaan makanan. Saat belanja , aku membeli kue bolu untuk diberikan kepada tante Inez sebagai tanda terima kasih atas sarapan yang ia berikan.
*** 3Aku mengambil jam kuliah malam ,karena aku harus bekerja part-time di sebuah toko sepatu. Aku selalu tidur pada pukul 3-4 subuh. Hari- hari pun berjalan dengan baik. Suatu hari aku diundang tante Inez untuk makan malam di rumahnya. Rumah tante Inez sangatlah menawan. Semua barang-barang tertata dengan sangat rapi. Sebelum aku pulang, aku pergi ke toilet sebentar. Saat aku ingin keluar, om Inez sedang berbincang-bincang dengan tante Inez. Aku mendengar sedikit percakapan mereka. Sepertinya om Inez marah dengan tante Inez akan suatu hal. Aku mendengar om Inez mengatakan ia takut semuanya akan terbongkar. Sepertinya ada rahasia dirumah ini. Tetapi, aku tidak peduli dan berpikir mungkin hanya rahasia sepele saja. Aku pun pulang dan berbaring di kasur. Dibenakku ,aku berpikir dan merasa aneh dengan tante dan om Inez. Mengapa mereka tidak mempunyai anak? Padahal mereka sudah berumur dan mereka sangat cocok menjadi orang tua. Aku berpikir mungkin ada masalah yang membuat mereka tidak mempunyai anak. Ketika pukul 3 subuh ,aku terkejut mendengar suara ketukan. Knock... Knock... Knock...
Suara itu berasal dari dinding yang berdempetan dengan kasurku. Suara tersebut berasal dari dinding yang membelah rumah ini. Aku terkejut. Suara itu berbunyi sebanyak 3 kali. Aku pun menghiraukannya dan langsung tidur.
*** 4Pada keesokan harinya , suara tersebut terdengar lagi dan waktunya pun sama seperti kemarin. Aku tetap menghiraukannya. Saat aku berjalan menuju rumah, tetangga lain menyapaku dan kami pun berkenalan. Namanya tante Johana. Aku menanyai tante Johana mengapa tante Inez tidak mempunyai anak. Tante Johana bercerita bahwa dulu tante Inez memiliki 2 anak perempuan kembar, tetapi salah satu anaknya kecelakaan dan meninggal. Saat itu satu anaknya yang lain tiba- tiba menghilang tanpa jejak. Om dan tante Inez mengaku bahwa anaknya diculik. Semenjak itu, mereka tinggal hanya sebagai sepasang suami istri tanpa anak. Kejadian itu sudah lama berlalu. Setelah mendengar cerita itu, aku merasa sangat sedih. Aku berpikir bahwa mungkin mereka baik kepadaku karena mereka ingin mempunyai seorang anak. Saat pukul 3 subuh tiba, suara ketukan tersebut terdengar kembali. Entah mengapa kali ini aku sangat penasaran. Aku pun mengetuk kembali di dinding yang merupakan sumber bunyi. Aku mengetuk sebanyak 3 kali. Secara cepat bunyi ketukan datang lagi seakan-akan ketukanku dijawab. Aku pun menjadi lebih penasaran lagi. Aku mengetuk lagi, tetapi tidak ada jawaban. Aku pun tidur dengan rasa penasaran yang besar.
*** 5
KAMU SEDANG MEMBACA
KNOCK"
Mystery / ThrillerAnorra, gadis kuliah yang baru pindah ke rumah baru karena ingin hidup mandiri. Pada awalnya, semua berjalan dengan lancar dan pada akhirnya ketika terdengar Knock.. Knock.. Knock.. sebuah misteri muncul di kehidupannya. Kamu tau knock" itu apa? B...