MBA - 5

1.8K 113 1
                                    

Beberapa kali andra tampak mencoret nama yang tertulis di kertas memonya. Ya andra layaknya seorang detektif dari kepolisian yang bertugas mendapatkan sebuah data dari korban atau tersangka. Hingga jarinya berhenti pada satu nama
'Nessa Adriana'.

Andra ingat gadis ini, dia dikenal gadis nerd yang sangat pintar di kampusnya. Nessa ini adalah anak panti asuhan yang berkesempatan bersekolah di UI karna beasiswa. Tentu bukan masalah besar bagi Nessa karna berasal dari keluarga yang tidak jelas asal usulnya.

Jika dia melibatkan gadis tersebut setidaknya dia hanya perlu melawan damario saja bukan dua keluarga berpengaruh. Ah padahal melawan damario saja dirinya belum tentu menang. Jika dia ingin menang, andra harus membuat rencana sehalus dan serapi mungkin agar arman tidak mencurigainya.

Satu fakta lainnya yang andra ketahui bahwa si nerd nessa ini bekerja paruh waktu di kantin. Dirinya mulai menatap iphone limited editionnya. Jika dia ingin menangkap seorang wanita cerdas sekelas nessa dirinya harus mengorbankan hal besar yang dia punyai. Dirinya yakin, nessa tidak akan mampu melawannya jika berkaitan dengan materi yang cukup besar.

Kini dirinya tengah menunggu beberapa kawannya untuk membantu memuluskan rencana busuknya ini.

"Tumben lo ngajak makan di kantin, neraktir lagi" ucap gading menyampirkan tasnya

"Ada hal baik apa nih? Lo jadian ya?" Tanya dimas

"Nope gue gak jadian. Cuma pengen traktir lo pada aja" ucapku santai

"What !!! Seorang andra yang gak ada angin gak ada ujan tiba-tiba neraktir kita-kita. Mencurigakan" ucap arga curiga

Sial... Kalo arga tau gue mau jebak si nerd nessa, dia pasti marah besar sama gue.

"Lo curiga banget sih sama gue. Gue baru dikasih duit sama bokap. Masa gue gak boleh berbagi kebahagiaan sama lo pada" ucapku dengan mimik yang kubuat santai

"Serius lo... Wah boleh tuh. Tau gitu gue mintanya gak ditraktir di kantinlah, di kafe àtau resto gitu" celetuk gading

"Lo tuh ya, ding gak tau malu banget jadi orang, udah di traktir milih tempat lagi" ejek dimas

"Gak apa-apa kali namanya juga mahasiswa" ucap gading penuh penekanan.

"Ya udah gak usah banyak bacot, buruan pesen gih"perintahku

Beberapa lama kemudian makanan kami sudah tiba, tanpa banyak bertanya kami melahap makanan di piring yang berada di depan kami itu. Tak perlu waktu lama makanan itu sudah tandas tak bersisa. Gue mulai mencari si nerd itu. Gotcha gue lihat gadis itu lagi berada di meja tak jauh dari meja gue. Gadis itu tampak berjalan terburu-buru sambil membawa nampan berisi piring dan gelas plastik kosong. Lalu tiba-tiba gue berdiri pura-pura tak melihatnya dan  sengaja menabraknya. Bahkan gue menjatuhkan iphone limited edition gue di bawah kaki gadis tersebut. Gue juga sedikit mendorong tubuh gadis yang sedang berusaha menyeimbangkan tubuhnya itu dan...

'krak'.

Ya LCD iphonenya itu pecah dikarenakan terinjak sepatu gadis yang berusaha menyeimbangkan tubuhnya. Jujur saja gue syok atas penganiyàan yang telah dia lakukan pada benda pintar itu demi memuluskan rencananya.

"Ponsel gue" pekikku melihat ponsel iphone limited edition yang baru dibelinya 1 minggu ini setelah menunggu lebih dari 3 bulan yang lalu. pria itupun langsung menatap sangat tajam seperti singa yang siap menerkam mangsanya.

Sang gadispun melihat benda yang dimaksud oleh sang pria dibawah kakinya. Keringat mengucur dengan deras.  Dengan takut gadis itu mendongakkan wajahnya melihat si empunya ponsel yang terlihat sangat garang menatapnya.

MARRIED BY ACCIDENT [END]Where stories live. Discover now