prolog

30 3 0
                                    

Jika ditanya, adakah cerita cinta yang berkesan untukmu?
Jawabnya tentu saja "Iya"
Lalu pertanyaan tersebut akan berlanjut, "kapan?"
Saat semilir angin malam tak mampu menyanyikan lagu pengantar tidur untukku.
Saat otak bekerja lebih keras untuk memikirkannya daripada deadline tugas yang berakhir besok.
Saat lidah menjadi kelu ketika pandanganku dan pandanganmu bertemu.
"Lalu, siapa?"
Dia adalah langit malam yang berubah pagi
Memanggilku tatkala lelap melekat dalam sunyi
Membiarkan aku disisinya hingga ia melihat datangnya sang mentari.
-pagi
.
.
.
Dalam diriku benci dan cinta merupakan dua sisi mata uang. Seiring berkembangnya cinta dalam diriku untukmu, semakin besar pula benci itu menggebu yang berbuahkan rindu dan juga ragu. Aku tau menyia-nyiakanmu mungkin akan l kusesalkan di lain waktu. Hanya saja, aku belum sembuh benar. Menjadikanmu rutinitas adalah jalan pintas agar dirimu tak terkena imbas. Membentengimu dengan sisa cinta yang kupunya adalah solusi untuk mengatasi krisis patah hati.
Jadi katakan jika kau akan baik baik saja.
Aku hanya tak ingin berakhir sebagai pembenci.

-Sore
.
.
.
Jam menunjukkan pukul 23.40, temaram lampu kamar tak mampu menyembunyikan sosok siluet remaja yang tengah memandangi layar handphonenya. Matanya sembab, beberapa tetes air mata masih menggenang di pelupuk matanya.

"Aku tidak akan percaya lagi" ujarnya dalam hati

Bulir air mata membasahi pipinya kembali, seerat apapun ia meremas dadanya rasa sakit itu tidak mau hilang. Dengan pasrah ia menarik smartphone yang tengah digenggamnya untuk menjauh, membaca percakapan itu hanya akan mengulang luka di hatinya untuk tergores kembali.
-langit

monokromWhere stories live. Discover now