Prolog

25 2 0
                                    

Hai..
Ini cerita pertamaku jadi kalo ada kesalahan kata mohon di maklumi

Typo bertebaran
Happy Reading
___________

Abel's POV

Namaku Abel Alysya Narawangsa, aku berumur 18 tahun, sebentar lagi akan mengikuti ujian nasional, aku anak bungsu dari keluarga Narawangsa. Mamaku telah meninggal saat aku berusia 7 tahun. Ayahku bekerja di perusahaan Asia United, dia jarang punya waktu untuk dirumah karena pekerjaan nya. Kakak ku bernama Andrean Niko Narawangsa, dia memang super duper nyebelin tetapi dia sangat menyayangiku, permintaan ku selalu diturutinya walaupun dengan wajah jutek nya.

Hari sabtu dimana orang-orang bisa bersantai setelah menyelesaikan aktivitasnya.
Di balkon kamarnya kakak sedang mengobrol dan bersantai dengan kak Albert yang tak lain adalah sahabatnya.

Sedangkan aku mencari dress untuk ku kenakan di acara pesta temanku. Tiba tiba kakak berteriak memanggil ku.

"Abelll...!!"

"Ia kenapa kak?" Tanya ku juga sambil berteriak agar dia mendengarnya.

"Tolong ambillin gitar kakak di sofa bawah" pintanya.

Aku Menghela nafas. Lalu aku melangkah meninggalkan kamarku dan berjalan ke arah kamarnya.

Tetapi, baru selangkah aku keluar dari kamarku, bel rumah berbunyi. Aku langsung pergi membuka pintu dan memilih mengabaikan perintah kakak.

Ternyata yang datang adalah kak Alichia ia adalah pacarnya kak Andrean, mereka terlihat sangat serasi. Aku langsung mempersilakan kak Alichia masuk, lalu aku duduk di samping kak Alichia di sofa ruang tamu.

"Kak Chia, udah lama gak kesini"
Ucap ku karna memang sudah hampir sebulan kak Alichia tidak pernah berkunjung.

"Iya nih Bel, kakak harus nyiapin sekripsi, kak Andrean mana bel?" Tanya kak Chia sambil menatap sekeliling berharap menemukan sosok kak Andrean.

"Ada tu di balkon kamarnya, bareng kak Albert" ucapku sambil senyum senyum saat menyebut nama kak Albert karna mengingat wajah tampan kak Albert saat sedang tersenyum.

"Kamu kok senyum senyum gitu, Kenapa bel" Tanya kak Chia bingung melihat aku senyum senyum sendiri bagaikan orang sinting.

"Kak Albert itu ganteng banget ya, sebenarnya aku suka Sama kak Albert" ucap ku malu-malu kucing dan sudah ku pastikan pipiku merah bagai kepiting rebus saat ini.

"Kamu suka sama Albert" tanya kak Chia dengan suara mulai meninggi sambil menatapku dengan tajam, aku jadi ngeri sendiri.

"I..iya kak" Jawab ku gugup melihat kak Chia menatapku intens.

Tiba-tiba kak Alichia bangkit, lalu bergegas pulang tanpa mengucapkan apa-apa padaku. Aku heran apa yang terjadi dengan kak Alichia, dia sangat aneh.

Abel's POV Off

Tepat saat Alichia keluar dari rumah keluarga Narawangsa Lina datang, Lina adalah mama Albert sekaligus sahabat mendiang mama Abel.

Dia bertemu dengan Alichia yang hendak pergi dari rumah keluarga Narawangsa, dan langsung menghampiri Alicia yang terburu buru.

"Alichia kok buru buru? Ngapain kamu kerumah ini, kamu temen nya Abel ya? Bagaimana nantik malam kamu bisa pergi Kan?" Ucap  Lina berbelit-belit.

"Iya tante aku temen nya Abel, Chia pergi dulu ya tante, ada urusan" jawab Alichia.

"Oke.. Hati hati di jalan Alicia " ucap Lina.

Alichia sesegera mungkin pergi dari hadapan Lina.

Ini lah awal mula kisah yang rumit ini.
_____

TBC

Himself No MineTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang