December, 1st.
Aku berdiri tepat dibelakangmu. Tubuh atletis yang selalu kupuja, kini ada dihadapanku. Hatiku kembali berdegup kencang. Kau kembali membuatku kesulitan untuk bernafas. Senyum kotak milikmu, mampu membuatku ikut tersenyum.
Karena sesunguhnya, kau adalah kebahagiaanku.
•••
Aku melangkahkan kakiku. Sial, gara-gara kalah taruhan aku harus mau diperintah oleh Rose dan Yeri, sahabatku.
Sekilas aku mengecek jam tangan berwarna hitam yang melekat di pergelangan tanganku. Tumben sekali antriannya panjang.
Aku menyibukkan diri dengan memainkan ponsel milikku.
"Tidak usah, ambil saja kembaliannya."
Oh my! Suara ini, milik.. Ah, iya ini suaranya. Astaga kenapa suaranya semakin berat? Ya ampun, aku meleleh.
Aku menatap punggung-nya yang menjauh. Semoga, suatu saat nanti aku bisa menatap langsung wajahnya yang tampan. Dan semoga suatu saat nanti dia akan menyapaku meski hanya sekedar melempar senyuman kotaknya padaku.
"Jiyoo-ah! Kenapa lama sekali?" teriak Rose memanggilku.
"Apa semuanya baik-baik saja?" timpal Yeri.
Aku tersenyum lebar, mengabaikan pertanyaan Yeri dan Rose. Aku berharap,
Suatu saat nanti dia akan menyadari keberadaanku, orang yang mencintainya dalam diam.
KAMU SEDANG MEMBACA
29 days • kth
Short Story"Aku hanya ingin mencintaimu, hanya itu." Copyright © 2017 by jimindarl.