DCS - 2

6.2K 562 18
                                    

"Go, gue liat si tomboy rambut panjang di area gedung fakultas ekonomi. " Lapor Wingky pada Digo.

"Terus? "

"Lo pasti kaget, kita juga lihat Gio ngebuntutin tuh cewek. "

"Gue ke sana sekarang, kalian jangan ke mana-mana. "

Digo menyudahi diskusinya dan pamit terlebih dulu pada teman saru kelompoknya. Digo berlari ke area parkir dekat gedung fakultas ekonomi.

"Mana? "

"Prilly lagi di ruang miss Rina. "

Setelah 2 jam menunggu, akhirnya Prilly keluar dari sebuah ruangan. Digo dan Wingky menunggu dan mengamati dari dalam mobil. Terlihat jelas, beberapa meter di belakang Prilly ada sosok Gio yang mengikutinya dan sepertinya Prilly tidak sadar jika di sedang di ikuti seseorang.

"Dari sikap yang di tunjukin Gio kayaknya tuh orang terobsesi sama si tomboy. " Komentar Wingky. Wingky seorang psikiater, cukup dengan menilai orang tingkah laku Gio pun dia tau kalau Gio terobsesi pada Prilly.

"Gue rasa juga. Lo ingat beberapa Bulan lalu pas kita main ke rumah Gio, gue kebelet pengen ketoilet eh malah nyasar dan perlu lo tau kalau ruangan yang entah itu apa gue gak tau namanya penuh dengan foto Prilly berbagai pose. Di situ gue mulai nyelidikin Gio. " Jelas Digo

Ketika melihat Prilly memasuki jalan yang sepi, Digo berlari menyusul Gio yang membuntuti Prilly.

"Lepas. " Teriakan Prilly terdengar begitu jelas.

Keadaan Prilly sungguh membuat Digo marah. Baju kemeja yang di pakainya sudah terbuka dan menampilkan breast putihnya.

Braaaaaaak

Digo menendang pintu yang sengaja di kunci oleh Gio.

"Bangsat, anjing, bangke lo. " Digo tak berhenti mengumpat sambil terus melayangkan beberapa pukulan ke wajah Gio. Jika saja saat ini tidak ada Wingky yang menahan ke dua tangannya, sudah di pastikan besok Gio hanya tinggal nama saja.

"lepas Ky. Biar gue bikin mampus bajingan satu ini. " Ucap Digo sambil terus memberontak.

"Udah Go. Dis biar jadi urusan gue, mending sekarang lo tenangin Prilly. Kayaknya dia ketakutan banget. "

Tatapan Digo beralih pada Prilly yang meringkuk ketakutan di sudut ruangan. Digo mengepalkan tangannya saat melihat kondisi Prilly yang sudah acak-acakan. Prilly berontak ketakutan ketika Digo ingin menggendongnya.

"Ssssst, ini gue Digo. " Prilly menengadahkan kepalanya yang sedari tadi dia benamkan di kedua lututnya.

"A Digo. " Bisik Prilly lirih sebelum dia jatuh pingsan.

Digo melihat ke arah Wingky yang ssst ini sedang mengikat tangan Gio. "Gue serahin bajingan itu sama lo. Tolong lo serahin ke kantor polisi. " Wingky menganggukan kepalanya sebelum Digo melangkah keluar dari ruangan itu.

Digo membawa Prilly ke kediaman Domani. Biar bagaimanapun keluarga Domani harus tau apa yang terjadi pada Prilly. Digo langsung turun ketika mereka sampai di kediaman Domani dan menggendong Prilly kembali, satpam rumah yang melihat Digo menggendong salah satu nona muda mereka langsung berlari untuk membantu Digo membuka pintu.

"Astagfirullah, iku non Prilly kenapa toh Den? " Tanya pak Sapri, satpam utama kediaman Domani.

"Panjang ceritanya pak. Saya masuk dulu kasian Prilly. " Pamit Digo.

Eva yang sedang menonton TV begitu histeris melihat putrinya dalam gendongan Digo dan langsung menelpon sang suami. Saat hendak masuk ke kamar Prilly, Digo berpapasan dengan Sissy.

Dokter Cinta Sissy (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang