1.Prolog

65 7 0
                                    

Hingga saat ini, Agatha masih tak mengerti. Dirinya yang terlalu cuek, atau mungkin saja Andra yang tak ekspresif dalam menampakkan rasa cintanya pada Agatha.

Jika mengingat semua hal lampau pun, Agatha masih saja tak tau harus menangis atau tertawa atas semua hal yang telah terjadi itu.

Yang Agatha tau, dibalik sikap Andra yang cenderung bangsat itu, ternyata cowok itu diam-diam memperhatikannya. Juga, diam-diam berusaha menarik perhatiannya. Dan sayangnya Agatha tak pernah sama sekali peka pada kelakuan Andra saat itu.

Yang kalian harus tau, bukan cuma cowok saja yg gak bisa peka. Karena ada juga spesies cewek yang gak peka, bisa dilihat sendiri, Agatha contohnya.

Dan kini, Agatha masih menyesal. Kenapa ia baru sadar sekarang? Kenapa gak dari dulu, saat hubungannya dan Andra masih baik-baik saja? Mungkin ini memang takdir Tuhan.

Agatha meraih matchalattenya yang kini kepulan asapnya mulai raib seiring dengan berjalan waktu dari detik ke menit dan dari menit ke menit selanjutnya. Disesapnya minuman  favoritnya itu pelan-pelan.

Aihhh, rasanya sudah tak senikmat seperti tadi saat minumannya itu masih panas. Maka Agatha mengembalikan gelas berisi matchalattenya itu ke  atas meja disampingnya. Hingga tangannya pun tak sengaja mengenai kotak berwarna biru yang baru di terimanya tadi pagi. Kotak yang membuatnya sadar akan semua perilaku Andra selama ini.

Oh Tuhan... Kenapa penyesalan itu datangnya selalu terlambat?!

***

Kamis, 22 Juni 2017

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Yang Datang TerlambatTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang