Percaya Remake Version.
Hetalia by Hidekazu Himaruya.
K. Canon, OC, OOC, distopia, oneshot, miss-typo(s), dan lain-lain. tidak ada keuntungan yang didapatkan dari pembuatan karya ini dan dibuat untuk kesenangan semata.
{Apa kaupercaya, England?}
.
.
.
Penantianmu berakhir pagi itu.
Dihadapanmu, dua buah pintu gerbang besi bercat hitam itu terbuka. Yang menyambutmu adalah lorong panjang nan gelap, namun penuh dengan konstelasi. Kau pernah membacanya di buku. Tiga titik cahaya sejajar di sana adalah Orion Sang Pemburu. Tak jauh ada Anjing-Anjing Pemburu. Di atas, Sang Putri bersinar terang.
Luar biasa, kekaguman lolos dari pengecapmu. Kauingin berlama-lama tinggal dalam lorong gelap yang menyajikan keindahan tiada tara, namun kautahu di ujung lorong ini ada sesuatu yang lebih besar, dahsyat. Sesuatu yang kau nanti-nantikan selama tiga puluh enam jam belakangan ini.
Perutmu meledakan kobaran semangat begitu telingamu menangkap, “selamat datang di kebun binatang After Earth.”
.
Bumi 2269.
Pada dekade kelima abad ke-21. Perdamaian yang telah dijaga selama satu abad hancur. Pawai senjata perang ada di belahan bumi manapun. Utara, selatan, timur dan barat. Bumi kembali menelan darah manusia.
Pada dekade yang sama pula, semesta mengamuk. Mengirimkan ledakan amarahnya pada setiap penghuni Bima Sakti. Salah satunya bumi.
Perang berakhir oleh amukan semesta. Tersisa satu pertiga kehidupan di bumi.
Michael, generasi ketiga yang lahir dari entitas yang selamat dari amukan semesta. Kaki-kaki kecilnya bergerak lincah. Kacamata satu lensa yang ia gunakan menunjukkan banyak informasi hanya dengan satu kali tekan.
[SINGA JANTAN.
Kingdom: Animalia. Filum: Chordata. Kelas: Mammalia. Ordo: Carnivora. Famili: Felidae. Genus: Phantera. Spesies: P. Leo.
Nama binomial: Phantera leo – Linnaeus , 1758.
Spesies yang disebut dengan Raja Rimba ini hidup secara berkelompok dan sudah menjadi tugas para pejantan melindungi para betina dan menjaga serta memperluas daerah kekuasaan kelompok mereka. Berbeda dengan singa betina yang pandai berburu, singa jantan tidak berburu sama sekali. Tapi mereka langsung memakan hasil perburuan para betina. Singa mampu berlari dengan kecepatan lima puluh delapan kilometer per jam.
Status: MUSNAH.]
Satu pil kekecewaan masuk ke dalam lambungnya. Masih ada yang lain, pikir Michael. Tak ada lagi informasi yang menghalangi pandangannya. Sebelum memperkerjakan lagi kaki kecilnya, anak lelaki berumur sepuluh tahun itu menyimpan gambaran sekeluarga singa yang baru saja menembus sepasang kekasih dalam otaknya.
Ia kembali berjelajah. Satu langkah, satu informasi ia telan, satu pil kekecewaan masuk. Entah sepuluh atau dua puluh informasi sudah tampil, namun sebaris kalimat akhir tetap sama. MUSNAH.
Animo semakin berkurang seiring dengan tercernanya pil kekecewaan itu. Michael duduk. Menanti kedua orangtuanya menjemput.
Dalam penantiannya, seekor hewan datang mendekati tempat duduknya. Namun Michael bergeming, tak ingin menelan pil kekecewaan lagi. Hewan besar itu berhenti begitu entitas di sebelahnya mengulurkan tangan.
Bodoh, pikir Michael. Hologram mana bisa disentuh. Meskipun berpikir seperti itu, Michael tetap mengatensi entitas di sebelahnya. Hologram itu merespon jejari yang bergerak menggelitik bagian telinga dalamnya.
“Dicerorhinus sumatrensis atau dalam bahasa ibunya adalah Badak Sumatera." Logat entitas itu menarik atensi Michael. Begitu aneh, seperti perawakannya. Entitas itu berjenis kelamin lelaki. Putih, tinggi, berambut pirang, dan bermata hijau. Berbanding terbalik dengan perawakan kebanyakan orang, yang pendek, berkulit sawo matang atau hitam, berambut hitam, dan bermata coklat atau biru.
“Dia hewan baru di sini. Jadi kacamatamu tak akan menemukan informasi apapun mengenainya.” Saat itu, Michael sadar, warna hijau miliknya redup. Ada kabut kelelahan dan rasa bersalah yang melingkupi warna itu.
“Kakak yang membuat hologram di taman ini?” tanya Michael.
Lelaki dua puluh tiga tahun itu menggeleng, “tidak, aku sama sepertimu. Seorang pengunjung yang menikmati hari liburnya.”
“Tapi, Kakak tak memakai kacamata.”
“Aku pengunjung istimewa.” Lelaki itu terkekeh pelan. Tiga konversasi terjadi dan Michael mulai menyukai logat lelaki ini. Aneh tapi elegan seperti bangsawan.
“Kalau Kakak bukan pembuat hologram, darimana Kakak tahu nama hewan ini?” Tangan Michael mendekati leher Badak Sumatera, tapi hanya udara kosong yang ia temukan.
“Dulu sekali, aku pernah bertemu dengannya sekali. Waktu itu, aku mengantar temanku yang ingin melihat Rafflesia arnoldii. Di tengah jalan, ia mengubah arah. Saat itulah aku bertemu dengannya.” Badak Sumatera itu berbalik dan lenyap di antara kerumunan manusia dan hologram.
“Awalnya aku marah karena temanku menyeretku masuk ke dalam lumpur.” Lelaki itu berhenti sesaat, tangan yang ia gunakan bergerak membuka lalu menutup. “Aku tak akan pernah bisa melupakan sensasi waktu itu. Kasar, licin, di satu tempat ia terasa lembut.” Suara lelaki itu pelan di bagian akhir, seakan dialah orang yang harus bertanggung jawab atas musnahnya Badak Sumatera.
Ada keheningan sedetik yang tersela di antara mereka. “Apa aku bisa menyentuhnya juga seperti Kakak dan teman Kakak?”
Hijau dan biru bertemu. Lelaki itu tak menjawab pertanyaan Michael, ia justru berkata, “dia selalu percaya bahwa masih ada hewan di luar sana yang mampu bertahan hingga detik ini.”
“Lalu, bagaimana dengan Kakak? Apa Kakak percaya? Kalau aku percaya. Dunia ini kan luas, apapun bisa terjadi.”
Lelaki itu terdiam, pandangannya menerawang jauh ke atas sana. Ke langit biru buatan manusia.
“Lihat apa yang kutemukan! Aku yakin masih ada hewan yang bertahan di luar sana.”
“Aku tidak bermimpi! Kotoran ini tak cukup membuktikan, hah? Ada hewan yang masih hidup dan kita harus menyelamatkan mereka.”
“Kenapa kau diam saja? Bukankah kita yang menemukan kotoran ini bersama? Katakan pada mereka, England. Katakan!”
“Apa kaupercaya, England?”
.
Fin.
.
an: fic ini pernah dipublish tahun lalu di ffn untuk ANIMALIA Challenge. dan saya me-remake-nya khusus dipublikasikan di sini. hanya ingin berbagi kesadaran bahwa bumi ini semakin menuju ke distopia. selama masih ada waktu untuk berubah, mari berubah demi dunia yang lebih baik.
nb: thanks to Wikipedia dan kalian yang sudah mampir.