Chapter 1

6 0 1
                                    

Aviio on mulmed:)

Happy readings

.

.

.

"Aviio!" Mendengar namaku dipanggil membuatku secara otomatis berbalik dan melihat Kate melambai ke arah ku dengan senyuman yang girang.

"Kau tidak akan percaya ini Avii!" Aku menatap Kate dengan bingung, dia ini kenapa lagi sih? Sudah cukup hari ini aku pusing memikirkan tugasku yang menumpuk

Ah, rasanya aku mau mati sekarang.

"Aviio, kau tahu tidak?-"

"Tidak, aku tidak tahu."

"Hei! Aku belum selesai bicara, dasar menyebalkan."

Menyebalkan katanya? Tidakkah dia melihat wajahku yang sangat tidak mengenakkan di lihat ini? Haruskah aku menunjukkan wajahku didepan wajahnya?

Kate melipat tangannya di dada dan menatapku aneh, dia mendekat kepadaku lalu tetap menatapku dengan pandangan menilainya, Kate kemudian membuka mulutnya dan berbicara "Biar ku tebak, pasti kau belum makan, kan?" Wait, what?

"Oh! Atau pasti kau lagi memikirkan cowok gila yang membuat mu jatuh cinta, apakah aku benar?" Kate tertawa cekikikan di sampingku dan memainkan rambutnya yang berwarna coklat

Kate adalah sahabatku, dia tahu semua apa pun tentangku. Walau bisa dibilang Kate ini adalah gadis yang cerewet dan sangat menyebalkan, dia selalu saja sok menebak apa yang kupikirkan dan apa yang terjadi pada ku. dia bagaikan cenayang, karena hampir semua tebakannya tentangku itu benar, terkadang aku bingung, dia memang cenayang atau bukan?

"Hei! Berhentilah menebak apapun yang ku pikirkan, dan ya! Aku belum makan, kenapa? Kau mau membelikanku makanan?" Aku memutar bola mataku dan kembali berjalan, hah semua ini membuatku lapar. Dengan cepat aku pergi ke cafetària di sekolah dan meninggalkan Kate yang berdiam diri di tengah koridor dengan wajah idiotnya itu

Baiklah, bagusnya aku pesan apa yah? Aku melihat menu yang ada disini, mungkin aku akan memesan sedikit makanan kali ini, "Aviio? Mau pesan apa kali ini?" Aku berbalik dan tersenyum begitu melihat Bibi penjaga kantin itu bertanya dan tersenyum padaku juga

"Ya? Um, sepertinya aku hanya ingin memesan 2 porsi chicken wings, 3 fried fries, 1 cheese burger double beef, 2 porsi chickhen nugget, dan Oh! 1 gelas juice apple di tambah 1 hot chocolate, dan sebagai penutupnya aku ingin puding coklat favoritku, terima kasih." Aku tersenyum manis ke arah Bibi dan dia membalas senyumanku sambil menganguk sopan

Yah, aku lagi diet, jadi aku hanya pesan sedikit makanan. Huh padahal aku ingin makan semua makanan yang ada disini tapi mengingat bahwa saat ini aku menjalani proses diet jadi aku akan membatasi makanku, "Tunggu selama 10 menit ya Aviio" Aku mengangguk tatkala mendengar Bibi berbicara.

Oke dan sekarang aku hanya akan menunggu surga dunia ku disiapkan, Ah membayangkan makanan yang ku pesan membuatku tambah lapar. Oh god, bisakah Bibi lebih cepat lagi? Aku sudah sangat teramat  lapar sekarang.

Triing

Bel yang ada dipintu kantin itu berbunyi menandakan ada seseorang yang masuk, aku melihat seorang cowok berwajah datar dengan rambut yang di naikkan ke atas, dan Oh! Lihat, dia memakai jam tangan yang sangat keren, apakah dia orang kaya? Kalau di lihat-lihat dia cukup tampan dan bersih untuk ukuran cowok Senior High School, bajunya pun rapi. Gayanya tidak seperti anak berandal yang ugal-ugalan, dia seperti memiliki wibawah dan gaya tarik sendiri. Tunggu! Bukankah dia Eylan?

Dia kan yang selalu ikut olimpiade Math, dan Hah, astaga! Bukankah dia teman dekatnya Kate? Aku sangat ingat dia itu sering berkunjung ke kelasku dan mencari Kate, entah apa yang mereka berdua bicarakan namun sepertinya itu sesuatu yang sangat menarik karena Kate tidak berhenti tertawa jika berbicara dengan si tampan berwibawah ini, Aku yakin pasti si tampan ini menyukai Kate. Tidak salah lagi

Dan yah, mereka berdua terlihat cocok jika bersama karena Kate itu cantik dan pintar, lalu si tam- maksudku si Eylan ini juga tampan dan pintar. Dan jangan lupa fakta bahwa dia itu kaya.

Ah, aku terdengar seperti gadis mata duitan sekarang.

"Aviio, ini pesanan mu"

"Hah?"

"Hei Aviio, kau kenapa? Ini pesananmu."

"Eh? Ah ya, makasih Bibi. Baiklah aku ke sana dulu." Aku tersenyum kikuk dan berjalan meninggalkan tempat ku memesan makanan tadi, aku melihat sekelilingku dan mencari tempat yang kosong, mungkin duduk di belakang bagian pojok tidak masalah juga.

Aku meletakkan makananku terlebih dahulu di atas meja lalu duduk, baiklah aku akan memakan burgerku duluan. Aku membuka bungkusan burgerku dan menggigitnya dengan lahap, sungguh rasanya aku melayang merasakan sausnya yang membakar di lidahku. burger disini tidak buruk juga, gara-gara memikirkan Eylan, aku sampai tidak sadar jika makanan ku sudah siap. Aku menggigit burgerku lagi dengan sekali gigitan dan Tada! Burgerku sudah habis.

"Porsi makanmu banyak juga yah" suara seseorang mengejutkanku, dia menunduk sambil meletakkan napannya di atas meja di depanku. Aku tidak juga mengalihkan pandanganku darinya sampai dia duduk dan mengangkat kepalanya, "Hai Aviio."

"E-Eylan? Mengapa kau duduk di sini?"

"Kenapa? Tidak boleh? Memangnya kau yang membeli kursi ini sehingga aku tidak boleh duduk?" Astaga cowok ini

"B-Bukan begitu, aku hanya heran saja. Lagian masih banyak tempat yang kosong dan lebih nyaman selain ini." Aku menatap Eylan yang juga sedang menatapku, Astaga, ini sangat mengejutkanku. Seorang Eylan yang berwibawah duduk di depanku di bagian pojok belakang di kantin, aku hafal sekali tempat duduknya dengan teman-temannya.

Mereka selalu duduk di tengah kantin, di kursi cowok populer. Dan sekarang Eylan tidak biasanya duduk di bagian pojok tepat di tempatku, ada apa ini? Eylan menatapku datar dan tidak juga mengeluarkan suaranya, Ah! Bisakah dia mengalihkan pandangannya?

"Bisakah kau berhenti menatapku?" Aku memberanikan diri untuk mengatakan itu dan melanjutkan makanku, sesekali aku melirik ke depan untuk memastikan apakah Eylan sudah berhenti menatapku apa tidak.

Dengan pelan, aku berdiri dan menggeser kursiku. "Kau mau kemana?" Suara Eylan terdengar, aku menatapnya yang sedang menikmati pastanya dengan mata tertutup. Hei! Bagaimana bisa di tahu kalau aku ingin pergi dari sini? Padahal aku tidak menimbulkan suara apa pun, dan dia sedang menutup matanya

"Aku mau ke kelas, ini sudah hampir Bel jam ke dua."

"Kenapa buru-buru? Masih ada 20 menit sebelum Bel pergantian jam berbunyi Freya." wait, what? Freya?

"Sejak kapan kau memanggilku Freya?"

"Sejak tadi, bisakah kau mengajukan pertanyaan yang wajar? Begitu saja harus bertanya."

"Hei! Wajar jika aku bertanya karena semua orang lebih sering memangilku Aviio daripada Freya" aku melipat tangan di dada dan menatapnya dengan kesal, tidak ku sangkah jika cowok ini sedikit menyebalkan

"Benarkah?" Tanya Eylan

"Ya"

"Kalau begitu biarkan aku memanggilmu Freya" apa? Membiarkannya memanggilku Freya?

"Buat apa?"

"Karena hanya aku yang boleh memanggil mu Freya."

Wait, what?

.

.

.

Vote please?? Thanks beforee

Complicated LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang